53
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA DATA
A. Identitas Informan
1. Pembimbing Agama
Pembimbing agama merupakan seorang juru penerang, pengabdi, pembawa norma dan penolong secara individu maupun kelompok kepada
masyarakat dalam memecahkan masalahnya baik secara lahiriah maupun batiniah menyangkut kehidupan masa kini dan masa mendatang untuk
ditarik keluar dari kegelapan kecahaya kehidupan yang lebih baik dengan berpedoman pada ajaran-ajaran agama Islam melalui dorongan dari
kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT. Secara akademis pembimbing agama harus memilki wawasan yang
luas serta mempunyai kemampuan dalam bidangnya terutama dalam bidang agama yang berpedoman pada Al-
Qur’an dan hadits. Penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara
dan dokumentasi yang peneliti lakukan di Yayasan Media Amal Islami dan sekitarnya yang merupakan komunitas pemulung di Lebak Bulus V
Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian diketahui identitas pembimbing agama sekaligus yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah
tigaorang ustad yang mempunyai kontribusi dalam menanamkan pengetahuan agama melaui pengajian di yayasan Media Amal Islami,
diantaranya ketua, sekretaris dan satu orang ketua bidang pendidikan dan dakwah di yayasan Media Amal Islami.
Adapun identitas pembimbing agama yang menjadi subjek dalam penelitian ini dalam melakukan fungsinya sebagai juru penerang
keagamaan di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan, sebagai berikut:
a. H. Aslih Ridwan, MA
Bapak H.Aslih Ridwan, MA yang sering dipanggil dengan sebutan “abu”, bertempat tinggal di Jalan Lebak Bulus V No.34, beliau
lahir di Jakarta tanggal 11 Juli 1967 dan memiliki riwayat pendidikan Strata dua dalam bidang agama yaitu S1 Ilmu Dakwah di STAI Al-
Hikmah dan melanjutkan S2 Tafsir di PTIQ lulus pada tahun 2009. Beliau mulai mendirikan Yayasan Media Amal Islami sejak
tahun 1999 pada saat itu belum berdirinya gedung yayasan seperti saat ini, namun beliau yakin yayasan ini mampu menjadi agen perubahan
dan pelayanan bagi kaum masyarakat bawah dalam hal ini pemulung. Aktifitas beliau dalam menyampaikan dakwah baginya sudah menjadi
panggilan hati, aktifitas beliau tercatat sebagai ketua sekaligus pendiri y
ayasan Media Amal Islami, sebagai pengisi acara “Nasi Ulam” Nasihat Ulama di Bens Radio, sebagai ketua GPMI Gerakan
Persaudaraan Muslim Indonesia dan sebagai Account Executive Majalah Aulia.
Berawal dari keprihatinan beliau dalam memandang kaum bawah khususnya komunitas pemulung sebagai kaum yang lemah
bukan saja secara finansial tetapi juga lemah dari sisi aqidah mereka