prilaku yang terlembagakan dan semuanya itu berpusat pada persoalan- persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi.
13
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan agama adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan yang berbentuk
pengarahan diberikan pada seseorang agar dapat memahami, mengarahkan dan suatu usaha yang dilakukan oleh pembimbing pada terbimbingnya
secara terencana, terarah dan bertahap sesuai dengan kesulitan yang dihadapi terbimbingnya dengan pendekatan agama.
3. Fungsi dan Peran Pembimbing Agama
a. Fungsi Pembimbing Agama
Seiring dengan kemajuan zaman dan perjalanan manusia maka semakin kompleks problema yang dihadapinya, maka diperlukan
seseorang yang dapat mengabdikan dirinya dalam hal ini pembimbing agama Islam yang berupaya untuk menerapkan dan mengembangkan
fungsi dari al- Qur’an dan hadits dalam kegiatan bimbingan
keagamaan. Pembimbing agama dalam skripsi ini dapat disimpulkan oleh
penulis sebagai pihak yang memiliki peran yang tidak berbeda dengan penyuluh agama, dengan asumsi bahwa jika penyuluh agama adalah
jabatan fungsional dan profesi yang secara formal diakui pemerintah, Sementara pembimbing agama adalah pihak yang melakukan
13
Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994, h. 76
penyuluhan secara non formal tanpa keahlian layaknya penyuluh agama.
Menurut Syamsul Munir, bimbingan mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi pemahaman, berfungsi untuk memberikan pemahaman
terhadap diri terbimbing sendiri keberadaan, lingkungan dan masyarakat.
b. Fungsi pencegahan, berfungsi dalam pencegahan dan
terhindarnya seseorang dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan faktor psikologisnya perkembangan.
c. Fungsi pengentasan, berfungsi dalam pengentasan masalah dapat
perorangan ataupun kelompok, teori ini mengganti istilah fungsi perbaikan yang mempunyai konotasi sasaran bimbingan orang
yang tidak baik rusak. d.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, berfungsi dari terpeliharanya dan terkembangkannya potensi positif dan kondisi
positif seseorang agar perkembangan dirinya menjadi mantap dan terarah.
e. Fungsi advokasi, berfungsi dalam menghasilkan pembelaan
terhadap seseorang dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi diri secara optimal.
14
14
Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH, 2000,h.45
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pembimbing agama berfungsi sebagai seseorang yang memberikan
informasi edukatif dalam hal ini dengan menanamkan ajaran agama Islam kepada ibu-ibu pemulung dengan menyediakan dirinya sebagai
media konsultatif atas permasalahan yang ada pada lingkungan pemulung dan kurang pengetahuan agama maka dapat sharring dan
berfungsi sebagai advokatif dalam menyelamatkan aqidah mereka dari pengaruh kemiskinan yang mereka hadapi dan rentan dengan
kerusakan aqidahnya.
b. Peran Pembimbing Agama
Menurut Ife dalam Isbandi mengatakan bahwa sebagai pemberdaya sosial atau agen perubah baik dari organisasi pemerintah
maupun organisasi non pemerintah dalam komunitas tertentu
diantaranya peran-perannya dibagi menjadi dua yaitu:
1. Peran Fasilitatif atau animasi sosial adalah membangkitkan
keterampilan melakukan
animasi sosial
menggambarkan kemampuan petugas sebagai agen perubah atau pemberdaya
masyarakat untuk membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme masyarakat dan termasuk juga didalamnya mengaktifkan dalam
mengembangkan motivasi warga untuk bertindak dengan memberi dukungan baik yang bersifat ekstrinsik material dan juga yang
bersifat instrinsik seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata- kata ataupun sikap dan prilaku yang menunjukkan dukungan.