4. Ruang Lingkup Bimbingan Agama
Adapun dalam melakukan kegiatan pembimbing agama kepada masyarakat dalam hal ini ditujukan pada kelompok masyarakat ibu-ibu
pemulung terdapat unsur-unsur yang melingkupi pembimbing agama, diantaranya adalah:
a. Pembimbing Agama
Pembimbing agama sebagai juru penerang agama juga dijelaskan dalam kitab suci Al-
qur’an surat At-Taubah ayat 71, yang didalamnya terdapat perintah untuk menyeru sesama ke jalan Allah
merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim. Sebagaimana Allah berfirman:
ر ْن ْل ع ْ ْني فْ رْع ْل ب ْ رم ْي ضْعب ء يل ْ ْم ضْعب نمْؤ ْل ْ نمْؤ ْل ّْيّع ه ه م ح ْريس ك لْ هلْ سر ه ْ عْيطي ة كّل ْ ت ْؤي ة لّل ْ ْيقي
مْي ح .
“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
Mereka menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan taat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah mahaperkasa
lagi mahabijaksana”.QS.At-Taubah ayat 71.
16
Pembimbing atau juru penerang agamadapat dikatakan sebagai orang yang kompeten dalam meyakini akan kebenaran agama yang
dianutnya, menghayati dan mengamalkan agama karena seorang
16
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009, h.198
pembimbing agamamampu menjadi pembawa norma agama yang konsekuen baik lahir dan batin bagi masyarakat.
17
Menurut Ahmad Mubarok mengatakan peranan seorang pembimbing agama terhadap yang dibimbing pasti harus lebih besar,
karena pembimbing agama sebagai seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dibanding dengan orang lain, berikut ciri pembimbing yang
dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin masyarakat: 1.
Memiliki kecakapan minimal dalam teknis kepemimpinan agama khasnya misalnya memimpin dalam ritual keagamaan ibadah.
2. Memiliki kecakapan secara umum dalam masyarakat juru penerang
agama memiliki ciri kharismatik. 3.
Memiliki kecakapan sampai pada tingkatan tertentu misalnya mengerti tafsir dan mengajarkannya.
18
Sedangkan teori yang dikemukakan oleh R.M. Stogdill, yang pernah melakukan penelitian tentang kepemimpinan seseorang di
dalam masyarakat menunjukkan hasil bahwa sifat dan ciri pemimpin dalam berbagai situasi yang berbeda, tidak sama dengan pengikut-
pengikutnya.
19
Menurut Arifin,
dalam hubungannya
dengan sikap
kepengikutan followership di kalangan masyarakat kita kenal adanya tiga sebab psikologis, sebagai berikut:
17
Aida Vitayala S. Hubies, dkk, Penyuluhan Pembangunan di Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1992, h. 19.
18
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, h. 202
19
M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi.,h. 89
1. Adanya dorongan mengikuti pemimpin sehingga weerstand atau
resistensi daya tahanan dari orang-orang untuk mengikutinya dengan mudah dapat dilaluinya.
2. Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin yaitu sifat-sifat dan ciri
kepemimpinan yang mampu mempengaruhi jiwa orang lain sehingga tertarik kepadanya.
3. Adanya kemampuan pada diri pemimpin untuk menggunakan
teknik atau metode kepemimpinan.
20
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembimbing agama adalah juru penerang,pengabdi, pembawa norma
dan penolong secara individu maupun kelompok masyarakat dalam memecahkan masalahnyabaik secara lahiriah maupun batiniah
menyangkut kehidupan masa kini dan masa mendatang untuk ditarik keluar dari kegelapan kecahaya kehidupan yang lebih baik dengan
berpedoman pada ajaran-ajaran agama Islam melalui dorongan dari kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT.
b. Sasaran
Sasaran adalah seorang atau kelompok masyarakat yang diberikan pencerahan, penjelasan dan pertolongan dalam memahami
masalahnya dan cara menghadapi masalah tersebut dengan bimbingan agama yang dilakukan secara terus menerus. Prakteknya sasaran
pembimbing agama tidak terikat oleh waktu, terbuka terhadap segala
20
M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, h.90