Dzulfitri Sulaiman, S.Pd.I

Ibu Erni yang lahir di Bekasi tanggal 10 Oktober tahun 1988, juga aktif mengikuti kegiatan yang diadakan di yayasan sudah hampir dua tahun yang lalu. Jenjang pendidikan ibu Erni hanya tamatan sekolah dasar SD, ibu Erni merupakan isteri dari bapak Sanudin yang mencari nafkah sebagai pemulung. Keikutsertaan ibu Erni pada kegiatan yang diadakan di Yayasan Media Amal Islami juga disebabkan karena mengantar anaknya mengaji di Taman Pendidikan Al- qur’an TPA di yayasan, lama kelamaan beliau merasa perlu untuk mengikuti kegiatan di yayasan karena minimnya pengetahuan agama yang ia miliki sehingga timbul minatnya untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan di yayasan dengan harapan dapat mengerti ilmu agama khususnya dalam mempelajari hukum-hukum ajaran ibadah sehari- hari, besar harapan ibu Erni dapat mentransfer ilmu yang ia dapatkan untuk membimbing anak-anaknya kelak. 7

B. Hasil dan Analisis Data

1. Peran Pembimbing Agama Dalam Menanamkan Pengetahuan

Keagamaaan pada ibu-ibu Pemulung. Komunitas pemulung yang berada di sekitar Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus V Jakarta Selatan ini merupakan salah satu komunitas masyarakat yang terkena dampak dari permasalahan kemiskinan yang dihadapi kota-kota besar salah satunya adalah kota Jakarta. Mereka hidup 7 Wawancara pribadi dengan ibu Erni, di Lapak pak Neen, tanggal 13 Januari 2013. pukul 15.43. dalam lingkungan yang boleh dikatakan kumuh, dan lingkungannya pun bukan lingkungan yang agamis. Komunitas pemulung di Lebak Bulus ini masih merupakan kategori sosial yang belum mendapatkan tempat terhormat di lingkungan masyarakat. Peneliti melihat bahwa para ibu pemulung yang hidup di dalam suatu komunitas yang termarjinalkan dengan keterbatasan ilmu agama, sering pula mendapat image negatif dikarenakan pekerjaan memulung yang dilakukan identik dengan cap maling oleh masyarakat sekitar dan hal tersebut menjadi beban kepedihan tersendiri bagi mereka. Setiap harinya anggota keluarga pemulung baik isteri dan anak- anak mereka saling membantu dalam memilah-milih barang-barang bekas dari tempat pembuangan sampah kemudian membersihkan barang-barang yang dihasilkan pada hari itu agar dapat dijual dan menghasilkan uang. 8 Menurut peneliti sesuai dengan pengamatan dilapangan bahwa kehidupan mereka sangat didominasi oleh masalah mencukupi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makan dan tempat tinggal mereka. Hasil yang mereka dapat dari memulung biasanya berkisar antara 150.000 sampai dengan 300.000 per bulan. Seperti halnya untuk mendapat pendidikan sebagai modal masa depan anak-anaknya mereka harus pintar mengatur keuangan untuk kebutuhan lainnya. Hal itu hanya menjadi angan terbesar 8 Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi komunitas pemulung di sekitar Yayasan Media Amal Islami, tanggal 28 Desember 2012, pukul 11.20.