dan keimanan mereka rentan untuk berpindah agama, dengan bujukan pemberian bantuan-bantuan berupa sembako, rekreasi dan bentuk
perhatian orang-orang
non muslim
yang memiliki
tujuan mengkristenisasi mereka. Atas dasar keprtihatinan itulah beliau
terdorong untuk cepat-cepat melakukan pembinaan agama kepada komunitas pemulung di Lebak Bulus, selain itu beliau juga mendapat
dukungan dari Lurah Cilandak Barat untuk misi yang sama yaitu menyelamatkan aqidah kaum bawah yaitu pemulung. Maka
didirikanlah yayasan yang diberi nama Media Amal Islami yang sesuai dengan namanya yaitu yayasan yang fokus melakukan amal sholeh.
1
b. Sigit Kuntoro, S.Pd.I
Pria kelahiran Jepara ini lahir pada tanggal 12 Februari 1975, beliau tinggal di Jalan kampung kebun No.35 Sawangan, Depok.
Beliau ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diadakan di yayasan Media Amal Islami sejak tahun 2008, selain itu beliau
menamatkan pendidikan Strata satu bidang pendidikan Islam yakni S1 di STAI Al-Aqidah Jakarta tahun 2010. Ustad Sigit sangat peduli
terhadap permasalahan hidup kaum bawah dalam hal ini pemulung, inilah yang membuatnya merasa termotivasi dan terpanggil untuk
mendedikasikan dirinya dalam memberikan penerangan keagamaan kepada para pemulung di sekitar yayasan Media Amal Islami.
2
1
Wawancara Pribadi dengan H. Aslih Ridwan, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 24 Desember 2012.
2
Wawancara Pribadi dengan Ustad Sigit Kuntoro, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 24 Desember 2012.
Ustad Sigit menjabat sebagai sekretaris umum di Yayasan Media Amal Islami, namun beliau juga memberikan bimbingan agama
untuk para ibu-ibu pemulung jika ustad yang bertugas berhalangan hadir. Pengalaman beliau dalam mendidik para pemulung di
komunitasnya, khususnya yang berada dekat dengan yayasan terbilang cukup lama dan usaha beliau boleh dikatakan langka karena beliau
juga merasakan sulitnya menarik kepercayaan dan partisipasi mereka khususnya ibu-ibu pemulung untuk mengikuti kegiatan bimbingan
agama di yayasan ini, namun perlahan tapi pasti beliau yakin kegiatan ini dapat menjadi input kebaikan bagi para ibu pemulung dan
umumnya lingkungan pemulung dalam menanamkan kesadaran mereka untuk terus berada dalam koridor ajaran Islam.
c. Dzulfitri Sulaiman, S.Pd.I
Ustad Dzulfitri Sulaiman lahir di Jakarta pada tanggal 4 Juli 1983
, beliau akrab dengan panggilan “ustad Hafid”, beliau tinggal di Jalan Kesadaran Pamulang No.20 Tangerang Selatan. Beliau
menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam di IAIN sekarang dikenal dengan Universitas Syarif Hidayatullah, lulus
pada tahun 2010. Sosoknya sederhana dan hangat terhadap masyarakat binaan di yayasan. Keikutsertaannya pada yayasan ini didorong oleh
semangatnya dalam mengaktualisasikan dirinya dengan membantu