Pembimbing Agama Ruang Lingkup Bimbingan Agama

memperhatikan dan mencatat jika diperlukan, pembimbing agama menyajikan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan dengan bahasa yang mudah dimengerti. 21 Dalam hal pembimbing agama yang memberikan materi pokok ajaran Islam dan ibu-ibu pemulung yang memperhatikan, bahkan mencatat hal yang diperlukan. 2. Metode Diskusi Menurut Samsul Munir, metode diskusi hampir sama dengan metode group guidance artinya ada kontak langsung antara pembimbing dengan sekelompok terbimbing yang agak besar setelah mereka mendengar ceramah kemudian ikut aktif berdiskusi serta menggunakan kesempatan untuk tanya jawab. 22 Dan metode ini lanjutan dari metode diatas dan hal ini dapat mendorong terbimbing dalam berpikir dan mengeluarkan pendapatnya pada materi yang telah disampaikan agar dapat lebih memahami materi yang diberikan kepadanya. 3. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyampaian pesan dengan sengaja pembimbing agama memperlihatkan suatu contoh dapat berupa benda, keteladan dapat dikatakan dakwah bil hal, melalui peristiwa, dan sebagainya dalam rangka pembimbing agama 21 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Tangerang: PT. Ciputat Press, 2005, h. 34-45 22 Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, h.71 mementaskan sesuatu terhadap sasaran dengan maksud dan tujuan tertentu. 23 4. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah cara penyampaian pesan dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban kepada terbimbing yang merasa bahwa penjelasan pembimbing agama yang dirasa belum dimengerti. Dari penjelasan metode-metode di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat digunakan pembimbing agama yaitu dengan metode ceramah, tanya jawab, metode diskusi dan metode demonstrasi. Dalam hal ini pembimbing agama juga dapat menggunakan metode bil hikmah,mauhizoh hasanah, dan mujadalah bilati hiya ahsandengan mempelajari suatu peristiwa yang dapat menanamkan pengetahuan akan ajaran-ajaran Islam pada ibu pemulung.

e. Tujuan

Menurut M. Arifin tujuan dari penerangan agama adalah untuk menanamkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawa oleh penerang agama. 24 Selanjutnya menurut M. Lutfi tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing agama adalah menyelenggarakan dan membantu seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat agar dapat 23 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h. 34-45 24 M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi,.h.4 mengenal, mengarahkan dan mewujudkan dirinya sendiri sebagai manusia seutuhnya sehingga terbuka jalannya untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 25

f. Tolak Ukur peran pembimbing agama

INPUT THRUPUT OUTPUT sikap, kepribadian dan kognisi, konasi, emosi yang perubahan sikaptingkah Motivasi yang diberikan berada dalam proses penerimaan laku berupa kesadaran oleh pembimbing agama pengaruh pembimbing agama. Penghayatanpengamalan ajaran agama ibadah. FEEDBACK umpan balik Penjelasan: Input yang diberikan pembimbing agama yang terlihat dari hubungan pengaruh mempengaruhi antara juru penerang dengan sasarannya, sehingga terwujudlah suatu rangkaian proses cybernetic yaitu INPUT yang berupa motivasi dakwah yang dibawa oleh juru penerang agama dengan sikap dan kepribadiannya kearah sasaran dakwah yang berupa manusia sebagai individu dan anggota masyarakat dimana tiga kekuatan rohaniah digerakkan kognisi, konasi dan emosi melalui proses belajar sehingga timbul pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan agama yang merupakan THRUPUT sedangkan tingkah laku yang berubah berupa pengamalan agama merupakan OUTPUT. 26 25 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.h.99 26 M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi,.h.18