8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matemátika
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika
Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada lagi yang secara lebih
khusus mengartikan belajar adalah menyerap pengetahuan. “Belajar adalah kata kunci key term yang paling vital dalam
setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan”.
1
Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan
dengan upaya pendidikan. Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan menurut para ahli pendidikan modern, belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
2
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Oleh karena itu, dengan belajar manusia dapat melakukan
perubahan-perubahan kualitas individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Allah berfirman dalam surat An-Nahl Ayat 78:
☺ ⌧
☺
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya,2008, Cet. Ke-14, h. 94.
2
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. Ke-3, h. 207
8
9
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
3
Manusia terlahir sebagai makhluk yang tidak mampu berbuat apa- apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar
dalam fase perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai skiil keterampilan maupun pengetahuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan, belajar merupakan suatu proses yang dilakukan setiap individu yang berusaha mencapai tujuan
dengan interaksi aktif dalam lingkungannya yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu dapat berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang lebih baik intinya bahwa belajar itu adalah proses perubahan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, secara global faktor-faktor tersebut dibagi menjadi:
1 Faktor Internal
Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan aspek
psikologis bersifat rohaniah a
Aspek fisiologis b
Aspek psikologis Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
siswa antara lain adalah: a
Tingkat kecerdasan atau intelegensi. b
Perhatian siswa c
Minat dan bakat siswa d
Motif dan motivasi siswa e
Kognitif dan daya nalar siswa
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media, 2005, h. 275
10
2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari 2 macam yaitu: a
Faktor lingkungan b
Faktor Instrumental
4
Proses yang membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik disebut pembelajaran. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
pembelajaran adalah kata benda yang diartikan “sebagai proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.
5
Kata ini berasal dari kata kerja belajar yang berarti “berusaha untuk memperoleh kepandaian
atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.
6
Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 1 ayat 20 bahwa pembelajaran
adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
7
Sedangkan m
enurut Yudhi Munandi pembelajaran adalah “usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa”.
8
Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu
proses interaksi antara guru dengan murid, baik interaksi secara langsung seperti tatap muka maupun kegiatan tidak langsung yaitu
dengan cara menggunakan berbagai media. Tidak hanya itu, pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja atau upaya yang
dirancang oleh pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelassekolah yang memungkinkan siswa melakukan
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 24-35
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-2, h. 17
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar..., h. 17
7
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan: Umum dan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet. Ke-4, h. 309
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran…, h. 4
11
kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Mengenai definisi matematika, para ahli belum memiliki kesepakatan bersama mengenai hal tersebut. Salah satunya menurut
“Lerner mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan
manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kualitas.”
9
Berbeda dengan Lener, menurut John dan Rising dalam bukunya mengatakan bahwa “matematika adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol
ide daripada mengenai bunyi.”
10
Sedangkan menurut Kline matematika merupakan “bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah bernalar
deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif.”
11
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan”.
12
Sedangkan James berpendapat bahwa “matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,
besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam 3 bidang, yaitu:
aljabar, analisis dan geometri.”
13
Dari beberapa pengetian matematika yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah cara berpikir dengan
bahasa simbolis yang bernalar deduktif dan tidak melupakan cara bernalar induktif yang terdiri dari pengetahuan tentang bilangan,
9
Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak..., h. 252
10
Erman Suherman, dkkl., Strategi Pembelajaran Matematika..., h. 19
11
Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi …, h. 252
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar..., h. 637
13
Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika..., h. 16
12
bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang berhubungan dan terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu: aljabar, analisis dan geometri.
Pada hakekatnya pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana
lingkungan memungkinkan seseorang pelajar melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut berpusat pada guru yang
mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang
matematika.
b. Karakteristik Pembelajaran Matematika