14
melompat-lompat, tetapi harus tahap demi tahap. Dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang
lebih kompleks. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan pembelajaran
berkembang dari yang mudah ke yang sukar. Sehingga, dalam memberikan contoh guru juga harus memperhatikan tentang tingkat
kesukaran dari materi yang disampaikan, dengan demikian dalam pembelajaran matematika contoh-contoh yang diberikan harus
bervariasi dan tidak cukup hanya satu contoh. Dari pengertian tersebut jelas kiranya bahwa unsur pokok dalam pembelajaran matematika SD
adalah guru sebagai salah satu perancang proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksana kegiatan belajar dan matematika sekolah sebagai
obyek yang dipelajari dalam hal ini sebagai salah satu bidang studi dalam pelajaran
.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Istilah “motif” berasal dari kata bahasa Inggris “motive” yang berasal dari kata “motion” yang berarti “gerakan atau sesuatu yang
bergerak”.
16
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “motif” diartikan sebagai ”alasan sebab seseorang melakukan sesuatu”.
17
Menurut Ngalim, “motif adalah menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut mau bertindak melakukan sesuatu”.
18
Sementara menurut Sarlito Wirawan Sarwono, “motif berarti rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku”.
19
Pengertian tersebut menggambarkan bahwa motif tidak sebatas pada pelaksanaan prilaku,
16
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000, Cet. 8, h. 56-57
17
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar..., h. 756
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakaryah, 2007, Cet. 22, h. 60
19
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi,..., h. 57
15
tetapi juga berkenaan dengan keadaan organisme yang menerangkan mengapa tingkah laku terarah kepada suatu tujuan tertentu. Jadi, motif
merupakan latar belakang atau alasan mengapa seseorang melakukan suatu kegiatan tertentu.
“Istilah motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang bermakna bergerak, mendorong, mengarahkan tingkah laku manusia.”
20
Suatu pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh John W.
Santrock, “motivation is the processes that energize, direct and sustain behavior”.
21
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan
ingin melakukuan sesuatu dan jika ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi,
motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor diluar dan motivasi juga tumbuh didalam diri seseorang.
Menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu:
1 Bahwa motivasi itu mengalami perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. 2
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling”, afeksi seseorang.
3 Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan.
22
20
Iskandar, Psikologi Pendidikan SebuahOrientasi Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2009,h. 180
21
John W. Santrock, Educational Psychology, Amerika, The MGraw Hill Companies, 2004, h. 414
22
Akyas Azhar, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, h. 66-67
16
Dengan ketiga elemen yang dikemukakan Mc.Donald dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi
akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini dorongan karena adanya tujuan, kebutuhan atau
keinginan. Dari pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
motivasi adalah suatu reaksi berantai yang mulai dari adanya suatu penggerak atau pendorong pada diri seseorang sampai dengan
perubahan tingkah laku. Sehingga, menimbulkan pernyataan batin yang berwujud daya kekuatan dan perubahan energi untuk melakukan suatu
usaha atau tindakan yang ditandai dengan munculnya perasaan atau keinginan untuk bertindak melakukan sesuatu yang didasari oleh
pengaruh dari dalam atau luar dirinya diarahkan bagi tercapainya tujuan yang berakhir pada pemuasan kebutuhan.
Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk berbuat sesuatu. Menurut Sardiman motivasi yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa.
3 Menunjukkan minat.
4 Lebih senang bekerja mandiri.
5 Cepat bosan.
6 Dapat mempertahankan pendapatnya
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
8 Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
23
23
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.2008, h. 83
17
Sedangkan menurut Iskandar dan Hamzah B. Uno, indikator atau petunjuk yaang dapat dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar
siswa adalah sebagai berikut: 1
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar. 2
Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar. 3
Memiliki harapan dan cita-cita masa depan. 4
Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar. 5
Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik.
24
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar yang saya gunakan sebagai berikut:
1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2
Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. 3
Menunjukkan minat. 4
Lebih senang bekerja mandiri. 5
Senang mencari dan memecahkan soal-soal menyukai tantangan. 6
Berkeinginan untuk berhasil dalam belajar berusaha unggul.
b. Pengertian Motivasi Belajar