21
2 Mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan, artinya kegiatan yang
motifnya sangat lemah akan dapat diaktifkan dan ditingkatkan kembali.
30
Dengan demikian, jelaslah bahwa motivasi mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sampai mencapai hasil atau tujuan tertentu. Bagi seorang siswa motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dan bersemangat dalam belajar. Dengan ketekuan dan semangatnya siswa dapat terus berusaha untuk berhasil dalam
belajarnya. Dengan demikian, motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
d. Macam-macam Motivasi
Menurut Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar mengatakan bahwa macam atau jenis motivasi dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif- motif yang aktif itu sangat bervariasi, diantaranya:
1 Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a Motif atau kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan
dengan dalam, seperti: makan, minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.
b Motif-motif darurat, yaitu: motivasi yang mencakup dorongan
untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar, dan
sebagainya. Dalam hal ini, motivasi timbul bukan atas keinginan seseorang tetapi karena perangsang dari luar.
c Motif-motif objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada
objek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini mencakup: kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, untuk menaruh minat.
30
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. Ke-2, h. 62-63
22
Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.
31
2 Sartain membagi motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut:
a Physiological drive
Yang dimaksud dengan physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologisjasmaniah, seperti
lapar, haus, lapar seks dan sebagainya. b
Social motives Social motives adalah dorongan-dorongan yang ada
hubungannya dengan manusia lain dalam masyarakat seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik etika
dan sebagainya. Tidak dapat kita ingkari bahwa yang kedua ini adalah timbul dan berkembang karena adanya yang pertama.
Jadi, kedua golongan motif tersebut berhubungan satu sama lain.
32
3 Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a Motivasi instrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tidak perlu dirangsang dari luar.
Misalnya orang yang gemar membaca, tidak perlu ada yang mendorongnya atau menyuruhnya, ia telah mencari sendiri
buku-buku untuk dibacanya. Hal yang sama dikemukakakan oleh Alisuf Sabri bahwa “motivasi intrinsik adalah motivasi
yang timbul dari dalam diri seseorang yang erat hubunganna dengan tujuan belajar”.
33
Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
31
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar..., h. 193
32
Ngalim, Psikologi Pendidikan,..., h. 62
33
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, Cet. 3, h. 85
23
dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Motivasi ini sering disebut ”motivasi murni” atau motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri peserta
didik, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada, keinginan untuk
diterima orang lain dan sebagainya. Dalam hal ini, pujian atau hadiah atau yang sejenisnya tidak diperlukan, karena tidak
akan menyebabkan peserta didik bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atas hadiah itu.
Siswa yang memiliki motivasi intriknsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan,
yang ahli dalam bidang studi tertentu. Salah satu jalan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara belajar, tanpa
belajar tidak mungkin akan mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.
b Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh
seseorang itu belajar, karena tahu besok akan ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
temannya. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung berkaitan dengan aktivitas
belajar.
34
Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar bahwa motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah,
34
Sardiman A. M, Intreraksi dan Motivasi…, h. 90-91
24
persaingan yang bersifat negatif ialah sarcaum sindiran, ridicule ejekan dan hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap
diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan
siswa. Karena itu motivasi terhadap pelajaran perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin
belajar.
35
Jadi, secara umum motivasi bertujuan mengarahkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan
untuk melakukan sesuatu sehigga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan.
e. Teknik Memotivasi Dalam Pembelajaran