Konsep Pemasaran .1 Pemasaran Pariwisata

Sikap suportif ditunjukkan dengan iklim suportif yaitu: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persamaan, dan provisionalisme. 3 Sikap terbuka open-mindedness yaitu sikap yang ditandai dengan adanya dorongan untuk saling mengerti ataupun saling menghargai. Sikap terbuka ditunjukkan dengan: a menilai pesan secara obyektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika; b membedakan dengan mudah, melihat nuansa, dan lain sebagainya; c berorientasi pada isi; d mencari informasi dari berbagai sumber; e lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaannya; dan f mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya. 2.1.3 Konsep Pemasaran 2.1.3.1 Pemasaran Pariwisata Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Seperti halnya dengan pengertian pemasaran tersebut, batasan tentang tourism marketing atau pemasaran pariwisata banyak dikemukakan oleh beberapa ahli dalam kepariwisataan. Pemasaran dalam kepariwisataan merupakan hal yang sangat kompleks sekali karena produk dari industri pariwisata memiliki ciri-ciri khas dibandingkan dengan produk berupa barang. Pemasaran pariwisata adalah seluruh kegiatan untuk mempertemukan permintaan demand dan penawaran supply, sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal dengan risiko seminimal mungkin Muljadi, 2009. Pembeli dalam kegiatan pariwisata yaitu para wisatawan, sedangkan penjual yakni pihak pengelola kawasan pariwisata tersebut. Yoeti 1985 memberikan batasan tentang pemasaran dalam kepariwisataan, yaitu suatu proses manajemen dengan mana organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaan-perusahaan industri pariwisata untuk menentukan actual atau potential tourist, mengadakan komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan ketidaksukaan pada daerah-daerah lokal, regional, nasional, dan internasional kemudian merumuskan serta menyesuaikan obyek-obyek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan dan tercapai tujuannya. Pemasaran pariwisata adalah upaya mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan wisatawan serta menawarkan produk wisata yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan. Dengan adanya pemasaran pariwisata, pihak pengelola dapat mengetahui apa saja jenis produk wisata yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan, sehingga pihak pengelola dapat merancang dan memberikan produk yang tepat kepada wisatawan. Keberhasilan kegiatan pemasaran pariwisata ditunjang dengan komunikasi pemasaran yang baik. Menurut Yoeti 1985, dalam industri pariwisata, persoalan marketing yang sering dihadapi adalah masalah “buying decision” terhadap “product” industri pariwisata yang banyak bergantung pada: a Pengetahuan wisatawan tentang produk yang akan dijual b Kesan wisatawan terhadap produk yang di hubungkan dengan gengsi dan prestise c Produk yang hendak dijual apakah mudah mencapainya tanpa bersusah payah d Salesmenship daripada salesman yang melakukan persuasi

2.1.3.2 Komunikasi Pemasaran Marketing Communication