Bauran Pemasaran Marketing Mix

membeli produk. Dua kegiatan paling umum dalam marketing public relation adalah: product publicity dan event marketing event sponsorship Suparman, 1996. Komunikasi pemasaran terpadu dalam ekowisata berupa upaya pihak pengelola dalam mengemas pesan promosi untuk disampaikan kepada para wisatawan agar wisatawan dapat melihat, mendengar, dan merasakan sendiri sehingga termotivasi untuk melakukan sendiri kegiatan ekowisata tersebut.

2.1.3.4 Bauran Pemasaran Marketing Mix

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran Kotler, 1997. McCharty dalam Kotler 2005 mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran marketing mix yang dikenal sebagai 4P, yaitu: 1 produk product, 2 harga price, 3 tempat place, dan 4 promosi promotion. 1 Produk Product Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki atau digunakan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan yang meliputi keragaman produk, ciri kemasan, pelayanan, dan lain lain. Sedangkan produk wisata adalah semua produk yang diperuntukkan bagi atau dikonsumsi oleh seseorang selama melakukan kegiatan wisata Freyer dalam Damanik dan Weber, 2006. Selanjutnya Hartono 2008 menyatakan bahwa produk wisata adalah keseluruhan dari berbagai fasilitas dan pelayanan wisata di suatu daerah tertentu yang dimanfaatkan oleh wisatawan. Komponennya adalah sumberdaya daerah tujuan, fasilitas dan transportasi dari rumah ke tempat tujuan. Selanjutnya, produk wisata adalah suatu bentukan yang nyata dan tidak nyata, dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi yang melakukan perjalanan tersebut. Selain itu, produk wisata juga merupakan berbagai jasa dimana satu dengan lainnya saling terkait dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan pariwisata, misalnya akomodasi, angkutan wisata, biro perjalanan, daya tarik wisata, dan perusahaan lain yang terkait Muljadi, 2009. Sebagai salah satu produk layanan atau jasa, pariwisata mempunyai beberapa dimensi yang sangat berbeda dengan dimensi produk umum, yaitu: intangibility, parishability, dan simultanity Pitana, 2009. Intangibility atau tidak berwujud seperti halnya produk barang yang dapat dilihat, diraba, atau diukur secara obyektif. Parishability artinya bahwa produk jasa tersebut mudah rusak atau tidak dapat disimpan seperti halnya menyimpan sesuatu barang. Simultanity adalah bahwa proses produksi dan konsumsi dari jasa tersebut terjadi secara simultan dan terpisah. Adapun tiga aspek penting dari produk pariwisata yang perlu mendapat perhatian dari para pengelola atau pemasar dalam bidang kepariwisataan adalah attraction, accessibility, aminities Muljadi, 2009. Attraction, yakni segala sesuatu baik itu berupa daya tarik wisata alam dan budaya yang menarik bagi wisatawan untuk datang ke suatu daerah tujuan wisata. Hal ini antara lain meliputi keindahan alam, pantai, araksi wisata budaya, kebiasaan dan cara hidup masyarakat, keunikan alam dan budaya, atraksi-atraksi seni, pertemuan ilmiah, dagang, dan sebagainya. Accessibility, artinya kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata yang dimaksud melalui berbagai media transportasi udara, laut, atau darat. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan para calon wisatawan untuk datang ke suatu daerah tujuan wisata. Aminities, maksudnya berbagai fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para wisatawan selama mereka melakukan perjalanan wisata di suatu daerah tujuan wisata. Fasilitas kepariwisataan sering dibedakan menjadi prasarana dan sarana kepariwisataan. Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang mendukung agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan guna memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam. Sedangkan sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya tergantung wisatawan yang datang. Prasarana dan sarana kepariwisataan harus diadakan sebelum kita mempromosikan suatu daerah tujuan wisata Wahab, 1997. 2 Harga Price Harga yang dipilih untuk sebuah produk pariwisata sering berhubungan langsung dengan performance produk dan peluangnya di masa depan. Penentuan harga harus menjadi bagian dari strategi pemasaran. Hal pertama dan yang mendominasi dalam mempengaruhi penentuan harga produk adalah keputusan- keputusan strategi usaha dengan pertimbangan image dan product positioning, strategies for growth, market share, serta return on investment Marpaung, 2002. Harga dalam bidang wisata tidak selalu harga yang lebih tinggi akan mengurangi jumlah permintaan karena ada wisatawan yang mempertimbangkan aspek lain dari bauran pemasaran selain harga. Banyak wisatawan yang mau membayar lebih untuk wisata yang berkualitas. Oleh karena itu, pengelola pariwisata harus mengetahui karakteristik wisatawan dan selanjutnya pemasar produk berupaya meyajikan wisata yang sesuai karakteristik wisatawan. 3 Tempat Place Tempat adalah menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Bauran distribusi distribution mix terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, daya jangkauan, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi Angipora, 2002. Unsur tempat dalam promosi bahwa tempat yang disediakan oleh penjual akan dipandang sebagai kemudahan memperoleh produk yang dibutuhkan pembeli. Dalam hal ini, tempat sangat berkaitan dengan aksesibilitas. Obyek wisata yang mudah dijangkau oleh wisatawan memungkinkan mereka untuk mengunjungi obyek wisata tersebut. 4 Promosi Promotion Promosi merupakan usaha pengkomunikasian informasi dari produsen kepada konsumen sedemikian rupa agar menarik minat konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan produsenpenjual Kotler, 1997 dalam Hartono, 2008. Selanjutnya, Pitana 2009 mendefinisikan promosi adalah kegiatan komunikasi di mana organisasi penyelenggara pariwisata berusaha mempengaruhi khalayak dari mana penjualan produknya bergantung. Harus diperhatikan mengenai bauran promosi ini dalam membuat strategi pemasaran, karena hal ini sangat mempengaruhi pasar untuk mau mengambil produk berperan dalam costumers buying decision process. Konsumen tidak akan membeli suatu produkjasa apabila mereka tidak pernah mendengar atau mengalami tentang produkjasa tersebut. Hal ini berarti bahwa promosi pariwisata adalah usaha penyampaian informasi dari pemasar pariwisata kepada wisatawan agar menarik minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata yang ditawarkan. Dengan adanya kegiatan promosi pariwisata oleh pemasar pariwisata, wisatawan menjadi mengetahui dan menyadari keberadaan obyek wisata tersebut dan tertarik untuk mengunjunginya. Terdapat perbedaan publikasi dan promosi. Publikasi lebih banyak ditujukan kepada pembeli potensial yang belum diketahui, sedangkan promosi ditujukan pada pembeli potensial yang telah diketahui identitasnya. Pada dasarnya tujuan promosi wisata adalah: 1 memperkenalkan jasa-jasa dan produk yang dihasilkan industri pariwisata seluas mungkin; 2 memberi kesan daya tarik sekuat mungkin dengan harapan agar orang akan banyak datang untuk berkunjung; dan 3 menyampaikan pesan yang menarik dengan cara jujur untuk menciptakan harapan-harapan yang tinggi Wahab, 1997. Sedangkan tujuan promosi wisata adalah untuk: 1 menarik turis datang ke kawasan wisata; 2 menjaga nilai kawasan sebagai daerah tujuan wisata; 3 menyampaikan informasi tentang kegiatan wisata yang ditawarkan; 4 membangun unit bisnis wisata yang saling mendukung; dan 5 memperbaiki informasi tidak tepattidak lengkap tentang kegiatan wisata yang ditawarkan. Dalam kegiatan promosi pariwisata terdapat beberapa media yang digunakan. Media promosi yang digunakan dalam kegiatan promosi pariwisata yaitu media elektronika televisi, radio, internet, dan lain lain dan media cetak brosur, majalah, leaflet, buku panduan wisata, dan lain lain. Selain itu saluran word of mouth melalui temanrelasi dan biro perjalanan wisata juga sangat efektif dalam penyampaian informasi pariwisata Suparman, 1996. Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk menemui kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Menurut Lovelock dan Wright 2005, pendekatan pemasaran melalui 4P dalam marketing mix seringkali berhasil untuk barang, sedangkan untuk jasa diperlukan 3P tambahan, antara lain: orang people, bukti fisik physical evidence, dan proses process. 1 People Orang Sumber daya manusia SDM merupakan peubah penting yang memegang peranan penting bagi aktifitas komunikasi pemasaran, baik dalam industri barang maupun jasa. Yang dimaksud dengan SDM atau orang adalah semua partisipan yang memainkan peranan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu rill jasa, sehingga mempengaruhi persepsi pembeli. Partisipan adalah staf perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan tersebut. 2 Physical Evidence Bukti Fisik Bukti fisik merupakan lingkungan fisik dimana jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa, konsumen berinteraksi dan setiap komponen tangible yang memfasilitasi penampilan. 3 Process Proses Proses mencerminkan bagaiaman semua unsur bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin mutu dan konsistensi jasa yang diberikan oleh konsumen. Proses juga merupakan peubah yang cukup berperan dalam menilai keberadaan jasa tersebut. Proses dapat melibatkan unsur-unsur prosedur, tugas, rencana kerja, mekanisme, dan juga aktifitas.

2.1.3.5 Bauran Promosi Promotion Mix