Kelengkapan Isi Pesan Pengaruh komunikasi pemasaran obyek wisata terhadap perilaku wisatawan: studi kasus obyek wisata alam Gunung Galunggung, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat

pesan tersebut cenderung kurang menarik karena isi pesan tidak mampu menarik perhatian wisatawan potensial melalui gerakan gambar dan suara yang ditampilkan.

6.2 Kelengkapan Isi Pesan

Kelengkapan isi pesan adalah isi pesan dalam berbagai bentuk komunikasi pemasaran lengkap memuat informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata. Selain memuat informasi umum juga memuat pesan-pesan cinta lingkungan konservasilingkungan hidup. Tabel 17 menunjukkan jumlah dan persentase wisatawan berdasarkan tingkat kelengkapan isi pesan. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Kelengkapan Isi Pesan Kelengkapan Isi Pesan Jumlah Persentase Negatif 29 36,3 Positif 51 63,8 Total 80 100,0 Tabel 17 menunjukkan bahwa sebesar 63,8 persen wisatawan memiliki persepsi yang positif terhadap kelengkapan isi pesan. Hal ini berarti mayoritas wisata menilai pesan yang disampaikan tidak hanya memuat informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata namun juga informasi yang bersifat lebih spesifik mengenai pesan cinta lingkungan. Sebesar 66,3 persen wisatawan menyatakan bahwa mereka menilai informasi dalam berbagai bentuk komunikasi pemasaran sudah memuat informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata. Sebagai contoh pada buku panduan wisata yang termasuk komunikasi pemasaran bentuk periklanan. Buku panduan wisata memuat informasi mengenai pariwisata dan budaya di Kabupaten Tasikmalaya. Informasi di dalamnya berisi pesona wisata Kabupaten Tasikmalaya yang dilengkapi dengan peta pariwisata dan budaya, data kesenian dan sanggar seni, data situs peninggalan sejarah dan kepurbakalaan, data rumah makan dan penginapan, serta kalender pariwisata. Selain itu, pada komunikasi di obyek wisata terdapat papan informasi yang terletak di dalam kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung, selain menampilkan obyek dan daya tarik wisata ODTW juga memuat fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya. Adapun sebesar 77,5 persen wisata menyatakan bahwa mereka menilai informasi dalam berbagai bentuk komunikasi pemasaran sudah memuat pesan- pesan persuasif tentang pentingnya menjaga lingkungan. Sebagai contoh pada komunikasi di obyek wisata terdapat papan himbauan cinta lingkungan yang berada di dalam kawasan wisata. Papan himbauan ini memuat pesan-pesan berupa kepedulian terhadap lingkungan. Beberapa contohnya adalah himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak mencorat-coret fasilitas, tidak merokok, tidak menebang pohon, tidak mengambilmenebang kayu bakar di kawasan Gunung Galunggung, dan tidak mengambil ikan di kawah. Gambar 21. Peta Kawasan Wisata dan Papan Himbauan Cinta Lingkungan

BAB VII PERILAKU WISATAWAN

Perilaku wisatawan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang merupakan efek dari komunikasi pemasaran. Karena Gunung Galunggung merupakan obyek wisata alam, wisatawan yang datang ke obyek wisata alam ini selain berekreasi untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata alam, dalam waktu bersamaan wisatawan juga dituntut untuk berperilaku cinta lingkungan selama mereka berada di kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Perilaku wisatawan terdiri dari perilaku rekreasi dan perilaku cinta lingkungan konservasi. Tabel 18 menunjukkan jumlah dan persentase wisatawan berdasarkan perilaku wisata di Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Perilaku Wisata di Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung Perilaku Wisatawan Jumlah Persentase Negatif 17 21,3 Positif 63 78,8 Total 80 100,0 Tabel 18 menunjukkan bahwa sebesar 78,8 persen wisatawan memiliki perilaku wisata yang positif. Dikatakan positif karena mayoritas wisatawan sudah menunjukkan perilaku rekreasi dan perilaku cinta lingkungan yang positif di kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Pada bab ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai perilaku rekreasi yang meliputi keputusan berkunjung, keputusan menentukan jumlah obyek dan daya tarik wisata ODTW yang dikunjungi, keputusan menentukan masa tinggal, dan keputusan melakukan kunjungan selanjutnya ke Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Selanjutnya, dibahas juga mengenai perilaku cinta lingkungan yang ditunjukkan dengan perilaku membuang sampah pada tempatnya dan tidak melakukan segala bentuk vandalisme selama berada di kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Untuk vandalisme, bentuk vandalisme yang akan dibahas hanya berupa perilaku mencorat-coret fasilitas dan merokok.

6.1 Perilaku Rekreasi