2.3 Hipotesis
1. Terpaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola mempengaruhi persepsi terhadap pesan.
2. Terpaan dari luar komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola mempengaruhi persepsi terhadap pesan.
3. Persepsi terhadap pesan mempengaruhi perilaku wisata. a. Persepsi terhadap pesan mempengaruhi perilaku rekreasi.
b. Persepsi terhadap pesan mempengaruhi perilaku cinta lingkungan.
2.4 Definisi Operasional
A. Karakterisik wisatawan adalah karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang berbeda, yang berhubungan erat dengan kebiasaan, permintaan, dan
kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Karakteristik wisatawan yang dibahas meliputi asal daerah, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, jenis pekerjaan, dan frekuensi kunjungan. a. Asal daerah adalah pengelompokan tempat tinggal wisatawan berdasarkan
daerah mereka berasal sebelum melakukan perjalanan wisata. Pengelompokan wisatawan berdasarkan asal daerah yaitu wisatawan
nusantara yang berasal dari: 1 Tasikmalaya dan 2 luar Tasikmalaya. Asal daerah diukur dengan skala nominal.
b. Jenis kelamin adalah pengkategorian berdasarkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Jenis kelamin wisatawan dalam penelitian ini terdiri dari: 1
Perempuan dan 2 Laki-laki. Jenis kelamin diukur dengan skala nominal. c. Umur adalah jumlah usia wisatawan pada saat penelitian ini dilakukan yang
dihitung dari bulan kelahiran wisatawan hingga bulan Juli 2010 serta dinyatakan dengan tahun. Umur diukur dengan menggunakan skala ordinal.
Untuk menentukan rentang usia muda, dewasa, dan tua digunakan rumus angka tertinggi
– angka terendah + 1 pengkategorian Furbani, 2008. Pengkategorian umur dapat ditentukan sebagai berikut:
1 Muda, jika umur wisatawan berada pada rentang 16-30 tahun; 2 Dewasa, jika umur wisatawan berada pada rentang 31-45 tahun; dan
3 Tua, jika umur wisatawan berada pada rentang 46-60 tahun.
d. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidilan formal tertinggi yang telahsedang diselesaikan oleh wisatawan. Jenjang pendidikan formal yang
dibahas dalam penelitian ini meliputi: a Sekolah Dasar SDsederajat; b Sekolah Menengah Pertama SMPsederajat; c Sekolah Menengah Atas
SMAsederajat; d
Diploma D1D2D3sederajat;
e Sarjana
S1sederajat; dan f Pascasarjana S2S3sederajat. Selanjutnya, tingkat pendidikan wisatawan dapat dikategorikan menjadi: 1 Rendah, jika
pendidikan formal tertinggi yang telahsedang diselesaikan oleh wisatawan adalah Sekolah Dasar SDsederajat; 2 Sedang, jika pendidikan formal
tertinggi yang telahsedang diselesaikan oleh wisatawan adalah Sekolah Menengah Pertama SMPsederajat dan Sekolah Menengah Atas
SMAsederajat; dan 3 Tinggi, jika pendidikan formal tertinggi yang telahsedang diselesaikan oleh wisatawan yaitu perguruan tinggi. Tingkat
pendidikan diukur dengan skala ordinal. e. Jenis pekerjaan adalah kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh wisatawan
sebagai profesi, hobi, dan bakat yang sedang dilakukan pada saat penelitian ini berlangsung. Jenis pekerjaan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi:
1 Pegawai Negeri Sipil PNS; 2 Pegawai Swasta; 3 Wirausaha; 4 Pedagang; 5 Pelajar; 6 Mahasiswa; 7 Petani; dan 8 Lainnya. Untuk
kategori lainnya diisi oleh jenis pekerjaan ibu rumah tangga dan POLRI. Jenis pekerjaan diukur dengan skala nominal.
f. Frekuensi kunjungan adalah berapa kali wisatawan mendatangi kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Untuk menentukan rentang
dalam frekuensi kunjungan rendah, sedang, dan tinggi digunakan rumus angka tertinggi
– angka terendah + 1 pengkategorian Furbani, 2008. Selanjutnya, pengkategorian frekuensi kunjungan dalam penelitian ini dapat
ditentukan sebagai berikut: 1 Rendah, jika frekuensi kedatangan wisatawan berkisar antara 1-4 kali; 2 Sedang, jika frekuensi kedatangan
wisatawan berkisar antara 5-8 kali; dan 3 Tinggi, jika frekuensi kedatangan wisatawan berkisar antara 9-12 kali. Frekuensi kunjungan
diukur dengan skala ordinal.
B. Kemudahan mengakses informasi adalah tidak ditemukannya kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung
dan pelestariannya dari beberapa media yang tersedia. Media komunikasi tersebut berupa media cetak surat kabar lokal Priangan dan berbagai media
lainnya buku panduan wisatabrosurpamfletposterspandukbaliho dan lain- lain, saluran radio lokal milik pemerintah RSPD dan swasta Martha FM,
saluran televisi lokal Taz TV, jaringan internet, pihak pengelola, biro perjalanan wisata, dan temankeluarga saudararekan kerjamasyarakat sekitar
kawasan. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam
tingkat mengakses: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 6-9 dan 2 Tinggi jika skor total variabel berada pada rentang 10-12. Kemudahan
mengakses informasi diukur dengan skala ordinal.
X1 Komunikasi pemasaran dalam bidang pariwisata adalah kegiatan mempromosikan obyek dan daya tarik wisata kepada wisatawan supaya mereka
tertarik dan dan dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi obyek wisata tersebut. Terpaan komunikasi pemasaran adalah keadaan dimana wisatawan
menerima berbagai informasi dari bentuk komunikasi pemasaran dengan berbagai saluran yang dilakukan oleh pihak pengelola Obyek Wisata Alam Gunung
Galunggung. Wisatawan diterpa komunikasi pemasaran berarti mereka menerima terpaan dari berbagai bentuk komunikasi pemasaran yang berasal dari: X1.1
periklanan advertising; X1.2 komunikasi di tempat pembelian point-of- purchase communication; X1.3 promosi penjualan sales promotion; X1.4
pemasaran sponsorship sponsorship marketing; X1.5 publisitas publicity; dan X1.6 pemasaran dari mulut ke mulutword of mouth marketing WOM. Setiap
pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah,
jika skor total variabel berada pada rentang 23-33 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 34-43. Terpaan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pihak pengelola Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung diukur dengan skala ordinal.
X1.1 Periklanan advertising yaitu bentuk komunikasi pemasaran yang terdiri dari komunikasi massa melalui televisi, radio, surat kabar, majalah, internet,
billboards, spanduk, poster, baliho, brosur, pamflet, leaflet, booklet, dan buku panduan wisata. Terpaan periklanan adalah keadaan dimana wisatawan menerima
informasi dari periklanan yang berasal dari buku panduan wisata, spanduk, poster, baliho, pamflet, brosur, internet, billboards, televisi, dan radio. Setiap pernyataan
diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor
total variabel berada pada rentang 5-7 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 8-10. Terpaan periklanan diukur dengan skala ordinal.
X1.2 Komunikasi di tempat pembelian point-of-purchase communication merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang menggunakan peraga, poster,
tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli. Dalam pariwisata, terpaan komunikasi di tempat pembelian
berarti komunikasi di obyek wisata. Terpaan komunikasi di obyek wisata adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi pada saat mereka berada di obyek
wisata. Wisatawan yang diterpa komunikasi di obyek wisata mendapat terpaan yang berasal dari informasi yang berada pada gerbang pembelian tiket, pusat
informasi, pusat media, dan di dalam kawasan obyek wisata. Informasi ini disajikan dalam media cetak brosur, stiker, pamplet, booklet, buku panduan
wisata dan media elektronik pengeras suara dan pemutaran film. Selanjutnya, informasi tersebut juga disajikan dalam media komunikasi lainnya yang terdapat
di dalam kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung, seperti: poster, spanduk, baliho, peta kawasan wisata, peta jalur, papan informasi, papan
penunjuk arah, papan interpretasi, papan peringatan, serta papan himbauan yang memuat tentang kepedulian terhadap lingkungan. Setiap pernyataan diberi skor =
2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor total
variabel berada pada rentang 6-9 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 10-12. Terpaan komunikasi di obyek wisata diukur dengan skala
ordinal.
X1.3 Promosi penjualan sales promotion yaitu bentuk komunikasi pemasaran yang memberikan berbagai bonus, seperti adanya potongan harga dan gratis tiket
masuk. Terpaan promosi penjualan adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi dari promosi penjualan. Bentuk promosi penjualan yang terdapat di
Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung berupa pemberian potongan harga tiket masuk bagi orangrombongan dalam jumlah banyak serta tiket masuk gratis ke
obyek wisata tertentu setelah membeli tiket masuk ke obyek wisata lainnya. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban
tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 2-3 dan 2 Tinggi, jika skor
total variabel adalah 4. Terpaan promosi penjualan diukur dengan menggunakan skala ordinal.
X1.4 Pemasaran sponsorship sponsorship marketing yaitu aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan
perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. Terpaan pemasaran sponsorship adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi
dari pemasaran sponsorship dalam event-event tertentu. Bentuk pemasaran sponsorship berupa event-event kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
pihak pemerintah yang berkolaborasi dengan pihak lain. Jenis kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan meliputi kegiatan cinta lingkungan, sosial, seni budaya dan
hiburan pendukung, peringatan hari-hari bersejarah, serta kunjungan wisata. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban
tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 5-7 dan 2 Tinggi, jika skor
total variabel berada pada rentang 8-10. Terpaan pemasaran sponsorship diukur dengan menggunakan skala ordinal.
X1.5 Publisitas publicity yaitu bentuk komunikasi pemasaran seperti periklanan, namun perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan
ruang beriklan. Terpaan publisitas adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi dari publisitas. Dalam terpaan publisitas, promosi yang dilakukan oleh
pihak pengelola Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung berupa informasi tentang obyek dan daya tarik wisata ODTW dan kegiatan-kegiatan yang
diselengarakan di dalamnya. Informasi tersebut dimuat pada surat kabar lokal Priangan. Selain itu, informasi tersebut juga disiarkan pada radio lokal milik
pemerintah Radio Siaran Pemerintah DaerahRSPD atau swasta Martha FM, serta siaran televisi lokal Taz TV. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk
jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada
pada rentang 3-4 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 5-6. Terpaan publisitas diukur dengan skala ordinal.
X1.6 Pemasaran dari mulut ke mulutWord of Mouth Marketing WOM yaitu bentuk komunikasi pemasaran yang mana informasi tentang Obyek Wisata Alam
Gunung Galunggung yang didapat wisatawan tersebut adalah berasal dari pihak pengelola. Terpaan pemasaran dari mulut ke mulutword of mouth marketing
WOM adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi dari pemasaran dari mulut ke mulutword of mouth marketing WOM yang dilakukan oleh pihak
pengelola. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat
terpaan: 1 Rendah, jika skor total variabel adalah 1 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel adalah 2. Terpaan pemasaran dari mulut ke mulut diukur dengan
menggunakan skala ordinal.
X2 Terpaan exposure dari luar komunikasi pemasaran adalah keadaan dimana wisatawan menerima berbagai informasi yang bukan dilakukan oleh pihak
pengelola Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Dalam terpaan ini, wisatawan menerima informasi yang berasal dari temankeluarga saudararekan
kerjamasyarakat setempat. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke
dalam tingkat terpaan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 2-3 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel adalah 4. Terpaan dari luar komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola diukur dengan skala ordinal.
Y1 Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi juga merupakan pemberian makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Dalam hal ini, persepsi terhadap pesan adalah upaya wisatawan dalam
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang berkaitan dengan Obyek Wisata Alam Gunung Galungggung. Wisatawan memberikan makna kepada
informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata dan informasi yang bersifat lebih spesifik mengenai pesan cinta lingkungan konservasi lingkungan
hidup. Persepsi terhadap pesan yang dibahas yang terdiri dari kejelasan dan kelengkapan isi pesan. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan
skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat persepsi terhadap pesan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada
pada rentang 4-6 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 7-8. Persepsi terhadap pesan diukur dengan skala ordinal.
Y1.1 Kejelasan isi pesan menyangkut sejauhmana informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata ODTW maupun informasi yang bersifat lebih
spesifik mengenai pesan cinta lingkungan dapat dibaca dan didengar dengan jelas oleh wisatawan. Kejelasan isi pesan berupa jumlah dan frekuensi tayang pesan,
serta kemudahan bahasa yang digunakan untuk dimengerti. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan
tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat kejelasan: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 2-3 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel
adalah 4. Kejelasan isi pesan diukur dengan menggunakan skala ordinal. Y1.2 Kelengkapan isi pesan adalah isi pesan dalam berbagai bentuk komunikasi
pemasaran lengkap memuat informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata ODTW dan pesan-pesan cinta lingkungan konservasilingkungan hidup.
Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat kelengkapan:
1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 2-3 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel adalah 4. Kelengkapan isi pesan diukur dengan skala ordinal.
Y3 Perilaku wisata adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang merupakan efek komunikasi pemasaran. Perilaku wisata di Obyek Wisata
Alam Gunung Galunggung terdiri dari perilaku rekreasi dan perilaku cinta lingkungan konservasi. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan
skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat perilaku wisata: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada
rentang 13-16 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 17-22. Perilaku wisata diukur dengan skala ordinal.
Y3.1 Perilaku rekreasi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan wisatawan berdasarkan suatu pengambilan keputusan yang ditunjukkan wisatawan baik
sebelum dan pada saat berada di Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Perilaku rekreasi meliputi perilaku wisatawan dalam menentukan pengambilan
keputusan untuk seringnya berkunjung frekuensi kunjungan, memilih obyek dan daya tarik wisata ODTW yang tersedia, menentukan masa tinggal, dan
melakukan kunjungan selanjutnya ke Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Setiap pernyataan diberi skor = 2 untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban
tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat perilaku rekreasi: 1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 4-6 dan 2
Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 7-8. Perilaku rekreasi diukur dengan skala ordinal.
Y3.2 Perilaku cinta lingkungan konservasi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan wisatawan di Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung dalam rangka
upaya pencegahan kerusakan dan pemeliharaan kawasan obyek wisata ketika mereka berkunjung. Perilaku cinta lingkungan ditunjukkan dengan membuang
sampah pada tempatnya dan tidak melakukan segala bentuk vandalisme, seperti mencorat-coret fasilitas, merokok dan lain-lain. Setiap pernyataan diberi skor = 2
untuk jawaban ya dan skor = 1 untuk jawaban tidak. Pernyataan tersebut selanjutnya dinyatakan ke dalam tingkat perilaku cinta lingkungan konservasi:
1 Rendah, jika skor total variabel berada pada rentang 7-10 dan 2 Tinggi, jika skor total variabel berada pada rentang 11-14. Perilaku cinta lingkungan diukur
dengan skala ordinal.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian