5.1.6 Terpaan Pemasaran dari Mulut ke MulutWord of Mouth Marketing
WOM
Terpaan pemasaran dari mulut ke mulutword of mouth marketing WOM adalah keadaan dimana wisatawan menerima informasi dari pemasaran dari mulut
ke mulutword of mouth marketing WOM yang dilakukan oleh pihak pengelola. Tabel 12 menunjukkan jumlah dan persentase wisatawan berdasarkan terpaan
pemasaran dari mulut ke mulutword of mouth marketing WOM. Tabel 12. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Terpaan Pemasaran dari
Mulut ke Mulut
Terpaan Pemasaran dari Mulut ke MulutWord of Mouth Marketing
Jumlah Persentase
Rendah 43
53,8 Tinggi
37 46,3
Total 80
100,0
Tabel 12 dapat menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan 53,8 persen mendapat terpaan pemasaran dari mulut ke mulut yang rendah. Kecenderungan
terpaan pemasaran dari mulut ke mulut yang rendah dikarenakan wisatawan tidak memperoleh informasi langsung dari pihak pengelola. Wisatawan tidak bertemu
dengan pihak pengelola dan tidak berusaha untuk menemui pihak pengelola untuk meminta penjelasan langsung mengenai informasi seputar obyek wisata. Hal ini
karena dalam rangkaian perjalanan wisata sudah ada orang yang bertugas sebagai penanggungjawab. Pihak penanggung jawab tersebut sekaligus bertugas mencari
informasi. Oleh karena itu, wisatawan cenderung memilih untuk mendapat informasi melalui berinteraksi dengan penanggungjawab tersebut tanpa harus
berusaha untuk menemui pihak pengelola.
5.2 Terpaan dari Luar Komunikasi Pemasaran oleh Pihak Pengelola
Terpaan dari luar komunikasi pemasaran oleh pihak pengelola adalah keadaan dimana wisatawan menerima berbagai informasi yang bukan dilakukan
oleh pihak pengelola Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung. Dalam terpaan ini, wisatawan menerima informasi yang berasal dari temankeluarga
saudararekan kerjamasyarakat setempat. Tabel 13 menunjukkan jumlah dan
persentase wisatawan berdasarkan terpaan dari luar komunikasi pemasaran oleh pihak pengelola.
Tabel 13. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Terpaan dari Luar Komunikasi Pemasaran oleh Pihak Pengelola
Terpaan dari Luar Komunikasi Pemasaran Jumlah
Persentase Rendah
43 53,8
Tinggi 37
46,3 Total
80 100,0
Tabel 13 menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan 53,8 persen mendapat terpaan dari luar komunikasi pemasaran oleh pihak pengelola yang
rendah. Kecenderungan terpaan dari luar komunikasi pemasaran yang rendah disebabkan oleh informasi tersebut hanya bersifat penguatan terhadap informasi
yang didapat dari komunikasi pemasaran. Sebagian besar informasi sudah didapatkan wisatawan dari komunikasi pemasaran. Setelah mendapat informasi
dari komunikasi pemasaran, mereka akan memperkuat informasi tersebut dengan melengkapi informasi dari luar komunikasi pemasaran, yang berasal dari
temankeluarga saudararekan kerjamasyarakat setempat.
5.3 Kemudahan Mengkases Informasi
Kemudahan mengakses informasi adalah tidak ditemukannya kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai Obyek Wisata Alam Gunung
Galunggung dan pelestariannya dari beberapa media yang tersedia. Artinya, wisatawan mudah mengakses informasi mengenai Obyek Wisata Alam Gunung
Galunggung dan pelestariannya dari media komunikasi yang merupakan bagian dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola dan dari luar
komunikasi pemasaran. Kemudahan mengakses informasi berkaitan dengan terapaan komunikasi pemasaran. Tabel 14 menunjukkan jumlah dan persentase
wisatawan berdasarkan kemudahan mengakses informasi. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Kemudahan Mengakses
Informasi Kemudahan Mengakses Informasi
Jumlah Persentase
Rendah 21
26,3 Tinggi
59 73,8
Total 80
100,0
Tabel 14 menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan 73,8 persen memiliki kemudahan mengakses informasi yang tinggi. Hal ini karena wisatawan
cenderung dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung dari media komunikasi yang tersedia. Media
komunikasi tersebut merupakan bagian dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola dan dari luar komunikasi pemasaran. Media
komunikasi tersebut berupa media cetak surat kabar lokal Priangan dan berbagai media lainnya buku panduan wisatabrosurpamfletposterspandukbaliho dan
lain-lain, saluran radio lokal milik pemerintah RSPD dan swasta Martha FM, saluran televisi lokal Taz TV, jaringan internet, pihak pengelola, biro perjalanan
wisata, dan temankeluarga saudararekan kerjamasyarakat sekitar kawasan.
BAB VI PERSEPSI TERHADAP PESAN
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi juga merupakan pemberian makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Dalam hal ini, pesannya berupa informasi umum mengenai obyek dan
daya tarik wisata serta informasi yang lebih spesifik tentang pesan-pesan cinta lingkungan konservasi. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa persepsi
terhadap pesan adalah upaya wisatawan dalam menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang berkaitan dengan Obyek Wisata Alam Gunung
Galungggung. Wisatawan memberikan makna kepada informasi umum mengenai obyek dan daya tarik wisata dan informasi yang bersifat lebih spesifik mengenai
pesan-pesan cinta lingkungan konservasilingkungan hidup. Persepsi terhadap pesan yang dibahas yang terdiri dari kejelasan dan kelengkapan isi pesan. Tabel
15 menunjukkan jumlah dan persentase wisatawan berdasarkan persepsi pesan. Tabel 15. Jumlah dan Persentase Wisatawan Menurut Persepsi terhadap Pesan
Persepsi terhadap Pesan Jumlah
Persentase Negatif
28 35,0
Positif 52
65,0 Total
80 100,0
Tabel 15 menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan 65 persen yang mengunjungi Obyek Wisata Alam Gunung Galunggung memiliki persepsi yang
positif terhadap pesan. Dikatakan positif karena wisatawan memiliki persepsi bahwa pesan yang disampaikan berupa informasi umum mengenai obyek dan
daya tarik wisata maupun informasi yang bersifat lebih spesifik mengenai pesan cinta lingkungan sudah jelas dan lengkap. Wisatawan menilai bahwa pesan yang
disampaikan di obyek wisata sudah jelas ketika pesan tersebut dapat dibaca dan didengar. Isi pesan tersebut mengenai informasi umum tentang obyek dan daya
tarik wisata maupun informasi yang bersifat lebih spesifik tentang pesan cinta lingkungan. Selain itu, wisatawan menilai bahwa pesan yang disampaikan di
obyek wisata sudah lengkap karena selain memuat informasi umum tentang obyek
dan daya tarik wisata juga memuat informasi yang bersifat lebih spesifik tentang pesan-pesan cinta lingkungan.
Bab ini menjelaskan persepsi terhadap pesan yang meliputi kejelasan dan kelengkapan isi pesan. Berikutnya akan dijelaskan secara lebih terperinci
mengenai kejelasan isi pesan berupa jumlah pesan, frekuensi tayang dan kemudahan bahasa yang digunakan untuk dimengerti. Selain itu, juga dijelaskan
tentang kelengkapan isi pesan yang memuat informasi umum dan dan pesan-pesan cinta lingkungan.
6.1 Kejelasan Isi Pesan