5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengalokasian Dana Retribusi Pelelangan Ikan di TPI PPN Pekalongan
Peraturan daerah yang terkait dengan retribusi pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan adalah Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009
tentang Tempat Pelelangan Ikan yang menyatakan bahwa retribusi pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan adalah sebesar 3 yang terdiri dari 1,5 dipungut
dari nelayan dan 1,5 dipungut dari bakul penjual ikan. Sebelum Perda Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009 tersebut diberlakukan, terdapat Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2002 tentang Tempat
Pelelangan Ikan yang berlaku di Kota Pekalongan. Hal ini disebabkan oleh peralihan pengelolaan TPI dari provinsi ke daerah. Pada Perda terdahulu yaitu
Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2003, retribusi yang dipungut adalah sebesar 5 yang terdiri dari 3 dipungut dari nelayan dan 2 dari bakul
ikan, dan semuanya disetor ke provinsi untuk dialokasikan. Setelah pengalokasian diserahkan kepada Pemerintah Daerah per tanggal 1 Januari 2010,
maka hasil retribusi pelelangan ikan disetor ke kas daerah. Pada Gambar 3 akan terlihat pengalokasian retribusi pelelangan ikan dari Perda Provinsi Jawa Tengah
Nomor 10 Tahun 2003 dan Gambar 4 memperlihatkan Perda Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009. Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa terdapat empat
alokasi retribusi pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan yaitu untuk kas daerah provinsi sebesar 1,90, kas daerah kota atau kabupaten sebesar 0,95, Puskud
Mina Baruna sebesar 0,70, dan KUD Mina sebesar 1,45, sedangkan dana yang dialokasikan untuk nelayan sendiri ada dana paceklik sebesar 0,50, asuransi
nelayan sebesar 0,20, tabungan nelayan sebesar 0,50, dan dana sosial sebesar 0,45.
Gambar 3 Mekanisme pemungutan dan penyetoran retribusi berdasarkan Perda Jawa Tengah No 10 Tahun 2003.
BAL 0,85
NELAYAN 3
BAKUL 2
TPI 5
KASDA PROVINSI
1,90 KASDA
KOTAKAB 0,95
PUSKUD MB 0,70
KUD MINA 1,45
RETRIBUSI PEMDA PROP
0,90
PRWT TPI 0,1
PENGEM. PMB Puskud Mina
Baruna 0,05
RETRIBUSI KOTAKAB
0,95 PACEKLIK
0,50 ASS.NEL
0,20 TAB. NEL
0,50 TAB. BAKUL
0,25 DANA SOSIAL
0,45 PENGEM.
KUD 0,25
Gambar 4 Mekanisme pemungutan dan penyetoran retribusi pelelangan ikan berdasarkan Perda Kota Pekalongan No 12 Tahun 2009.
API: 0,05 HPKPP: 0,03
HNSI: 0,12 BAKUL IKAN
0,50
KUD: 0,15 ORGANISASI: 0,35
SAVING: 0,50 SOSIAL: 0,30
ASURANSI: 0,10 PACEKLIK : 0,25
DISETOR KE-REK KUD
TPI 1,50
SEWA TEMPAT 1
TPI 1
BAL 0,85
PERAWATAN 0,15
RETRIBUSI 1
DISETOR KE-REK. KASDA
RETRIBUSI 3
TPI 5
NELAYAN 3
BAKUL IKAN 2
Badan Pengelola
Keuangan Daerah
Menurut isi dari Perda Nomor 12 Tahun 2009 bahwa besarnya pungutan retribusi yang dibebankan kepada nelayan dan bakul adalah sebesar 1,5 untuk
nelayan dan 1,5 untuk bakul. Jika dilihat dari bagan mekanisme pemungutan dan penyetoran retribusi berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2009 pada Gambar
4, dapat dilihat bahwa retribusi yang dipungut dari nelayan adalah sebesar 3 dan dari bakul sebesar 2. Hal ini terjadi karena adanya kesepakatan bersama
antara HNSI Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, KUD Makaryo Mino, API Asosiasi Purse Seine Indonesia, dan HPKPP Himpunan Pemilik Kapal dan
Perahu Pekalongan, dan bakul atas persetujuan DKP Kota Pekalongan dan Wali Kota Pekalongan untuk menambahkan beban retribusi pelelangan ikan sebesar
1,5 dari nelayan dan 0,5 dari bakul. Tambahan retribusi tersebut dialokasikan untuk kepentingan kesejahteraan nelayan dan bakul. Retribusi pelelangan ikan
sebesar 3 yang didapat dari 1,5 retribusi dari nelayan dan 1,5 dari pedagang akan di setor ke kas daerah. Dari kas daerah tersebut akan didistribusikan untuk
keperluan retribusi pelelangan ikan sebesar 1 untuk biaya sewa tempat pelelangan ikan kepada PPN Pekalongan karena TPI PPN Pekalongan berdiri di
atas tanah milik PPN Pekalongan, untuk keperluan TPI sebesar 1 dengan perincian 0,85 untuk keperluan biaya administrasi lelang dan 0,15 untuk biaya
perawatan tempat pelelangan ikan. Retribusi sebesar 1,5 yang ditarik dari nelayan akan disetor ke rekening
KUD Makaryo Mino sebagai badan yang bertanggungjawab atas kesejahteraan nelayan di TPI PPN Pekalongan. Dari kas KUD Makaryo Mino, dana retribusi
tersebut akan didistribusikan untuk dana paceklik sebesar 0,25, untuk asuransi nelayan sebesar 0,10, untuk dana sosial sebesar 0,30, untuk dana saving
nelayan sebesar 0,50, dan untuk keperluan organisasi yang ada di PPN Pekalongan sebesar 0,35. Organisasi yang ada di PPN Pekalongan antara lain
adalah KUD mendapatkan bagian sebesar 0,15 dari 0,35, HNSI Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia sebesar 0,12 dari 0,35, HPKPP Himpunan
Pemilik Kapal dan Perahu Pekalongan sebesar 0,03 dari 0,35, dan API Asosiasi Purse Seine Indonesia sebesar 0,05 dari 0,35.
Dana sosial yang menjadi hak nelayan adalah dana yang berasal dari pelelangan ikan untuk membantu kesejahteraan hidup nelayan atau anggota dalam
bentuk bantuan pendidikan, bantuan pengobatan, bantuan kelahiran, bantuan tempat ibadah, bantuan nelayan luar daerah, bantuan kecelakaan di laut,
pembinaan atau penyuluhan, bantuan kematian, bantuan pembinaan daerah kerja, dan bantuan lainnya. Dana saving, baik untuk nelayan dan bakul ikan merupakan
dana tabungan yang akan diberikan kepada nelayan dan bakul setiap enam bulan sekali. Dana saving nelayan akan diberikan kepada nelayan secara rutin setiap
enam bulan sekali dan biasanya diberikan pada bulan Juli dan Desember dan dana ini pun akan diberikan kepada setiap nelayan yang pernah melakukan aktivitas
pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan. Dana paceklik akan diberikan kepada nelayan pada saat musim paceklik dimana nelayan tidak melaut dan diberikan
dalam bentuk beras kepada nelayan. Dana paceklik diberikan kepada nelayan secara rutin setiap kali musim paceklik berupa beras yang banyaknya disesuaikan
dengan harga beras pada saat itu. Pada tahun 2010, setiap nelayan mendapatkan beras sebanyak 5 kg dengan harga beras pada saat itu sebesar Rp 7.200,00 per kg.
Jika harga beras murah, nelayan bisa mendapatkan lebih banyak beras lagi dan untuk dana paceklik ini diberikan kepada setiap nelayan yang kapalnya pernah
mendaratkan ikan dan melelangkannya di TPI PPN Pekalongan. Dana asuransi adalah dana yang digunakan untuk memberikan asuransi
kepada nelayan dimana nelayan diasuransikan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Dana retribusi sebesar 1 merupakan pajak yang harus
diberikan ke kas daerah, dana sewa tempat sebesar 1 ditujukan untuk biaya sewa tempat kepada pihak pelabuhan PPN Pekalongan karena TPI Pekalongan ada di
tanah milik PPN Pekalongan. Dana untuk organisasi diberikan secara rutin kepada pengelola masing-
masing organisasi untuk pengelolaan organisasi tersebut. Biaya administrasi lelang BAL adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan aktivitas
administrasi lelang seperti cetak karcis lelang ikan dan gaji karyawan. Dana tersebut akan secara rutin dialokasikan tetapi proses pengalokasiannya sedikit
berbeda dengan dana yang lain karena dana BAL mencangkup gaji karyawan, sehingga besarnya pun akan berubah sesuai dengan kebutuhan lelang ikan dan
jumlah karyawan yang bekerja di TPI. Dana BAL ini diproses oleh DKP
Pekalongan yang mengajukan usulan dana ke daerah kemudian dana tersebut akan dicairkan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah.
Dengan melihat pada Perda Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009 yaitu Perda yang digunakan saat ini sebagai dasar penarikan retribusi pelelangan ikan di
TPI PPN Pekalongan, maka jika dilihat pengalokasian dana retribusi pelelangan ikan di lapangan, sebenarnya tidak semua retribusi pelelangan ikan dialokasikan
secara rutin di TPI PPN Pekalongan tetapi ada yang bersifat insidental. Pengalokasian secara rutin dari dana retribusi pelelangan ikan adalah retribusi
sebesar 1, sewa tempat sebesar 1, dan paceklik sebesar 0,25, tabungan nelayan saving sebesar 0,50, organisasi sebesar 0,35, dan BAL sebesar
0,85, sedangkan yang lain seperti perawatan TPI sebesar 1, asuransi nelayan sebesar 0,10, dan dana sosial sebesar 0,30 dialokasikan secara insidental
sesuai dengan kebutuhan. Dana perawatan TPI yang terdiri dari dana yang digunakan untuk perawatan
fasilitas yang ada di TPI seperti timbangan, sound system, keranjang ikan, dan lain-lain tergolong ke dalam dana insidental karena pengalokasiannya tergantung
dari perawatan yang akan di lakukan pihak TPI terhadap fasilitas yang ada di TPI. Jika belum ada kerusakan fasilitas TPI yang mengharuskan adanya perawatan,
maka dana perawatan TPI tidak akan dicairkan. Dana asuransi nelayan termasuk insidental karena dana ini hanya akan diberikan kepada nelayan yang
mendapatkan kecelakaan atau meninggal di laut saat bekerja maupun meninggal biasa. Dana asuransi ini diberikan hanya kepada nelayan yang berdomisili di Kota
Pekalongan, karena setiap nelayan telah terdaftar di tempat dimana mereka berdomisili. Dana asuransi yang diberikan kepada nelayan yaitu dana untuk
nelayan yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat bekerja di laut sebesar Rp 5.000.000,00; untuk nelayan yang meninggal dunia akibat sakit di laut akan
diberikan dana sebesar Rp 2.500.000,00; sedangkan nelayan yang meninggal dunia saat di darat, diberikan asuransi sebesar Rp 1.500.000,00. Dana sosial
nelayan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan setiap nelayan.
Tabel 12 Perbedaan mekanisme pengalokasian dana retribusi antara Perda No 10 Tahun 2003 dengan Perda No 12 Tahun 2009
Perbedaan Perda No 10 Tahun 2003 dengan Perda No 12 Tahun 2009 Hal
Perda No 10 Tahun 2003 Perda No 12 Tahun 2009
Pihak Pengelola Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah Pemerintah Kota
Pekalongan Puskud Mina Baruna
KUD Mina Pemerintah Kota
Pekalongan KUD Mina
Bakul Pembiayaan BAL dan
Perawatan Fasilitas TPI Tanggungjawab Provinsi Jawa
Tengah Tanggungjawab
Pemerintah Kota Pekalongan
Alokasi Retribusi untuk Nelayan dan Bakul
Tanggungjawab Puskud Mina Baruna dan KUD Mina
Tanggungjawab KUD Mina dan HPIP
Alokasi Retribusi untuk Organisasi Nelayan
Tidak Ada Ada
Berdasarkan Tabel 12, perbedaan mendasar antara kedua Perda tersebut adalah pihak pengelola dana retribusi pelelangan ikan. Pada Perda Nomor 10
Tahun 2003 pengelola dana retribusi pelelangan ikan dari TPI PPN Pekalongan adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Pekalongan, Pusat
KUD Mina Baruna yang merupakan induk dari semua KUD Mina yang ada di Jawa Tengah, dan KUD Mina atau KUD Makaryo Mino yang merupakan KUD
yang ada di Kota Pekalongan. Pada Perda Nomor 10 Tahun 2003, pembiayaan untuk BAL Biaya Administrasi Lelang dan perawatan TPI ditangani oleh
provinsi, sedangkan pengalokasian dana retribusi yang ditujukan untuk nelayan dan bakul ditangani oleh dua pihak yaitu Puskud Mina Baruna yang menangani
dana paceklik serta asuransi nelayan dan KUD Mina yang menangani tabungan nelayan, tabungan bakul, dan dana sosial.
Perda Nomor 10 Tahun 2003 tersebut juga tidak menyebutkan pengalokasian dana retribusi pelelangan ikan untuk keperluan organisasi nelayan
selain pengalokasian yang ditujukan untuk pengembangan Puskud Mina Baruna dan KUD Mina. Pada Perda Nomor 12 Tahun 2009, pengelola dana retribusi
pelelangan ikan adalah Pemerintah Kota Pekalongan, KUD Mina, dan bakul. Pada Perda ini tujuan dari pengalokasian dana retribusi lebih spesifik atau
mengarah ke subjek-subjek retribusi yaitu pemerintah daerah yang langsung bertanggungjawab atas pengadaan dan pengelolaan TPI berupa penyewaan TPI
kepada PPN Pekalongan, pembiayaan BAL Biaya Administrasi Lelang, serta perawatan TPI termasuk juga perawatan fasilitas yang menunjang kegiatan
pelelangan ikan. KUD Mina yang bertanggungjawab atas kesejahteraan nelayan berupa pengorganisasian dana retribusi untuk kesejahteraan nelayan berupa dana
paceklik, asuransi nelayan, dana sosial, dan dana saving tabungan nelayan serta pengembangan organisasi nelayan yaitu KUD, HNSI, HPKPP, API.
Pengalokasian dana retribusi pelelangan ikan untuk bakul ikan dikelola oleh HPIP Himpunan Pedagang Ikan Pekalongan. Pengalokasian dana retribusi
pelelangan ikan di PPN Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14. Berdasarkan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 pasal 158 tentang
Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah yang merupakan salah satu dari unsur PAD Pendapatan Asli Daerah ditetapkan
dengan Undang-Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Perda, selanjutnya disebutkan juga bahwa pemerintah daerah dilarang melakukan
pungutan atau dengan sebutan lain di luar yang telah ditetapkan undang-undang. Kota Pekalongan memiliki Perda yang mengatur tentang penarikan retribusi
pelelangan ikan yaitu Perda Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009. Perda tersebut menyebutkan bahwa retribusi pelelangan ikan yang dipungut adalah
sebesar 3 yaitu 1,5 dari nelayan dan 1,5 dari bakul ikan, namun dalam prakteknya masih ada tambahan retribusi yang dipungut dari nelayan dan bakul
ikan ketika melakukan pelelangan ikan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini menunjukkan pelanggaran dari Undang-Undang yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, meskipun pungutan tambahan yang diberlakukan di Kota Pekalongan tersebut merupakan hasil dari keputusan bersama antara pihak-pihak yang terkait.
Tabel 13 Alokasi dana retribusi pelelangan ikan dari Tahun 2005-2009
Alokasi Rupiah dalam Ribu
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
Retribusi 5 8.860.278 7.526.131 6.566.225 7.278.959
6.688.591 Kasda Provinsi
1,90
168.345 142.996
124.758 138.300
127.083
Retribusi Pemda Prop 0,90
79.743 67.735
59.096 65.511
60.197 BAL 0,85
75.312 63.972
55.813 61.871
56.853 Prwt TPI 0,1
8.860 7.526
6.566 7.279
6.689 Pengem. PMB 0,05
4.430 3.763
3.283 3.639
3.344
Kasda Kota Kab 0,95
84.173 71.498
62.379 69.150
63.542
Retribusi Kota Kab 0,95
84.173 71.498
62.379 69.150
63.542
Puskud MB 0,70 62.022
52.683 45.964
50.953 46.820
Paceklik 0,50 44.301
37.631 32.831
36.395 33.443
Ass. Nel 0,20 17.721
15.052 13.132
14.558 13.377
KUD Mina 1,45 128.474
109.129 95.210
105.545 96.985
Tab Nel 0,50 44.301
37.631 32.831
36.395 33.443
Tab Bakul 0,25 22.151
18.815 16.416
18.197 16.721
Dana Sosial 0,45 39.871
33.868 29.548
32.755 30.099
Pengem. KUD 0,25 22.151
18.815 16.416
18.197 16.721
Sumber: Statistik PPN Pekalongan, 2010 diolah kembali
Tabel 13 memperlihatkan alokasi dana retribusi pelelangan ikan dari tahun 2005 sampai 2009. Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa retribusi pelelangan ikan
yang diperoleh selama tahun 2005 sampai 2009 di TPI PPN Pekalongan cenderung menurun, hal ini disebabkan karena frekuensi kegiatan pelelangan ikan
di TPI PPN Pekalongan juga cenderung berkurang dari tahun 2005 sampai tahun 2009, hal ini dapat dilihat pada Tabel 8. Selain semakin berkurangnya frekuensi
kegiatan pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan, berkurangnya retribusi pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan juga disebabkan oleh menurunnya nilai
produksi perikanan dari tahun 2005 sampai 2009, hal ini dapat dilihat pada Tabel 11. Berkurangnya frekuensi kegiatan pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan
disebabkan karena adanya praktek penjualan ikan di laut dan adanya ketidaknyamanan para nelayan pada saat melelangkan ikan di TPI PPN
Pekalongan karena adanya pungutan-pungutan liar yang merugikan mereka.
Hal itu juga terjadi pada tahun 2010 yang dapat dilihat pada Tabel 14, dimana besarnya
retribusi pelelangan ikan yang diterima pihak TPI PPN Pekalongan berkurang hampir 50.
Tabel 14 Alokasi dana retribusi pelelangan ikan tahun 2010
Alokasi Rupiah dalam Ribu
Tahun 2010
Retribusi 5 3.608.958
Retribusi 3 108.269
Retribusi Pemda Kota 1
36.090 Sewa Tempat 1
36.090 BAL 0,85
30.676 Perawatan 0,15
5.413
TPI 1,50 54.134
Paceklik 0,25 9.022
Asuransi 0,10 3.609
Sosial 0,30 10.827
Saving 0,50 18.045
KUD 0,15 5.413
HNSI 0,12 4.331
HPKPP 0,03 1.083
API 0,05 1.804
Bakul ikan 0,50 18.045
Sumber: Statistik PPN Pekalongan, 2010 diolah kembali
5.2 Dampak Penghapusan Retribusi Pelelangan Ikan Bagi Pendapatan Nelayan