Karakteristik Usaha Penangkapan Ikan PPN Pekalongan

 Kegiatan keluar masuk kapal perikanan;  Penerbitan SIB;  Implementasi Log Book perikanan; 2 Pelayanan Pemasaran dan Distribusi Ikan a. Dilaksanakan oleh Perum:  Pengadaan sewa Tempat Pelelangan Ikan; b. Dilaksanakan oleh PPN Pekalongan:  Sanitasi dan higienis lingkungan;  Distribusi air cuci ikan;  Penyediaan TPI Higienis;  Penyajian data-data statistik;  Pengendalian mutu ikan; 3 Pelayanan Masyarakat dan Industri Perikanan a. Dilaksanakan oleh Perum:  Penyediaan areal industri perikanan dengan fasilitas penunjang air, listrik, jalan lingkungan; b. Dilaksanakan oleh PPN Pekalongan:  Fasilitas Wisata Bahari;  Kios iptek dan informasi hasil riset;  Koordinasi pembinaan nelayan;  Fasilitasi riset perikanan;  Keamanan, ketertiban, dan kebersihan;  Penyediaan depo logistik; dan  Penyediaan alat berat;

4.2.2 Karakteristik Usaha Penangkapan Ikan PPN Pekalongan

Ada beberapa faktor yang menentukan suatu usaha penangkapan bisa memperoleh hasil yang optimal dengan mutu yang lebih baik yaitu faktor teknis, faktor sumberdaya manusia, dan faktor sarana dan prasarana. Faktor teknis berkaitan dengan teknologi penangkapan jenis perahu dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk melaut. Faktor sumberdaya manusia berkaitan dengan nelayan atau penduduk yang terlibat dalam usaha di sektor penangkapan ikan, sedangkan faktor sarana dan prasarana berkaitan dengan jasa-jasa lingkungan seperti Tempat Pelelangan Ikan, pabrik-pabrik pengalengan, serta prasarana lain yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang usaha-usaha nelayan Abdullah, 2004. a Jenis Perahu dan Alat Tangkap Jumlah armada penangkapan ikan di PPN Pekalongan pada tahun 2010 adalah sebesar 665 unit yang terdiri dari Purse Seine 149 unit, Mini Purse Seine 429 unit, Gillnet 87 unit, Longline 0 unit, lainnya adalah 0 unit, dapat dilihat pada Tabel 7. Jika dibandingkan dengan jumlah armada penangkapan ikan pada tahun 2009 sebesar 871 unit, berarti armada perikanan di PPN Pekalongan mengalami penurunan sebesar 10. Frekuensi kegiatan keluar masuk kapal perikanan di PPN Pekalongan cukup tinggi. Tercatat kapal masuk tahun 2010 sebanyak 4309 kali dan untuk kapal keluar tercatat 1346 kali, sedangkan untuk kegiatan bongkar ikan dalam tahun 2010 tercatat sebanyak 4476 kali. Frekuensi ini mengalami penurunan dari tahun 2009 yang tercatat kapal masuk sebanyak 4938 kali, kapal keluar sebanyak 1577 kali, dan untuk kegiatan bongkar sebanyak 5375 kali. Dari armada perikanan yang melakukan aktivitas di PPN Pekalongan, aktivitas terbanyak dilakukan oleh armada perikanan Mini Purse Seine baik dari segi keluar masuk pelabuhan maupun aktivitas bongkar ikan hasil tangkapan, hal ini dapat dilihat pada Tebel 8. Tabel 7 Jumlah armada penangkapan ikan di PPNP unit Tahun Purse Seine Mini Purse Seine Gillnet Long Line Lainnya Jumlah Total 2005 353 4 96 65 50 568 2006 229 14 137 26 38 444 2007 225 10 180 10 425 2008 170 328 110 608 2009 146 609 116 871 2010 149 429 87 665 Sumber: Statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan 2010 Tabel 8 Frekuensi aktivitas armada penangkapan ikan di PPN Pekalongan Times kali Tahun Purse Seine Mini Purse Seine Gillnet Lainnya M K B M K B M K B M K B 2005 1.416 1.882 2.605 2.124 - 2.124 6.60 - 6.60 5.97 - 5.97 2006 9.40 1.044 1.498 4.328 - 4.328 9.20 - 9.20 3.02 - 3.02 2007 6.85 8.24 1.384 3.826 - 3.826 1.052 - 1.052 2008 5.10 6.44 9.20 3.545 - 3.545 9.40 - 9.40 2009 4.44 5.23 8.81 3.601 5.57 3.601 8.93 4.97 8.93 2010 3.51 3.78 5.18 3.346 6.12 3.346 6.12 2.36 6.12 Total 4.346 5.295 7.806 20.770 1.169 20.770 5.077 7.33 5077 899 899 Keterangan: M: Masuk K : Keluar B : Bongkar Sumber: Statistik Pelabuhan Nusantara Pekalongan 2010 b Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu kegiatan usaha dapat mencapai hasil yang maksimal terlebih tingkat pendidikannya. Secara umum terdapat hubungan positif antara pendidikan dengan pendapatan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan seseorang, maka kecenderungannya adalah semakin tinggi juga tingkat pendapatannya yang disebabkan oleh semakin bagus kegiatan usahanya. Demikian juga dalam usaha penangkapan ikan, sumberdaya manusia yang berpendidikan tinggi juga merupakan penentu keberhasilan usaha penangkapan ikan tersebut. Sumberdaya manusia yang sangat terkait dengan usaha penangkapan ikan adalah nelayan. Jika dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Kota Pekalongan pada Tabel 5, sebagian besar masyarakat Pekalongan adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Sembilan koma satu persen masyarakat Pekalongan adalah lulusan Sekolah Dasar SD. Hal ini terkait dengan kemampuan para nelayan untuk mengelola keuangan dengan baik, akibat dari rendahnya pendidikan para nelayan mengakibatkan pengelolaan keuangan para nelayan kurang baik. Nelayan seringkali menghabiskan uang dari hasil melaut atau pendapatan mereka sekaligus tanpa memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang, yang berakibat pada seringnya para nelayan melakukan peminjaman uang kepada pihak KUD atau pihak lain. c Sarana dan Prasarana Keberhasilan suatu usaha penangkapan ikan tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang mendukungnya. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana berupa beberapa fasilitas yang terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas pendukung untuk melaksanakan usaha tersebut. Fasilitas- fasilitas yang ada di PPN Pekalongan antara lain adalah: 1 Fasilitas Pokok Fasilitas pokok yang ada di PPN Pekalongan antara lain adalah breakwater, dermaga, alur pelayaran, dan sarana navigasi. Pemecah gelombang breakwater adalah suatu struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk melindungi pantai atau daerah di sekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut. Pemecah gelombang breakwater yang ada di PPN Pekalongan terletak di dua bagian berbeda yaitu sebelah timur dengan panjang 275 m dan di sebelah barat dengan panjang 320 m. Dermaga adalah suatu bangunan kelautan dari kayu atau beton yang berfungsi sebagai tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk keperluan penangkapan ikan di laut. Bila ditinjau dari bentuk dan dimensinya, dermaga yang ada di PPN Pekalongan berbentuk quay, yaitu suatu konstruksi dermaga yang paralel dengan garis pantai dan umumnya dekat dengan pantai. PPN Pekalongan memiliki dua buah dermaga yaitu di sebelah barat dengan panjang 345 m dan di sebelah timur dengan panjang 220 m. Alur pelayaran merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga. Sarana navigasi adalah alat bantu yang berfungsi untuk memberikan peringatan atau tanda-tanda terhadap bahaya yang tersembunyi, memberikan petunjuk atau bimbingan agar kapal dapat berlayar dengan aman di sepanjng pantai, sungai, dan perairan lainnya, serta memberikan petunjuk dan bimbingan pada waktu kapal akan keluar masuk pelabuhan atau ketika kapal merapat dan membuang jangkar. 2 Fasilitas Fungsional Fasilitas fungsional yang ada di PPN Pekalongan berdiri di atas tanah seluas 13050 m 2 . Fasilitas fungsional yang ada di PPN Pekalongan dimiliki bukan saja oleh pihak PPN Pekalongan, tetapi juga oleh Perum PPS. Fasilitas fungsional yang dimiliki oleh PPN Pekalongan antara lain adalah tempat parkir, menara air bersih dan jaringan instalasi air sebanyak dua unit, tempat peristirahatan nelayan seluas 131 m 2 , pasar pengecer ikan seluas 135 m 2 , rumah genset dan genset sebanyak satu unit, kantor PPN Pekalongan seluas 376 m 2 , balai pertemuan PPN Pekalongan seluas 214 m 2 , unit pengolah limbah sebanyak dua unit, pagar keliling sepanjang 600 m, pos pemeriksaan terpadu seluas 132 m 2 , drainase sepanjang 1000 m, pos keamanan seluas 18 m 2 , jalan komplek pelabuhan sepanjang 1150 m, tempat pelelangan ikan higienis seluas 400 m 2 , talud sebelah timur sungai sepanjang 70 m, depo logistik, kantor syahbandar, laboratorium mini, dan timbangan digital. Fasilitas fungsional yang dimiliki oleh Perum PPS antara lain adalah tanah areal industri sebelah timur sungai seluas 308.560 m 2 , tanah sebelah barat sungai seluas 45280 m 2 , perbengkelan sebanyak satu unit, slipway sebanyak satu unit, tempat perbaikan atau penjemuran jaring, menara air bersih dan jaringan instalasi air sebanyak dua unit, tempat pelelangan ikan di sebelah selatan seluas 1930 m 2 dan di sebelah utara seluas 3704 m 2 , rumah genset dan genset sebanyak satu unit, kantor Perum Prasarana Perikanan Samudera PPS Cabang Pekalongan, gudang perlengkapan seluas 180 m 2 , bangunan penyaluran BBM seluas 342,73 m 2 , dan gudang keranjang ikan seluas 243 m 2 . 3 Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung yang ada di PPN Pekalongan terdiri dari waserda warung serba ada seluas 120 m 2 , rumah dinas seluas 60 m 2 , kawasan wisata bahari seluas 1 Ha, mushola, aquarium, anjungan, gedung pertemuan, dan kantin. Fasilitas-fasilitas yang ada di PPN Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Fasilitas PPN Pekalongan Fasilitas Ukuran Terpasang Fasilitas Pokok 1. Penahan Gelombang Break water Sebelah Timur 275 m 2. Penahan Gelombang Break water Sebelah Barat 320 m 3. Dermaga Sebelah Barat 345 m 4. Dermaga Sebelah Timur 220 m 5. Alur Pelayaran - 6. Sarana Navigasi - Fasilitas Fungsional - 1. Tanah 13.050 m2 2. Tempat Parkir - 3. Menara Air Bersih dan Jaringan Instalasi Air 2 unit 4. Tempat Peristirahatan Nelayan 131 m2 5. Pasar Pengecer Ikan 135 m2 6. Rumah Genset dan Genset 1 unit 7. Kantor PPN Pekalongan 376 m2 8. Balai Pertemuan PPN Pekalongan 214 m2 9. Unit Pengolah Limbah 2 unit 10. Pagar Keliling 600 m 11. Pos Pemeriksaan Terpadu 132 m2 12. Drainase 1000 m 13. Pos Keamanan 18 m2 14. Jalan Komplek Pelabuhan 1150 m 15. Tempat Pelelangan Ikan Hiigienis 400 m2 16. Talud Sebelah Timur Sungai 70 m 17. Depo Logistik - 18. Kantor Syahbandar - 19. Laboratorium Mini - 20. Timbangan Digital - Fasilitas Penunjang - 1. Waserda 120 m2 2. Rumah Dinas 60 m2 3. Kawasan Wisata Bahari 1 Ha 4. Mushola - 5. Aquarium - 6. Anjungan - 7. Gedung Pertemuan - Sumber: Direktorat Jendral Perikanan Tangkap PPN Pekalongan, 2010 Jenis usaha perikanan yang ada di sekitar PPN Pekalongan bukan saja berupa penangkapan ikan tetapi juga ikan segar, pemindangan, pengasinan, pengalengan ikan, cold storage, bengkel, Dock, BAP, pabrik es, dan surimi. Perkembangan berbagai jenis usaha yang dijalankan di sekitar PPN Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Usaha perikanan yang berkembang di sekitar PPN Pekalongan Jenis Usaha Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Penangkapan ikan 209 186 153 121 125 125 Ikan Segar 10 2 2 3 5 5 Pemindangan 2 1 - 1 3 3 Pengasinan 18 10 9 11 13 13 Pengalengan 1 1 1 1 1 1 Cold storage 2 2 2 3 4 4 Bengkel 11 8 5 5 5 5 Dock 5 5 5 5 5 5 BAP 5 5 4 4 4 4 Pabrik es 5 4 3 3 3 3 Surimi - - 1 2 2 2 Sumber: Direktorat Jendral Perikanan Tangkap PPN Pekalongan, 2010 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 2005 sampai 2010 usaha perikanan di sekitar PPN Pekalongan mengalami fluktuasi, hampir 75 dari usaha tersebut adalah berasal dari usaha penangkapan ikan. Hal ini membuktikan bahwa di sekitar PPN Pekalongan, mayoritas penduduk mengandalkan hidupnya sebagai nelayan. Usaha perikanan yang menduduki peringkat kedua yang banyak diminati adalah pengasinan yaitu sekitar 8, hal ini menunjukkan bahwa ikan hasil tangkapan yang didapatkan oleh nelayan yang mendaratkan ikannya di PPN Pekalongan belum dapat dimanfaatkan atau diolah dengan baik yang dapat meningkatkan nilai jualnya. Selain diasinkan, pilihan lain yang banyak diminati untuk menangani ikan hasil tangkapan adalah dijual dalam keadaan segar. Hal ini terkait dengan pola pikir nelayan, mereka berfikir bahwa jika ikan asin saja sudah bisa mendatangkan uang kenapa harus bersusah payah mengolah ikan hasil tangkapan tersebut.

4.2.3 Produksi dan Nilai Produksi Hasil Tangkapan TPI di PPN Pekalongan