Kegiatan Pendaratan dan Pelelangan Ikan

5.2.2 Kegiatan Pendaratan dan Pelelangan Ikan

Sebelum melaksanakan pelelangan ikan, armada-armada perikanan yang hendak mendaratkan dan melelangkan ikannya di TPI PPN Pekalongan harus melewati beberapa prosedur sehingga kegiatan keluar masuk kapal dan pelelangan ikan di PPN Pekalongan dapat terorganisir dengan baik. Beberapa prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh armada perikanan yang hendak melakukan pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan adalah: a. Pada saat kapal masuk ke kawasan pelabuhan untuk melakukan pelelangan ikan, mereka harus melaporkan kedatangan mereka kepada pihak pelabuhan Gambar 5 Ikan tembang Sardinella fimbriata. Gambar 6 Ikan layang Decapterus macrosoma. Gambar 7 Ikan lemuru Sardinella longiceps. yang kemudian akan mendapatkan surat izin bongkar, nomor urut lelang sesuai dengan nomor urut kedatangan, dan mendapatkan keranjang ikan; b. Pada saat membongkar hasil tangkapan, para nelayan setiap kapal akan melakukan pencucian ikan, sortir jenis, ukuran, serta mutu ikan, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang yang telah mereka dapatkan; c. Setelah semua ikan dimasukkan ke dalam keranjang ikan, kemudian keranjang- keranjang tersebut diangkut ke tempat penimbangan dengan kereta dorong yang memuat tiga keranjang ikan; d. Pada saat penimbangan, juru timbang mencatat berat ikan setiap tiga keranjang dan juga nama kapal pemilik ikan-ikan tersebut; e. Setelah melalui penimbangan, ikan-ikan tersebut disusun di tempat lelang, dengan ketentuan terdapat empat tumpukan dan setiap tumpukan terdapat tiga keranjang ikan; f. Setelah ikan-ikan ditata, calon pembeli diperbolehkan untuk meneliti mutu serta jenis ikan; g. Pelaksanaan lelang di mulai dengan patokan harga satu hari sebelumnya dan pemenang lelang merupakan pembeli yang menawarkan harga tertinggi; h. Setelah mendapatkan pemenang lelang, pembeli yang memenangkan lelang tersebut membayar ikan ke kasir dan nelayan menerima uang hasil lelang di kasir, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yustiarani 2008. Pada saat membayarkan di kasir, pembeli atau bakul langsung mendapatkan potongan sebesar 2 dari harga pembelian ikan tersebut, begitu juga dengan nelayan yang akan mengambil uang hasil penjualan langsung mendapatkan potongan retribusi sebesar 3; dan i. Setelah urusan pembayaran selesai dilakukan, ikan yang telah terjual dibawa ke luar TPI untuk diurus oleh pembeli. Menurut informasi dari pihak-pihak yang menggunakan fasilitas dari TPI PPN Pekalongan bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di TPI PPN Pekalongan sudah cukup baik, namun ada beberapa kendala yang masih menjadi keresahan bagi nelayan maupun bakul dalam melakukan aktivitas pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan, antara lain adalah adanya pungutan-pungutan liar di luar retribusi pelelangan ikan, hal ini terkait dengan keamanan yang masih kurang dari TPI PPN Pekalongan. Pungutan-pungutan liar itu antara lain adalah: a. Pada saat mendaratkan ikan di TPI, sebenarnya setiap kapal dijaga oleh seorang polisi untuk mencegah pencurian ikan, polisi tersebut telah dibayar oleh pemilik kapal, tetapi pada kenyataannya polisi tersebut masih meminta jatah ikan hasil tangkapan minimal satu keranjang keranjang= 40 kg, dengan nilai nominal kerugian kurang lebih sebesar Rp 200.000,00; b. Pada saat melakukan bongkar hasil tangkapan, di sekitar TPI PPN Pekalongan, terdapat banyak sekali orang-orang yang mengambil ikan-ikan yang berjatuhan, bukan hanya menunggu saat ikan jatuh, tetapi ada juga yang langsung megambil ikan yang ada di keranjang basket dan hal tersebut dibiarkan begitu saja; c. Pada saat akan menata keranjang di tempat lelang, sering terjadi pencurian ikan oleh beberapa orang yang mengaku petugas TPI, tetapi sebenarnya hanya ingin mengambil ikan hasil tangkapan, dan biasanya tidak tanggung-tanggung orang tersebut membawa sampai 3 keranjang ikan pada kereta dorong yang dibawanya, dengan nominal kerugian kurang lebih sebesar Rp 600.000,00; d. Pada saat petugas TPI yang bertugas menyusun keranjang berisi ikan hasil tangkapan telah selesai bertugas, petugas tersebut meminta jatah minimal satu keranjang ikan, dan terkadang ikan yang di minta adalah ikan-ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Nominal kerugian kurang lebih sebesar Rp 200.000,00; e. Pada saat melakukan pelelangan, agar pemilik ikan tidak mengalami kerugian, dia harus memberikan minimal satu keranjang ikan kepada juru lelang dengan tujuan agar harga ikan miliknya tidak dijatuhkan, karena sering terjadi bahwa juru lelang yang tidak diberi jatah ikan oleh pemiliknya akan menjatuhkan harga ikan tersebut. Rata-rata kerugian sebesar Rp 200.000,00; f. Pada saat bongkar hasil tangkapan, masing-masing kapal diberi jatah 200 keranjang, setiap keranjang disewa dengan harga Rp 1.500,00; jika ingin meminta keranjang lebih, maka harus memberikan jatah ke tukang keranjangnya; dan g. Sering terjadi perselisihan dengan bakul, jika ikan yang dilelang ternyata ada kerusakan, maka harga ikan jadi hanya setengahnya saja. Jika dihitung rata-rata kerugian yang dialami oleh setiap armada perikanan yang mendaratkan ikannya di TPI PPN Pekalongan, maka untuk setiap kali melelang ikan, armada tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 1.200.000,00. Hal-hal tersebut yang juga diperkirakan menyebabkan aktivitas pelelangan ikan di TPI PPN Pekalongan menjadi berkurang selain juga karena adanya praktek penjualan ikan di laut oleh para nelayan. Praktek penjualan ikan di laut kebanyakan di lakukan oleh kapal-kapal ukuran diatas 30 GT dengan alasan untuk menjaga mutu ikan dan sudah ada kebiasaan untuk membeli perbekalan pada saat di tengah laut melalui kapal pengumpul yang pada akhirnya terjadi penjualan ikan. Harga ikan yang dijual di laut memang lebih rendah dibandingkan dengan jika dilelang di TPI, tetapi menurut informasi yang didapat bahwa hal itu lebih menguntungkan, karena jika ikan hasil tangkapan tetap di lelang di TPI, maka resiko untuk mengeluarkan biaya perbekalan lebih besar dan adanya pungutan- pungutan saat melakukan pelelangan di TPI membuat pendapatan berkurang lebih banyak jika dibandingkan dengan menjual ikan hasil tangkapan langsung di laut. Gambar 8 Pencurian ikan di kawasan TPI PPN Pekalongan, 2011.

5.2.3 Pendapatan Nelayan