5.3 Dampak Penghapusan Retribusi Bagi Perawatan Fasilitas TPI
Besarnya retribusi yang dipungut pada aktivitas pelelangan ikan sangat menentukan optimalisasi penggunaan TPI yang sesuai fungsinya. TPI dapat
berfungsi sesuai dengan fungsinya secara optimal jika fasilitas yang ada di TPI dalam keadaan baik dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Sejauh ini fasilitas
yang ada di TPI cukup memadai untuk keperluan aktivitas pelelangan ikan dan dapat digunakan dengan baik. Fasilitas-fasilitas yang ada di TPI PPN Pekalongan
yang menunjang kegiatan pelelangan ikan antara lain adalah: 1. Tempat pelelangan yang terdiri dari tiga tempat pelelangan ikan yaitu Tempat
Pelelangan Ikan sebelah Selatan dengan luas 1.930 m
2
, Tempat Pelelangan Ikan sebelah Utara seluas 3.704 m
2
, dan Tempat Pelelangan Ikan Higienis dengan luas 400 m
2
yang merupakan Tempat Pelelangan Ikan percontohan di Indonesia;
2. Peralatan Sound System yang terdiri dari mikrofon, amplifier, speaker, column speaker. Semua peralatan tersebut masih dapat berfungsi dengan cukup baik;
3. Kereta dorong yang digunakan untuk mengangkut ikan dari kapal menuju tempat pelelangan ikan;
4. Keranjang ikan yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan ikan hasil tangkapan yang akan dilelang;
5. Timbangan lantai dengan kapasitas 500 kg. Timbangan ini berfungsi untuk menimbang ikan hasil tangkapan sebelum dilelang;
6. Sumur artesis sebagai penyedia air bersih di TPI PPN Pekalongan yang biasanya digunakan untuk perbekalan nelayan ke laut, untuk pembersihan
lantai TPI, untuk mencuci ikan di atas kapal dan untuk kamar mandi. Tersedia 2 buah sumur artesis di TPI PPN Pekalongan;
7. Dermaga kapal dengan panjang total 203 m yang terdiri dari 83 m pada TPI sebelah utara dengan daya tampung 20 kapal dan 120 m pada TPI selatan
dengan daya tampung 30 kapal; 8. Tempat parkir yang terdiri dari tempat parkir khusus mobil pengangkut ikan
seluas 2000 m
2
, untuk kendaraan umum seluas 2000 m
2
, dan untuk kendaraan roda dua seluas 345 m
2
; 9. Tempat penyimpanan keranjang dan kereta dorong seluas 60 m
2
;
10. Generator dengan kekuatan 100 KVA yang digunakan sebagai pembangkit listrik cadangan jika listrik dari PLN padam;
11. Ruang administrasi lelang seluas 400 m
2
yang terdiri dari ruang kepala TPI dan ruang seksi tata pelabuhan PPNP;
12. Tempat pengepakan ikan seluas 400 m
2
. Tempat ini berfungsi untuk mengepak ikan hasil lelang yang akan didistribusikan ke Jakarta, Bogor,
Bandung, Cirebon, Lampung, Malang, dan Palembang; 13. Kursi lelang berjumlah 3 buah yang digunakan untuk juru tawar ketika
melakukan pelelangan; dan 14. Kamar mandi dan WC umum.
a b
c d
e
Gambar 10 a Speaker b Kursi lelang c Kran air bersih d Timbangan Ikan e Keranjang Ikan.
Selama ini pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas di TPI PPN Pekalongan dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan dan dana
pemeliharaan fasilitas di TPI PPN Pekalongan didapat dari pungutan retribusi. Alokasi dana retribusi untuk perawatan fasilitas TPI dapat dilihat dari Tabel 26
dan 27. Tabel 26 Alokasi dana retribusi pelelangan ikan untuk fasilitas TPI berdasarkan
Perda Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2003
Tahun volume
Ton Nilai produksi
Juta Retribusi
5 Juta Biaya
Perawatan TPI 0,10
BAL 0,85
2005 43.219
177.205 8.860
8.860.278 75.312.363
2006 31.936
150.522 7.526
7.526.131 63.972.117
2007 29.179
131.324 6.566
6.566.225 55.812.913
2008 22.978
145.579 7.278
7.278.959 61.871.150
2009 24.781
133.771 6.688
6.688.591 56.853.023
Rata- Rata
30.419 147.680
7.384 7.384.037
62.764.313 Sumber: Ststistik PPN Pekalongan, 2011 diolah kembali
Tabel 27 Alokasi dana retribusi pelelangan ikan untuk fasilitas TPI berdasarkan Perda Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2009
Tahun Volume
Ton Nilai
Produksi Rp
Juta Retribusi
3 Juta
Retribusi 1
Sewa tempat 1
BAL 0,85
Perawatan 0,15
2010 18.363
120.298 3.608 36.089.580
36.089.580 30.676.143 5.413.437
Sumber: Statistik PPN Pekalongan, 2011 diolah kembali
Berdasarkan Tabel 26 terlihat bahwa setiap tahunnya pihak TPI memiliki anggaran yang cukup besar untuk perawatan fasilitas TPI walaupun tidak sebesar
anggaran untuk biaya administrasi lelang. Pada tahun 2005 sampai 2009 berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2003, retribusi yang
dipungut adalah sebesar 5 dengan besarnya retribusi yang diperoleh adalah 7.384 juta rupiah dan untuk biaya perawatan fasilitas TPI sebesar 0,10, rata-rata
dana yang didapat adalah sebesar Rp 7.384.037,00 untuk setiap tahunnya. Tahun
2010, sesuai dengan Perda yang berlaku yaitu Perda Kota Pekalongan No 12 tahun 2009, besarnya pungutan adalah 3. Retribusi yang diperoleh yaitu sebesar
3.608 juta rupiah dan untuk perawatan TPI sebesar 0,15, dana yang didapat
adalah sebesar Rp 5.413.437,00. Meskipun besarnya prosentase retribusi untuk perawatan TPI pada tahun 2010 lebih besar dari pada tahun 2005 sampai 2009
yaitu sebesar 0,15 namun besarnya dana yang didapat tidak lebih besar. Hal ini disebabkan oleh lebih rendahnya nilai produksi pada tahun 2010. Rendahnya nilai
produksi mengakibatkan pemasukan dari retribusi pelelangan ikan juga berkurang. Selain itu juga disebabkan oleh alokasi untuk perawatan TPI PPN Pekalongan
pada tahun 2010 berasal dari dana retribusi sebesar 3 dari total 5 yang dipungut, dimana alokasi sebesar 3 tersebut yang disetorkan ke kas daerah.
Dana yang dialokasikan untuk perawatan TPI maupun untuk BAL Biaya Administrasi Lelang akan dicairkan jika dari pihak DKP Kota Pekalongan
mengajukan usulan kepada Pemerintah Daerah, jika tidak ada usulan dari DKP maka dana tersebut tidak dicairkan. Jika retribusi pelelangan ikan dihapuskan
maka dana untuk perawatan TPI direncanakan didapat dari dana DAK Dana Alokasi Khusus dari Pemerintah Pusat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.29MEN2009 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2009, menyebutkan bahwa DAK bidang Kelautan dan Perikanan hanya digunakan untuk pendanaan terhadap
kegiatan yang bersifat fisik sesuai rencana kegiatan yang tidak termasuk untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pendidikan,
pelatihan, dan perjalanan dinas. Sesuai dengan peraturan tersebut berarti bahwa untuk BAL Biaya Administrasi Lelang tidak dapat digantikan oleh DAK,
dengan demikian maka pemerintah daerah maupun pengelola TPI dapat merumuskan kebijakan untuk menangani hal tersebut sehingga BAL tidak hanya
dibebankan kepada nelayan yang menggunakan fasilitas di TPI PPN Pekalongan. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175PMK.072009 tentang
Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2010, menyebutkan bahwa Dana Alokasi Khusus DAK dialokasikan untuk membantu
daerah mendanai kebutuhan fisik sarana dan prasarana dasar yang merupakan prioritas nasional di bidang pendidikan, kesehatan, jalan, irigasi, air minum,
sanitasi, prasarana pemerintahan, kelautan dan perikanan, pertanian, lingkungan hidup, keluarga berencana, kehutanan, sarana dan prasarana pedesaan, serta
perdagangan. Aloksi DAK untuk tahun 2010 ditetapkan sebesar 21 triliun rupiah dan untuk alokasi pada bidang kelautan dan perikanan adalah sebesar 1,2 triliun
rupiah. Untuk Kota Pekalongan sendiri pada tahun 2010 mendapat dana DAK sebesar 3,9 milyar rupiah atau sebesar 0,033 dari total DAK yang dialokasikan
untuk bidang kelautan dan perikanan. DAK bidang kelautan dan perikanan dialokasikan untuk meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan,
peningkatan mutu, pemasaran, dan pengawasan, serta penyediaan sarana dan prasarana pemberdayaan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang terkait
dengan peningkatan produksi perikanan dan peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya
yang didukung dengan penyuluhan. Lingkup kegiatan DAK bidang kelautan dan perikanan yang menyangkut perikanan tangkap adalah penyediaan dan rehabilitasi
sarana dan produksi perikanan tangkap. Hal tersebut tentunya mencakup
pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola TPI bahwa selama ini
Dana Alokasi Khusus bidang kelautan dan perikanan memang telah ada tetapi alokasi pendanaannya terbagi ke dalam beberapa bidang seperti perikanan
tangkap, budidaya, dan kelautan. Proses pencairan dana DAK sendiri adalah sesuai dengan program yang diajukan oleh masing-masing bidang, bidang yang
memiliki program dengan biaya besar akan mendapatkan dana juga yang lebih besar, sehingga dapat dikatakan bahwa pencairan dana untuk masing-masing
bidang tidaklah tetap untuk setiap tahun. Untuk bidang perikanan tangkap sendiri kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi atau dicukupi untuk dapat memperlancar
kegiatan pelelangan ikan adalah kebutuhan pendanaan administrasi lelang ikan, penyewaan TPI dan perawatan fasilitas TPI.
5.4 Kebijakan Retribusi Pelelangan Ikan dengan Metode Proses Hirarki Analitik PHA