Menyusun Hirarki Menetapkan Prioritas

PHA memasukkan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah dan pada logika, intuisi, serta pengalaman untuk memberi pertimbangan. Proses ini dapat diterapkan pada banyak persoalan nyata dan terutama berguna untuk pengalokasian sumberdaya, perencanaan, analisis pengaruh kebijakan, dan penyelesaian konflik Saaty, 1991.

2.8.2 Prinsip-Prinsip PHA

Prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan menggunakan PHA adalah menyusun hirarki, menetapkan prioritas, dan konsistensi logis.

2.8.2.1 Menyusun Hirarki

Suatu permasalahan yang kompleks dapat dipahami dengan memecah persoalan tersebut ke dalam elemen-elemen pokoknya, kemudian elemen dibagi ke dalam sub-sub elemen seterusnya sampai membentuk suatu hirarki. Dengan memecah permasalahan ke dalam gugusan yang lebih kecil, dapat dipadukan sejumlah informasi ke dalam struktur masalah yang membentuk gambaran yang lengkap dari keseluruhan sistem. Penyusunan hirarki tidak memerlukan aturan khusus. Hirarki dimaksudakan untuk dapat memahami persoalan dan menstrukturnya dalam bagian-bagian yang menjadi elemen pokoknya dengan cukup rinci untuk pengambilan keputusan yang logis Nurani, 2002.

2.8.2.2 Menetapkan Prioritas

Penetapan prioritas dimaksudkan untuk dapat membandingkan tingkat kepentingan dari berbagai pertimbangan yang ada. Perbandingan dilakukan dengan membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkatan tertentu dalam kaitannya dengan elemen pada suatu tingkat di atasnya. Ada dua langkah dalam menetapkan prioritas yaitu: 1 Membuat matriks banding berpasang Langkah pertama dalam menetapkan prioritas dari elemen dalam suatu persoalan keputusan adalah membuat matriks banding berpasang. Matriks banding berpasang dibuat dari puncak hirarki, kemudian satu tingkat di bawahnya, dan seterusnya dibuat untuk keseluruhan tingkatan hirarki. Matriks banding berpasang dapat berdasarkan pendapat perseorangan dapat pula berdasarkan pendapat dari beberapa orang. Matriks ini diisi dengan suatu bilangan yang menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen atas elemen yang lainnya, berkenaan dengan sifat yang dibandingkan, bilangan yang digunakan adalah suatu skala nilai dari 1 sampai 9 seperti pada Tabel 1. 2 Mensintesis berbagai pertimbangan Prioritas menyeluruh dari berbagai pertimbangan dalam permasalahan pengambilan keputusan, diperoleh dengan cara mensintesis terhadap keseluruhan pertimbangan. Sintesis dilakukan dengan pembobotan dan penjumlahan untuk menghasilkan bilangan tunggal yang menunjukkan prioritas setiap elemen Nurani, 2002.

2.8.2.3 Konsistensi Logis