Tabel 1 Skala kepentingan faktor
Skala Definisi
Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen
menyumbangnya sama besar pada sifat itu.
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada yang lainnya Pengalaman
dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen
atas yang lainnya. 5
Elemen yang satu esensial atau sangat penting daripada elemen
yang lainnya Pengalaman
dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu
elemen atas elemen yang lainnya. 7
Satu elemen jelas lebih penting dari eleman yang lainnya
Satu elemen dengan kuat disokong dan dominasinya telah terlihat
dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak lebih penting
ketimbang elemen yang lainnya Bukti yang menyokong elemen
yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan.
2,4,6,8 Nilai-nilai antara diantara dua
pertimbangan yang berdekatan Kompromi diperlukan antara dua
pertimbangan. Kebalikan
Jika untuk aktivitas I mendapat satu angka bila dibandingkan
dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya
bila dibandingkan dengan i
Sumber : Saaty, 1991
2.8.3 Langkah-Langkah PHA
Menurut Saaty 1991, langkah-langkah dalam pengkajian PHA adalah sebagai berikut:
1 Mendefinisikan persoalan dan membuat perincian pemecahan yang diinginkan; 2 Menyusun struktur hirarki dari sudut pandang manajerial menyeluruh;
3 Membuat matriks banding berpasang untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh yang berada
setingkat di atasnya; 4 Menggunakan komposisi secara hirarki sintesis untuk menghasilkan vektor
prioritas; dan 5 Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki.
2.8.4 Keuntungan PHA
Beberapa keuntungan dalam menggunakan PHA menurut Saaty 1991 untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 PHA memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur;
2 PHA memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks;
3 PHA dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier;
4 PHA mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat; 5 PHA memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan berwujud suatu metode
untuk menetapkan prioritas; 6 PHA melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas; 7 PHA menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif; 8 PHA mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem
dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka;
9 PHA tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda; dan
10 PHA memungkinkan orang memperluas definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.
2.9 Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Metode ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Afriani, 2009.