Analisis Kecenderungan Sistem Simulasi Model
135
pendekatan kuesioner diperoleh data yang menunjukkan bahwa penggunaan pestisida 44,9 dipengaruhi oleh luas areal tanam. Sehingga pada awal simulasi
penggunaan pestisida dengan luas tanam 130.653 ha adalah 1.045,22 ton meningkat menjadi 1.341,09 ton di akhir simulasi.
Demikian juga dengan pengaruh tekanan serangan OPT, sebagaimana diketahui bahwa perilaku petani jika mereka menemukan ada tanda-tanda serangan
OPT mereka akan meningkatkan penggunaan pestisida baik volume maupun intensitas penyemprotan. Peningkatan penggunaan pestisida ini diidentifikasi
mencapai 21 , data yang berhasil dikumpulkan bahwa serangan OPT untuk tanaman sayuran utama sebesar 3.868 ha pada tahun 2009 dengan laju peningkatan
serangan OPT sebesar 5,2 maka pada akhir simulasi menjadi 7.943,16 ha, adapun pengunaan pestisida di awal sebesar 488,85 ton per tahun menjadi
2.795,23 ton. Penggunaan pestisida ini juga dipengaruhi oleh kondisi SDM petani yang rerata masih berkemampuan kurang dalam pengelolaan OPT tanaman sayuran
sehingga SDM petani mendorong penggunaan pestisida sebesar 19,5 dari total penggunaan pestisida. Pada awal simulasi diketahui bahwa dengan jumlah petani
yang berkemampuan kurang dalam penggunaan pestisida sebanyak 289.377,32 orang dengan volume penggunaan pestisida sebesar 693,53 ton di akhir simulasi.
Besaran penggunaan pestisida juga dipengaruhi oleh peran formulator yang secara atif melakukan kunjungan kepada kelompok-kelompok tani maupun secara
perorangan. Dalam pertemuan tersebut fomulator memberikan tambahan informasi yang berkenaan dengan penanganan OPT dengan pendekatan pestisida sintesis dan
berbagai kemudahan dan atau pengahargaan-penghargaan tertentu sehingga petani menjadi tertarik. Kondisi inilah peran formulator dalam mendorong penggunaan
pestisida pada tanaman sayuran mencapai 10,5 . Diidentifikasi jumlah formulator di wilayah sentra pertanian sayuran Jawa Timur sebanyak 495 orang
dengan tingkat keaktifan sebesar 96 maka berpengaruh dalam penggunaan pestisida sebesar 244,43 ton di awal simulasi dan 806,25 ton di akhir simulasi.
Keberadaan formulator dalam sistem ini ditunjang oleh keberadaan kios-kios pestisida sebagai kepanjangan tangan dari sistem distribusi pestisida, keberadaan
kios pestisida ini mendorong kemudahan para petani sayuran untuk mendapatkan pestisida sebelum berfikir penggunaan alternatif pengendalian lain. Besaran
136
sumbangan kemudahan mendapatkan pestisida yang dikehendaki oleh petani sebesar 4,1 . Sebagaimana data yang berhasil dikumpulkan bahwa jumlah kios
pestisida di Jawa Timur sebanyak 2.970 kios dengan laju pertumbuhan sebesar 3 per tahun. Mengacu pada data tersebut maka dapat penggunaan pestisida karena
kemudahan akses memperoleh pestisida sebesar 95,43 ton di awal simulasi dan 188,02 ton di akhir simulasi. Berdasarkan uraian sebagaimana tertera di atas maka
dapat digambarkan hasil simulasi tertera pad Gambar 28.
Gambar 28. Kecenderungan volume pestisida yang digunakan pada tanaman sayuran di Jawa Timur yang dipengaruhi beberapa faktor
Gambar 28 menunjukkan bahwa volume penggunaan pestisida disebabkan oleh 5 lima faktor penggunaan pestisida yakin pengaruh luas tanam, serangan
OPT, peran formulator promo, SDM petani dan faktor ketersediaan pestisida yang mudah didapat. Faktor ketersediaan pestisida berpengaruh paling rendah dan
stabil, stabilitas pengaruh ini disebabkan oleh banyaknya kios-kios pestisida di daerah sentra tanaman sayuran, dengan model penjualan yang mudah diterima oleh
para petani sayuran, misalnya yang umum berlaku dimasyarakat petani terkenal dengan istilah ”yarnen” atau bayar panen. Faktor yang berpengaruh stabil lainya
adalah pengaruh SDM petani dan luas tanam. Perubahan variabel yang tidak signifikan dari tahun ke tahun atau menunjukkan penggunaan pestisida pada
tanaman sayuran yang stabil adalah volume penggunaan pestisida diakhir simulasi mencapai 693,53 ton pada SDM petani dan 1.341,09 ton untuk faktor luas tanam.
Pada faktor peran formulator nampak menggambarkan pengaruh yang signifikan sampai akhir simulasi. Pada awal simulasi volume penggunaan pestisida
Tahun Ton
VPest_SDMPtn 1
VPest_SerOPT 2
VPest_LTanam 3
VPest_Promo 4
VPest_Sedia 5
2.010 2.013
2.016 2.019
2.022 2.025
200 400
600 800
1.000 1.200
1.400 1.600
1.800 2.000
2.200 2.400
2.600 2.800
3.000
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2
3
5
137
sebesar 244,43 ton menjadi 806,25 ton di akhir simulasi. Adapun pada variabel serangan OPT pada awal simulasi sebesar 488,85 ton menjadi 2.795,23 ton di akhir
simulasi.