Keadaan Tanah TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
79
Entisols: Tanah yang tergolong dalam order ini mempunyai profil yang belum
berkembang, susunan horisonnya adalah A -C atau A-C-R. Terbentuk dari bahan induk batuan volkan dan batuan sediment termalihkan ataupun bahan endapan
sungai resen. Umumnya tanah-tanah entisols yang ditemukan berwarna coklat tua, tanahnya dangkal, drainase baik, teksturnya halus sampai kasar, konsistensi tidak
lekat, pH tanah berkisar antara 4,5 sampai 5,5 dan diklasifikasikan ke dalam lithic udorthents
. Sedangkan yang berada di dataran alluvial dengan tekstur kasar, pH 6-7 diklasifikasikan sebagai typic udipsamments. Selanjutnya untuk tanah Entisols
yang berada di dataran pasang surut dengan rejim kelembaban tanah aquic serta kandungan garamnya tinggi dikelompokan ke dalam typic halaquents. Klasifikasi
tanah di Jawa Timur berdasarkan sistem “Soil Taxonomy USDA 1990” terdiri dari ordo-ordo tanah, alfisol, andisol, entisol, inceptisol, enceptisol, vertisol, mollisol
dan oxisol. Sesuai laporan Survey dan Pemetaan Tanah Detail DAS Brantas Hulu Pusat Penelitian Tanah, 1988, klasifikasi tanah daerah pertanian Jawa Timur
dapat dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16 Klasifikasi tanah di Jawa Timur Klasifikasi Luas
ha Prosentase
Alfisol 600.000 19,80
Andisol 114.375 3,80
Entisol 731.250 24,10
Inceptisol 82.250 2,70
Enceptisol 680.625 22,50
Vertisol 319.375 10,50
Molisol 50.625 1,70
Oxisol 451.875 14,90
Jumlah 3.030.000 100,00
Sumber : BPDAS Brantas Surabaya, 1997.
Enceptisol Tanahnya yang berasal dari bahan aluvio-koluvium dan fluvio-marin di
dataran aluvial, teras sungai, dataran pantai, dan cekungan karst umumnya mempunyai warna coklat kekelabuan dengan karatan di lapisan atas, dan warna
gleikelabu di lapisan bawah, tanahnya dalam, drainasenya agak terhambat sampai terhambat, tekstur halus sampai sedang, struktur masif, konsistensi lekat, pH tanah
80
6,0 sampai 7,0. Tanah ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam aeric epiaquepts, typic
eutrudepts. Sedangkan tanah yang mempunyai kandungan garam tinggi dimasukan ke dalam typic halaquepts.
Pengelompokan selanjutnya untuk tanah-tanah yang berasal dari bahan volkan yakni kedalaman tanah adalah dalam, warnanya coklat tuagelap di lapisan
atas, tekstur halus sampai agak halus, struktur cukup baik, konsistensi gembur sampai teguh, maka tanah ini diklasifikasikan ke dalam typic dystrudepts,
sedangkan tanah yang bersolum dangkal tanahnya diklasifikasikan ke dalam lithic dystrudepts
. Terakhir untuk kelompok tanah yang berbahan volkan dengan pH 6-7 diklasifikasikan menjadi typic eutrudepts dan yang dangkal sebagai lithic.
Eutrudepts. Untuk kelompok tanah yang berbahan sedimen umumnya mempunyai
kedalaman tanah yang dalam, warnanya coklat tuagelap di lapisan atas, tekstur umumnya halus sampai agak halus, struktur cukup baik, konsistensinya gembur
sampai teguh dan pH umumnya masam. Tanah-tanah seperti ini selanjutnya diklasifikasikan menjadi typic dystrudepts, sedangkan pada wilayah yang
dipengaruhi oleh kondisi reduksi dan oksidasi maka dikelompokan ke dalam aeric epiaquepts
dan aquic eutrudepts. Ultisols
Tanah ultisols di daerah penelitian mempunyai perkembangan profil dengan susunan horison A-Bt-C, tanahnya dicirikan pula oleh adanya epipedon okrik dan
horison argilik. Terbentuk dari bahan volkan dan batuan sedimen masam.
Tanahnya berwarna coklat sangat tua sampai coklat tua, dalam, tekstur sedang sampai halus, struktur cukup baik, konsistensi gembur sampai teguh, pH tanah
masam sampai sedikit masam. Penyebaran tanah ini terdapat di dataran dan perbukitan volkan serta pada landform struktural. Tanah seperti ini selanjutnya
diklasifikasikan ke dalam subgrup typic hapludults.