Model Implementasi Kebijakan Penggunaan Pestisida Analisis Pengembangan Skenario Implementasi Kebijakan Penggunaan
64
dilihat pada Bab III. Menurut Hardjomidjoyo 2002 tahapan-tahapan dalam melakukan analisis prospektif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan studi
2. Identifikasi faktor-faktor penting
3. Analisis pengaruh antar faktor
4. Membuat suatu keadaan state suatu faktor
5. Membangun skenario yang mungkin terjadi
6. Implikasi dari skenario yang diinginkan
Pengaruh langsung hubungan timbal balik antar faktor dalam sistem yang dikaji dapat dilakukan penilaian pengaruh antar faktor, dengan skor antara 0–3.
Kriteria pedoman penilaian dapat dilihat pada Tabel 10, sedangkan untuk melihat pengaruh langsung antar faktor dalam sistem yang dikaji dilakukan dengan cara
matriks, seperti disajikan pada Tabel 11. Tabel 10. Pedoman penilaian keterkaitan antar faktor
Skor nilai Keterangan
0 Tidak berpengaruh
1 Berpengaruh kecil
2 Berpengaruh sedang
3 Berpengaruh sangat
kuat Tabel 11. Matriks pengaruh langsung antar faktor dalam analisis prospektif
Dari Terhadap
Faktor 1 Faktor 2
Faktor 3 Faktor 4
Faktor 5 Faktor 6
Faktor 1 Faktor 2
Faktor 3 Faktor 4
Faktor 5
Faktor 6
Keterangan: Faktor 1 – faktor 6 merupakan faktor penting atau kunci dalam sistem
Pedoman pengisian pengaruh langsung antar faktor : 1. Apakah faktor X berpengaruh terhadap Y ? Jika tidak berpengaruh bernilai 0
2. Jika ada pengaruh, apakah pengaruhnya sangat kuat? jika ya bernilai 3, jika pengaruhnya sedang bernilai 2 dan jika pengaruhnya lemah bernilai 1.
65
Jika nilai faktor yang diberikan oleh responden lebih dari 1 misalnya sebanyak N, maka dilakukan analisis matriks gabungan dengan cara:
a Apabila pengaruh antar satu faktor dengan faktor lainnya mempunyai nilai
0 dengan jumlah ½ N, maka nilai dari sel tersebut adalah 0. Jika nilai 1,2 dan 3 bersama-sama berjumlah 12 N, nilai sel tersebut ditentukan
berdasarkan yang paling banyak dipilih antara 1,2 dan 3. b
Jika jumlah faktor adalah genap dan diperoleh dalam satu sel jumlah nilai 0 sama banyak dengan jumlah nilai 1,2 dan 3, maka dilakukan diskusi lebih
lanjut dengan pakar untuk menentukan nilai sel tersebut. Menentukan tingkat kepentingan faktor-faktor kunci atau penting yang
berpengaruh pada sistem yang dikaji digunakan software prospective analysis. Hasil analisis ini akan didapatkan faktor kunci yang menentukan keberhasilan
pengembangan implementasi kebijakan penggunaan pestisida pada tanaman sayuran. Hasil ini dapat digambarkan pada kuadran I adalah terdiri dari faktor
penentu input factor, kuadran II terdiri dari faktor penghubung stakes factor, kuadran III terdiri dari faktor terikat output factor, dan kuadran IV terdiri dari
faktor autonomous unused factor seperti disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam sistem Ketergantungan
Faktor Penentu
INPUT
Faktor Penghubung
STAKES
Faktor Bebas
UNUSED
Faktor Terikat
OUTPUT
Pengar u
h IV
III I
II
66
IV DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1.
Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa selain Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi ini terletak pada 111,0
′ hingga 114,4′ Bujur Timur dan 7,12′ hingga 8,48′ Lintang Selatan. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km dan lebar bentangan utara-selatan dibagian
barat sekitar 200 km dibagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Dengan batas daerah, di sebelah utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di sebelah
timur berbatasan langsung dengan Selat Bali. Di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka yaitu Samudera Indonesia. Sedangkan di sebelah barat berbatasan
dengan provinsi Jawa Tengah. Secara umum, wilayah Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan dan kepulauan Madura.
Gambar 9 Peta provinsi Jawa Timur dan lokasi penelitian
Luas wilayah Jawa Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah provinsi Jawa Timur, sedangkan luas kepulauan Madura hanya sekitar
10 persen. Di pulau Jawa provinsi Jawa Timur jika dibandingkan dengan 5 lima provinsi lainnya memiliki luas paling besar, diketahui bahwa luas wilayah provinsi
Jawa Timur yang mencapai 49.922 km
2
. Secara administratif provinsi Jawa Timur
66
: lokasi penelitian
67
terbagi menjadi 38 wilayah pemerintahan daerah yakni 29 Kabupaten dan 9 Kota. Masing-masing daerah tersebut dibagi ke dalam wilayah kecamatan dan
desakeluarahan yang terdiri dari 615 kecamatan dan 8.413 desakelurahan. Untuk mendapat gambaran lebih jauh mengenai kawasan ini dapat dilihat pada peta
Gambar 8.