Geologi dan Bahan Induk

76

4.7. Landform dan Bentuk Wilayah

Fisiografi dan bentuk wilayah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung melalui tanah dan iklim. Peranan fisiografi pada potensi pertanian suatu lahan adalah pengaruhnya terhadap erodibilitas tanah. Fisiografi berdasarkan peta topografi Jawa Timur dapat dikelompokkan; datar sampai landai, wilayah dengan lereng 3 dan perbedaan tinggi 5 m; berombak sampai bergelombang, wilayah dengan lereng 3-15 dan berbedaan tinggi sekitar 5-50 m; dan berbukit sampai bergunung, wilayah dengan lereng 15 dan perbedaan tinggi 50 m. Berdasarkan karakteristik biofisik wilayah yang meliputi kondisi iklim, fisiografi dan sumberdaya lahan, maka provinsi Jawa Timur dibedakan menjadi 5 lima zona agroekologi utama dengan 30 tiga puluh sub zona, yaitu zona I, zona II, zona III, dan zona IV. Sedangkan zona agroekologi sesuai dengan alternatif pengembangan komoditas pertanian di Jawa Timur hanya terdapat di 4 empat zona agroekologi sebagai berikut : 4.7.1. Zona I Zona I, meliputi wilayah dengan kelerengan 40 dan beda ketinggian mencapai 300 m, merupakan jajaran perbukitan dan pegunungan vulkanik dengan ketinggian tempat 700 m, tipe pemanfaatan lahan dengan sub zona berdasarkan rejim suhu: Sub zona suhu panas dan agak kering lay2 dengan alternatif komoditas buah-buahan dataran rendah antara lain: rambutan, srikaya, manggis, durian, nangka, mangga, duku, delima dan jambu biji. Lusa sebarang 113.035 ha 2,36. Sub zona suhu sejuk dan agak kering lby2 sub zona ini cocok untuk komoditas apel, jambu. Leci dan jeruk sebaran sub zona ini seluas 3.650 ha 0,08. 4.7.2. Zona II Zona II, wilayah dengan kelerengan 15-40 pada beda ketinggian mencapai 50-300 m, terletak pada dataran rendah ketinggian 700 m. Tipe pemanfaatan lahan pada zona ini adalah tanaman tahunan dataran rendah; sub zona suhu panas dan lembab llax cocok untuk komoditas : rambutan, durian, duku, manggis, dengan sebaran seluas 294.935 ha 6,15; Sub zona suhu panas dan agak kering llay, komoditas mangga, srikaya, delima dan jambu biji dapat dikembangkan pada zona ini. Sebaran wilayah zona ini seluas 498.945 ha 10; Sub zona suhu 77 sejuk dan lembab llax, komoditas yang sesuai untuk dikembangkan adalah cinnamon, lengkeng, leci, jambu dan jeruk. Luas sebaran 110.665 ha 2,31 dan Sub zona suhu sejuk dan agak kering llby, pengembangan komoditas apel, leci, jambu, anggur, dan jeruk cocok untuk zona llby. Zona ini mempunyai luas sebaran 16.050 ha 0,33. 4.7.3. Zona III Zona III, merupakan wilayah dengan kelerengan ± 8-15 m serta mempunyai beda ketinggian ± 8-15 m yang menempati fisigrafi dataran dan lereng bawah volkan, serta sebagaian kecil kipas alluvial yang tersebar pada dataran rendah 700 m dan dataran tinggi 700 m. Tipe pemanfaatan lahan dengan sub zona berdasarkan rejim suhu dan rejim kelembaban ; Sub zona suhu panas dan lembab lllax dengan alternatif komoditas: kacang tanah, kedelai, jagung dan sayuran seperti terong, kacang panjang da sawi. Luas sebaran 90.460 ha 1,89; Sub zona suhu panas dan agak kering lllay, komoditas yang sesuai untuk dikembangkan adalah mangga, srikaya dan palawija.Luas sebaran 483.840 ha 10,10; Sub zona suhu sejuk dan lembab lllbx, pengembangan komoditas yang sesuai adalah cinnamon, lenkeng leci, jambu dan sayuran dataran tinggi seperti wortel, Cabai, kentang, kubis dan tomat. Luas sebaran 2.920 ha 0,06; dan Sub zona suhu sejuk dan agak kering llby, komoditas yang sesuai adalah apel, leci, jambu, anggur, wortel, Cabai dan kentang. Luas sebaran di sub zona ini 3,280 ha 0,07. 4.7.4. Zona IV Zona IV, mempunyai kelerengan 0-8 dengan beda ketinggian 10 m yang menempati daerah aluvial, dataran karstik, kipas aluvial, teras sungai dan dataran banjir. Zona ini tersebar pada dataran rendah 700 m. Tipe pemanfaatan lahan dengan sub zona berdasarkan rejim suhu dan rejim kelembaban: Sub zona IVaxl, IVaxl.i dan IVaxl.ir, pada sub zona ini tingkat kesuburan tanah cukup baik dan umumnya terletak pada daerah kiri dan kanan sungai sehingga ketersedian air cukup dan drainase tanah terhambat dengan tipe pemanfaatan lahan untuk sistem pertanian lahan basah dataran rendah berupa sawah dengan komoditas padi sawah dan sayuran kangkung, luas sebaran : sub zona IVaxl seluas 83.310 ha 1,74, IVaxl.i seluas 1.642.660 ha 34,28 dan IVaxl.ir seluas 5.030 ha 0,39; Sub zona IVax2, sub zona ini merupakan wilayah dengan penyebaran pada dataran