Tabel 5.12. Pengaruh Global dan Pengaruh Total pada Subsektor Tanaman Bahan Maka nan, menuju Rumahtangga Buruh Tani
Sumbe r : SAM Provinsi Bali Tahun 2007 diolah. Pertama, subsektor produksi Tanaman Bahan Makanan membutuhkan
bibit dari sektor Tanaman Bahan Makanan, kemudian mempengaruhi faktor produksi buruh tani, pengusaha pertanian dan kapital sehingga
dapat meningkatkan pendapatan sebesar masing- masing 0.28 persen, 0.56 persen dan
0.18 persen terhadap kelompok rumahtangga buruh tani. Kedua, subsektor Tanaman Bahan Maka nan memerluka n pupuk dari
sektor produksi industri kimia, melalui peningkatan produksi di industri kimia mengakibatkan meningkatnya penggunaan buruh produksi dan kapital yang
memberikan tambahan pendapatan sebesar 1.73 persen dan 0.05 persen terhadap kelompok rumahtangga buruh tani.
Ketiga, melalui subsektor produksi Tanaman Bahan Makanan memerlukan sektor perdagangan, sehingga sektor perdagangan mengakibatkan meningkatnya
pendapatan buruh produksi dan buruh tata usaha serta kapital yang memberikan
Jalur Awal
Jalur Tujuan
Jalur Dasar Pengaruh
Global Pengaruh
Total TBM
RBT TBM-BT-RTBT
TBM-PP-RTBT TBM-KAP-RTBT
TBM-TBM - BT-RTBT TBM-TBM -PT-RTBT
TBM-TBM -KAP-RBT TBM-INKI-BPROD-RTBT
TBM-INKI-KAP-RTBT TBM-PERD-BPROD-RTBT
TBM-PERD-BTU-RTBT TBM-PERDA G-KAP-RTBT
0.0030 0.0003
0.0005 0.0002
0.0000 0.0000
0.0000 0.0001
0.0000 0.0000
0.0000 0.0000
8.38 16.84
5.54 0.28
0.56 0.18
1.73 0.05
1.33 0.12
0.03
.05 47
0.10 2
3
TB M
0. 4
15 .102
7
0.19 5
8 0.24
4 7
0. 1
031
tambahan pendapatan masing- masing sebesar 1.33 persen, 0.12 persen dan 0.03 persen terhadap kelompok rumahtangga buruh tani.
Gambar 5.2 dan Tabel 5.13,dapat dijelaskan bahwa pengaruh langsung yang berawal dari subsektor Tanaman Bahan Makanan menuju kelompok
rumahtangga pengusaha pertanian. Kemudian pengaruh global dampak pengganda dengan pergerakan awal dari subsektor Tanaman Bahan Makanan
menuju sektor produksi dan faktor produksi serta menuju kelompok rumahtangga pengusaha pertanian. adalah sebesar 0.0762. Artinya apabila terjadi peningkatan
penerimaan sektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 100 rupiah akan meningkatkan pendapatan kelompok rumahtangga pengusaha pertanian sebesar
7.62 rupiah.
BT
TBM 0.0150
PT
0.2865
0.0150 0.0547
0.4923
0.0330 0.8287
RPP INKI
0.8287
BPROD
0.0040 48.17
0.0207
0.1592
KAP
0.0847
PERD BTU
Gambar 5.2. Struktural Path pada subsektor Tanaman Bahan Maka nan Menuju
Rumahtangga Pengusaha Pertanian
Tabel 5.13. Pengaruh Global dan Pengaruh Total pada Subsektor Tanaman Bahan Makanan Menuju Rumahtangga Pengusaha Pertanian
Sumber : SAM Provinsi Bali Tahun 2007 diolah. Melalui jalur ini hanya 48.17 persen dapat mempengaruhi pendapatan
pengusaha pertanian, sisanya sebesar 51.83 persen dipengaruhi dari peningkatan Tanaman Bahan Makanan melalui jalur lain.
Jalur subsektor Tanaman Bahan Makanan dapat langsung mempengaruhi faktor Produksi buruh tani dengan tambahan pendapatan sebesar 5.64 persen,
pengusaha pertanian sebesar 35.36 persen dan kapital sebesar 4.35 persen, terhadap kelompok rumahtangga pengusaha pertanian, tanda panah putus-putus.
Tanda panah yang tidak putus-putus menjelaskan pengaruh tidak langsung subsektor Tanaman Bahan Makanan dengan faktor produksi tersebut, yaitu:
Pertama, sektor produks i Tanaman Bahan Maka nan membutuhka n bibit dari sektor Tanaman Bahan Makanan, yang dapat meningkatkan pendapatan
faktor produksi buruh tani, pengusaha pertanian dan capital masing- masing sebesar 0.19 persen, 1.17 persen dan 0.14 persen terhadap kelompok rumahtangga
pengusaha pertanian.
Jalur awal
Jalur Tujuan
Jalur Dasar Pengaruh Global
Pengaruh Total
TBM RPP
TBM-BT-RPP TBM-PT-RPP
TBM-KAP-RPP TBM-TBM -BT-RPP
TBM-TBM -PT-RPP TBM-TBM -KAP-RPP
TBM-INKI-BPROD-RPP TBM-INKI-KAP-RPP
TBM-PERD-BPROD-RPP TBM-PERD-BTU-RPP
TBM-PERD-KAP-RPP 0.0762
0.0043 0.0269
0.0033 0.0001
0.0009 0.0001
0.0004 0.0000
0.0003 0.0002
0.0000 5.64
35.36 4.35
0.19 1.17
0.14 0.57
0.04 0.44
0.24 0.03
Kedua, sektor Tanaman Bahan Makanan memerlukan pupuk dari sektor industri kimia, sehingga dapat meningkatkan penggunaan buruh produksi dan
kapital yang memberikan tambahan pendapatan sebesar 0.57 persen dan 0.04 persen terhadap kelompok rumahtangga pengusaha pertanian.
Ketiga, melalui sektor produksi Tanaman Bahan Makanan memerlukan sektor perdagangan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan buruh produksi,
buruh tata usaha dan kapital masing- masing sebesar 0.44 persen, 0.24 persen dan 0.03 persen terhadap kelompok rumahtangga pengusaha pertanian.
Pengaruh shock subs ektor Tanaman Bahan Maka nan menuju rumahtangga Golongan Atas di Desa, dapat dijelaskan pada Gambar 5.3 dan Tabel 5.14, yang
menggambarkan pengaruh langsung yang berawal dari subsektor Tanaman Bahan Makanan menuju kelompok rumahtangga golongan atas di desa. pengaruh global
dari sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di desa sebesar 0.0942. Artinya apabila terjadi kenaikan penerimaan sektor
Tanaman Bahan Makanan sebesar 100 rupiah akan berdampak meningkatnya pendapatan kelompok rumahtangga golongan atas di desa sebesar 9.42 rupiah.
Melalui jalur ini hanya 47.90 persen dapat mempengaruhi pendapatan
rumahtangga golongan atas di desa, sisanya sebesar 52.10 persen dipengaruhi dari jalur yang lain.
Jalur subsektor
Tanaman Bahan Makanan juga dapat
langsung mempengaruhi faktor Produksi buruh tani sebesar 1.38 persen, pengusaha
pertanian sebesar 13.04 persen dan kapital sebesar 30.87 persen terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di desa tanda pa nah put us-putus.
Sedangkan tanda panah yang tidak putus-putus menjelaskan pengaruh tidak
.05 47
0.224 7
0. 0226
TB M
.0415 0.10
2 7
0. 1958
0. 2447
0.1953 0.1031
langsung subsektor Tanaman Bahan Maka nan de ngan faktor prod uks i tersebut, yaitu:
Pertama, sektor prod uks i Tanaman Bahan Maka nan membutuhka n bibit dari sektor Tanaman Bahan Makanan pula, kemudian mempengaruhi faktor
produksi buruh tani, pengusaha pertanian dan kapital sehingga dapat
meningkatkan pendapatan sebesar masing- masing 0.05 persen, 0.43 persen dan 1.02 persen terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di desa.
TBM 0.0150
PT
0.2868
0.0150 0.0547
0.0330 0.8287
RGAD INKI
0.8287
BPROD
0.0351 47.9
0.0207
0.1592
KAP
PERD BTU
Gambar 5.3. Struktural Path pada sektor Tanaman Bahan Makanan
Menuju Rumahtangga Golongan Atas di Desa
Tabel 5.14. Pengaruh Global dan Pengaruh Total pada Subsektor Tanaman Bahan Maka nan Menuju Rumahtangga Golongan Atas di Desa
Sumbe r : SAM Provinsi Bali Tahun 2007 diolah
Kedua, sektor Tanaman Bahan Makanan memerlukan pupuk dari sektor produksi industri kimia, peningkatan produksi industri kimia mengakibatkan
meningkatnya penggunaan buruh produksi dan kapital yang memberikan tambahan pendapatan sebesar 0.10 persen dan 0.30 persen terhadap kelompok
rumahtangga golongan atas di desa. Ketiga, melalui sektor produksi Tanaman Bahan Makanan memerlukan
sektor perdagangan, sehingga sektor perdagangan dapat meningkatkan
pendapatan buruh produksi, buruh tata usaha dan kapital yang memberikan tambahan pendapatan sebesar 0.08 persen, 0.44 persen dan 0.19 persen terhadap
kelompok rumahtangga golongan atas di desa. Pengaruh shock subsektor Tanaman Bahan Makanan menuju rumahtangga
Golongan Atas di kota, ditunjukkan dalam Gambar 5.4 dan Tabe l 5.15, yang menggambarkan pengaruh langsung dari subsektor Tanaman Bahan Makanan
menuju kelompok rumahtangga golongan atas di kota. Kemudian pengaruh global
Jalur awal
Jalur Tujuan
Jalur Dasar Pengaruh
Global Pengaruh
Total TBM
RGA D TBM-BT-RGA D
TBM-PT-RGAD TBM-KAP-RGAD
TBM-TBM -BT-RGA D TBM-TBM -PT-RGA D
TBM-TBM -KAP-RGA D TBM-INKI-BPROD-RGA D
TBM-INKI-KAP-RGA D TBM-PERD-BPROD-RGA D
TBM-PERD-BTU-RGA D TBM-PERD-KAP-RGA D
0.0942 0.0013
0.0123 0.0291
0.0000 0.0004
0.0010 0.0001
0.0003 0.0001
0.0004 0.0002
1.38 13.04
30.87 0.05
0.43 1.02
0.10 0.30
0.08 0.44
0.19
.05 47
0.0 163
0.0 084
TB
0. 415
.10 27
.195 8
0. 2447
0.10 31
.358 7
dari subsektor Tanaman Bahan Makanan terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di kota sebesar 0.1595. Artinya apabila terjadi peningkatan
penerimaan sektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 100 rupiah akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan kelompok rumahtangga golongan atas di kota
sebesar 15.95 rupiah. Melalui jalur ini hanya 42.91 persen dapat mempengaruhi pendapatan rumahtangga golongan atas di kota, sisanya sebesar 57.09 persen
dipengaruhi melalui jalur yang lain. Jalur
Sektor Tanaman
Bahan Makanan
juga secara
langsung
0.0150
mempengaruhi faktor Produksi buruh tani sebesar 1.60 persen, pengusaha pertanian sebesar 0.56 persen dan kapital sebesar 37.94 persen terhadap kelompok
rumahtangga golongan atas di kota tanda panah putus-putus. Sedangkan tanda panah yang tidak putus-putus menjelaskan hubungan tidak langsung subsektor
Tanaman Bahan Makanan dengan faktor- faktor produksi tersebut, yang dapat dijelaskan:
0.0170
TB 0.0150
0.0547
PT
0.0330 0.8287
IND
KIMI
Br RT.GAK
42.91 0.073
0.8287 0.0207
0.1592
PERDA
Br.T KA
Gambar 5.4. Struktural Path pada sektor Tanaman Bahan Makanan
Menuju Rumahtangga Golongan Atas di Kota
Tabel 5.14. Pengaruh Global dan Pengaruh Total pada Subsektor Tanaman Bahan Maka nan Menuju Rumahtangga Golongan Atas di Desa
Sumbe r : SAM Provinsi Bali Tahun 2007 diolah Kedua, sektor Tanaman Bahan Makanan memerlukan pupuk dari sektor
produksi industri kimia, peningkatan produksi industri kimia mengakibatkan meningkatnya penggunaan buruh produksi dan kapital yang memberikan
tambahan pendapatan sebesar 0.10 persen dan 0.30 persen terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di desa.
Ketiga, melalui sektor produksi Tanaman Bahan Makanan memerlukan sektor perdagangan, sehingga sektor perdagangan dapat
meningkatkan pendapatan buruh produksi, buruh tata usaha dan kapital yang memberikan
tambahan pendapatan sebesar 0.08 persen, 0.44 persen dan 0.19 persen terhadap kelompok rumahtangga golongan atas di desa.
Pengaruh shock subsektor Tanaman Bahan Makanan menuju rumahtangga Golongan Atas di kota, ditunjukkan dalam Gambar 5.4 dan Tabel 5.15, yang
menggambarkan pengaruh langsung dari subsektor Tanaman Bahan Makanan
Jalur awal
Jalur Tujuan
Jalur Dasar Pengaruh
Global Pengaruh
Total TBM
RGA D TBM-BT-RGA D
TBM-PT-RGAD TBM-KAP-RGAD
TBM-TBM -BT-RGA D TBM-TBM -PT-RGA D
TBM-TBM -KAP-RGA D TBM-INKI-BPROD-RGA D
TBM-INKI-KAP-RGA D TBM-PERD-BPROD-RGA D
TBM-PERD-BTU-RGA D TBM-PERD-KAP-RGA D
0.0942 0.0013
0.0123 0.0291
0.0000 0.0004
0.0010 0.0001
0.0003 0.0001
0.0004 0.0002
1.38 13.04
30.87 0.05
0.43 1.02
0.10 0.30
0.08 0.44
0.19
.05 47
0.0 163
0.0 084
TB
.04 15
0. 102
7
0.19 58
.244 7
0.1 031
0.35 87
menuju kelompok rumahtangga golongan atas di kota. Kemudian pengaruh global dari subsektor Tanaman Bahan Maka nan terhadap kelompok rumahtangga
golongan atas di kota sebesar 0.1595. Artinya apabila terjadi peningkatan penerimaan sektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 100 rupiah akan berdampak
terhadap peningkatan pendapatan kelompok rumahtangga golongan atas di kota sebesar 15.95 rupiah. Melalui jalur ini hanya 42.91 persen dapat mempengaruhi
pendapatan rumahtangga golongan atas di kota, sisanya sebesar 57.09 persen dipengaruhi melalui jalur yang lain.
Jalur Sektor
Tanaman Bahan
Makanan juga
secara langsung
mempengaruhi faktor Produksi buruh tani sebesar 1.60 persen, pengusaha pertanian sebesar 0.56 persen dan kapital sebesar 37.94 persen terhadap kelompok
rumahtangga golongan atas di kota tanda panah putus-putus. Sedangkan tanda panah yang tidak putus-putus menjelaska n hubungan tidak langsung subsektor
Tanaman Bahan Makanan dengan faktor- faktor produksi tersebut, yang dapat dijelaskan:
0.0150
0.0170
TB 0.0150
0.0547
PT
0.0330 0.8287
RT.GAK
42.91
IND
KIMI
Br
0.073