Kerangka Pe mikiran KERANGKA TEORETIS

III. KERANGKA TEORETIS

3.1. Kerangka Pe mikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1 dan Bab 2 dapat dinyatakan bahwa studi yang membahas tentang pembangunan ekonomi yang melihat peranan dan keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor pariwisata belum banyak dilakukan, dan untuk kasus Provinsi Bali belum ada yang melakukannya. Berdasarkan data pangsa kontribusi PDRB dan kesempatan kerja sektoral, dan hasil pengamatan lapangan menunjukkan sektor pertanian dan sktor pariwisata memiliki peranan yang besar dalam pembangunan ekonomi Provinsi Bali. Diduga kontribusi kedua sektor ini jauh lebih besar terhadap pembangunan ekonomi Provinsi Bali dengan menggunakan analisis pengganda dibandingkan hanya melihat dari sisi pangsa kontribusi kedua sektor tersebut. Disamping itu, pengembangan kedua sektor ini diyakini mampu mewujudka n distribusi pendapatan masyarakat yang lebih merata dibandingkan dengan sektor lainnya karena dalam pengembangannya melibatkan masyarakat mulai dari masyarakat golonga n pe ndapatan renda h sampa i de ngan masyaraka t golongan pe ndapatan tinggi. Dugaaan keterkaitan yang sangat erat antara sektor pertanian dan sektor pariwisata dapat dijelaskan berdasarkan instrumen baru dalam mengukur kinerja ekonomi pariwisata yang lengkap dan menyeluruh, yakni Neraca Satelit Pariwisata Nasional NESPARNAS. Disamping itu, keterkaitan antara kedua sektor ini tercermin dalam strategi dan kebijakan pengembangan pariwisata Bali. NESPARNAS adalah suatu neraca dalam bentuk matriks yang menggambarkan hubungan transaks i eko nomi antara wisatawan ko nsumen, investor yang mengkonsumsi barang dan jasa demand side dengan sektor-sektor penyedia supply side. Penggolongan wisatawan yang mengkonsumsi barang dan jasa seperti penjelasan pada sisi permintaan kegiatan pariwisata, sebaliknya penggolongan sektor-sektor produksi penyedia barang dan jasa seperti penjelasan sisi penawaran kegiatan pariwisata. Dari aspek strategi dan kebijakan pembangunan pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2003 memberikan uraian tentang skenario kebijakan pengembangan pariwisata Bali seperti ditunjukan Gambar 3.1. Sebagai daerah tujuan utama wisata globa l, Bali hampir semua memiliki sumber daya wisata, baik yang bersifat alam buda ya maupun minat khusus. Lima tahun kedepan dari tahun 2008, jumlah wisman ke Bali ditargetkan meningkat 10 – 15 pertahun, dengan sasaran pasar utama Jepang, Australia, dan Taiwan, serta pasar potensial baru seperti Malaysia, Korea, China, India, Mesir, Rusia, Swedia, Swiss dan Selandia Baru. Untuk dapat mencapai target-target diatas, telah dirumuskan rekomendasi strategi pemulihan dan pengembangan pariwisata Bali, sebagai berikut 1 Pemulihan citra pariwisata pasca tragedi Bali, 2 penataan ulang peta periwisata Bali,3 pengembangan pemasaran berbasis partisipasi masyarakat, kepedulian lingkungan alam dan terpenuhinya hak-hak wisatawan, 4 pemeliharaan 10 pasar utama top 10 market maintenance, 5 penetrasi pasar internasional potensial potential international market,6 peningkatan pola-po la perjalanan wisatawan nusantara yang strategis khususnya MICE, 7 peningkatan target dan memperluas segmen wisatawan nusantara khususnyadiving, 8 Re- fokusing pemasaran wisata minat khusus, 9 pemanfaatan TI dalam pemasaran pariwisata IT Based Marketing 10 restruturisasi kelembagaan dan SDM pemasaran pariwisata, 11 pengembangan struktur dan sistem pemasaran pariwisata terintegrasi antar multistakeholder, 12 peningkatan aksesibilitas wisatawan melalui jalur udarapenerbangan, 13 pengembangan potensi produk pariwisata daerah regional product development, 14 revitalisasi pemasaran industri budaya, 15 peningkatan kerjasama pemasaran pariwisata kawasan regional dan 16 penguatan daya saing pemasaran pariwisata nasional sesuai standar dan tuntutan kesepakatan global. Berdasarkan informasi di atas dapat dinyatakan bahwa ada keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dan sektor pariwisata dalam pembangunan perekonomian Bali. Pembangunan kedua sektor ini menjadi prioritas, namun tetap didukung oleh sektor-sektor lainnya. Pembangunan perekonomian regional Bali memprioritaskan pada pembangunan sektor pertanian dan sektor pariwisata, dan juga tidak mengabaikan pembangunan pada sektor-sektor ekonomi lainnya. Sebagai daerah agraris Bali masih tetap mengedepankan pembangunan di bidang pertanian, yang ikut mendorong dan mendukung sektor pariwisata sebagai primadona pembangunan regional Bali. Sektor pertanian merupakan pensuplai input bagi sektor pariwisata, seperti hotel da n restoran yang hampir semua inputnya dihasilka n dari sektor pertanian, seperti: tanaman padi, tanaman sayur mayur dan buah-buahan, termasuk sektor perikanan, kehutanan dan lain sebagainya, sehingga sektor pertanian dan sektor pariwisata mempunyai keterkaitan linkage baik keterkaitan ke belakang backward linkage maupun keterkaitan ke depan forward linkage, keterkaitan ke belakang sebagai pensuplai sedangkan keterkaitan kedepan merupakan permintaan. Sedangkan sektor-sektor ekonomi lainnya merupakan sektor yang mendukung bagi sektor pariwisata dan. Sektor-sektor ekonomi lainnya seperti sektor industri rumahtangga, industri kecil seperti kerajinan untuk menghasilkan produk souvenir sebagai sektor yang mendukung sektor pariwisata, sedangkan bahan baku diperoleh dari sektor pertanian, seperti kayu, tanduk, rotan dan sebagainya. Aktivitas produksi masing- masing sektor yang telah dijelaskan diatas pada dasarnya akan mengahasilkan pendapatan faktorial, pendapatan institusi rumahtangga, perusahaan dan pemerintah, sehingga menghasilkan efek pertumbuhan dan disribusi pe ndapatan. Dengan demikian, studi ini difokuskan pada analisis peranan sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan masyarakat di Provinsi Bali, dan analisis keterkaitan antara kedua sektor tersebut. Dalam hal ini analisis terhadap sektor lainnya juga dilakukan sebagai pembanding. Berdasarkan pada Bab 1 dan dari Gambar 3.1 dapat ditulis kembali perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu: 1 apakah benar sektor pertanian dan sektor pariwisata merupakan sektor unggulan di Provinsi Bali?, 2 berapa besar tingkat keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor pariwisata di Provinsi Bali ?, 3 bagaimana kontribusi sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap distribusi pendapatan masyarakat?, dan 4 bagaimana dampak stimulus ekonomi investasi pemerintah pada sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi Pendapatan. Pembangunan Perekonomian Provinsi Bali Prioritas Pendukung Pertanian Pariwisata Sektor Lainnya  Apakah benarsektor pertanian dan sektor pariwisata merupakan andalan?  Berapa besar tingkat keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor pariwisata? 3. Bagaimana kontribusi pembangunan sektor pertanian dan sektor terhadap distribusi pendapatan masyarakat?  Bagaimana dampak stimulus ekonomi investasi pemerintah pertanian dan sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan masyarakat? Model Social Accounting Matrix SAM Analisis Analisis Dekomposisi Analisis Jalur Simulasi Pengga nda Pengganda Struktural Kebijakan Implikasi Kebijakan Pembangunan Sektor Pertanian dan Sektor Pariwisata di Provinsi Bali Gambar 3.1. Simplifikasi Kerangka Pemikiran Penelitian Secara teoretis tingkat keterkaitan antar sektor dan distribusi pendapatan antar golongan rumahtangga dapat diidentifikasi melalui mode l Sistem Neraca Sos ial Eko nomi SNSE atau Social Accounting Matrix SAM. Sehubungan dengan itu model SNSESAM digunakan untuk melihat tingkat pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, da n distribusi pe ndapatan antar golongan rumahtangga. Model Social Accounting MatrixSAM, dapat digunakan untuk menganalisis output yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi, jumlah tenaga kerja yang diserap oleh masing- masing sektor serta distribusi perndapatan, dengan metode analisis: analisis pengganda, analisis dekomposisi pengganda, analisis jalur struktural structural path analysis, SPA dan analisis simulasi. Dari analisis tersebut akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah provinsi Bali untuk melaksanakan pembangunan perekonomiannya melalui sektor pertanian dan sektor pariwisata, berdasarkan analisis peranan dan keterkaitan antar sektor. 3.2. Model SAM 3.2.1. Kerangka Dasar SAM