Tujuan dan Manfaat Pe nelitian Ruang Lingk up dan Keterbatas an Penelitian

Intervensi pemerintah yang bersifat ekspansif dalam bentuk memberikan stimulus ekonomi, khususnya pada sektor pertanian dan sektor pariwisata, diyakini akan mampu meningkatkan kontribusi kedua sektor ini lebih besar daripada sektor- sektor lainnya dari aspek pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja. Disamping itu, kedua sektor ini diyakini memberikan kontribusi terhadap pendapatan seluruh golongan masyarakat. Oleh karenanya dalam penelitian ini perlu dipertanyakan bagaimana dampak stimulus ekonomi investasi pemerintah pada sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan masyarakat di Provinsi Bali?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pe nelitian

Secara umum tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis peranan sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan distribusi pendapatan di Provinsi Bali. Secara spesifik tujuan dari pe nelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis peranan sektor pertanian dan pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di Provinsi Bali. 2. Menganalisis keterkaitan antarsektor dalam perekonomian provinsi Bali, terutama sektor pertanian dan pariwisata. 3. Menganalisis peranan sektor pertanian dan pariwisata dalam distribusi pendapatan masyarakat di Provinsi Bali. 4. Menganalisis dampak stimulus ekonomi investasi oleh pemerintah pada sektor pertanian dan pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan di Provinsi Bali. 5. Merumuskan implikasi kebijakan pembangunan sektor pertanian dan sektor pariwisata yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja yang tinggi serta distribusi pendapatan yang merata. Manfaat hasil penelitia n ini adalah pema haman yang lebih me ndala m bagi masyarakat mengenai peran sektor pertanian dan sektor pariwisata dalam perekonomian Bali. Bagi pemerintah Daerah Bali, manfaat hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan prioritas kebijakan pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata yang lebih efektif dalam mendorong perekono mia n Ba li itu send ir i.

1.4. Ruang Lingk up dan Keterbatas an Penelitian

Analisis dampak pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata dalam penelitian ini diarahkan pada pengembangan infrastruktur untuk ke dua sektor tersebut, dengan menggunakan model Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE atau Social Accounting Matrix SAM. Model ini digunakan untuk menganalisis peranan sektor pertanian dan sektor pariwisata dalam pembentukan output, kese mpatan kerja dan distr ibusi pendapatan serta perannya dala m meningkatkan pendapatan sektor-sektor lain dalam perekonomian Bali. Sektor pertanian didisagrgasi menjadi subsektor Tanaman Bahan Makanan, subsektor Perkebunan, subsektor Kehutanan, sub sektor Peternakan dan subsektor Perikanan, sedangkan sektor pariwisata didisagregasi ke dalam subsektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki dan Barang dari Kulit, sub sektor Industri Kerajinan dari Bahan Galian, subsektor Industri Barang Perhiasan, subsektor Restoran, Rumah Makan dan Warung, subsektor Hotel Bintang, subsektor Travel Biro dan subsektor Atraksi Budaya. Disagregasi sektor pariwisata dilandasi oleh besar dan ragamnya konsumsi yang paling dominan dilakukan oleh wisatawan di Bali. Sela in itu dengan me ngko mbinasikan model SNSE denga n data SUSENAS penelitian ini juga menganalisis dampak kebijakan ekonomi di sektor pertanian dan sektor pariwisata terhadap output, tenaga kerja dan distribusi pendapatan. Kebijakan ekonomi yang dimaksud secara umum meliputi kebijakan: 1 peningkatan investasi di sektor pertanian, 2 peningkatan investasi di sektor pariwisata, 3 redistribusi pendapatan dari rumah tangga go lo nga n atas ke ruma h tangga golongan rendah. Ana lis is juga d ilakuka n untuk mengetahui arah stimulus pada sektor pertanian dan sektor pariwisata yang d itransmisikan ke rumah tangga. Keterbatasan utama dari studi ini terutama berkaitan dengan ketersediaan data untuk pe ndisagregasian sektor pertanian dan sektor pariwisata serta keterbatasan dala m me lak ukan skenar io kebijaka n yang terkait dengan keterbatasan mode l SAMSNSE.

II. TINJAUAN PUSTAKA