Analisis Dekomposisi PERANAN DAN KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN
Tabel 5.8. Dekomposisi Pengganda Subsektor Tanaman Bahan Makanan
sehingga besarnya
pendapatan subsektor ini
akan meningkatkan
rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kota lebih besar daripada rumahtangga lainnya. Sementara itu, besarnya peningkatan pendapatan yang
diterima oleh rumahtangga golonga n renda h karena sub-subsektor ini memerlukan input- input yang berada di kota. Konsekkuensi logis dari peningkatan pendapatan
pada subsektor ini adalah meningkatnya penerimaan upahgaji para pekerjanya,
Neraca Asal Injeksi
Dampak Injeksi Terhadap Naraca
Lainya Injeksi
Koefisien Pengganda Transfer
Open Loop
Closed Loop
Total Tanaman
Bahan Makanan
TBM TK Pertanian
TK non Pertanian Pemilik Modal
Perusahaan Pemerintah
Buruh Tani Peng.Pertanian
Go l.Ren. di Desa BAK d i Desa
Go l. Atas Di Desa Go l.Ren.d i Kota
BAK d i Kota Go l.Atas di Kota
TBM Perkebunan
Peternakan Kehutanan
Perikanan IMMT
ITPA B IKBG
IBP RRM
HTL TBR
ABD SKL
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
0.0330 0.0015
0.0052 0.0002
0.0001 0.0013
0.0032 0.0006
0.0013 0.0018
0.0005 0.0019
0.0069 0.0956
0.0726 0.0211
0.8896 0.0011
0.0390 0.0241
0.0075 0.0475
0.0310 0.0134
0.0728 0.4318
0.0745 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 0.0122
0.0700 0.1404
0.0006 0.0140
0.0125 0.0026
0.0182 0.0191
0.0042 0.0334
0.0681 0.0118
0.0301 0.0075
0.0416 0.0001
0.0220 0.0353
0.0070 0.0000
0.0006 0.0381
0.0034 0.0018
0.0228 0.1714
0.0848 0.0911
1.0300 0.0017
0.0531 0.0366
0.0101 0.0657
0.0501 0.0175
0.1062 0.4999
0.0862 0.0631
0.0090 0.0467
0.0002 0.0221
0.0366 0.0102
0.0006 0.0019
0.0399 0.0039
0.0037 0.0297
0.2670
sehingga secara total penerimaan rumahtangga golongan rendah di kota meningkat cukup besar.
Hasil analisis dekomposisi pengganda pada subsektor peternakan disajikan pada Tabel 5.9. yang dapat dijelaskan, bahwa adanya injeksi pada subsektor
peternakan akan meningkatkan penerimaan faktor produksi, terutama pada faktor produksi kapital dan tenaga kerja non pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa
peternakan merupakan subsektor yang bersifat capital intensive. Injeksi sebesar 1 milyar rupiah pada subsektor peternakan akan meningkatkan penerimaan sebesar
0.8936 milyar rupiah, 0.6899 milyar rupiah. Peningkatan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.2038 milyar rupiah dan 0.8936 milyar rupiah akibat
adanya injeksi pada subsektor peternakan, merupakan kontribusi dari dampak pengganda silang open loop sebesar 0.6899 milyar rupiah dan dampak
pengganda closed loop 0.2038 milyar rupiah pada subsektor peternakan. Dengan kata lain, peningkatan pendapatan sebesar 1 milyar
rupiah pada subsektor peternakan
peningkatan permintaan akan meningkatkan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.8936 milyar rupiah, setelah dampak injeksi melalui
seluruh system blok faktor produksi dan institusi, dan 0.2038 setelah injeksi melalui seluruh blok lainnya dan kembali ke blok semula. Peningkatan
pendapatan pada peternakan juga memberika n ko ntribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan pada blok institusi rumahtangga, terutama pada
rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kota. Peningkatan tersebut diduga karena kelompok rumahtangga ini adalah pemasok terbesar bahan baku
bagi subsektor peternakan, sehingga besarnya pendapatan subsektor ini akan meningkatkan umahtangga BAK di kota dan golongan rendah
Tabel 5.9. Dekomposisi Pengganda Subsektor Peternakan
Di kota lebih besar daripada rumahtangga lainnya. Sementara itu, besarnya peningkatan pendapatan yang diterima oleh rumahtangga golongan rendah karena
sub-subsektor ini memerluka n input- input yang berada di kota. Konsekkuensi logis dari peningkatan pendapatan pada subsektor ini adalah meningkatnya
Neraca Asal Injeksi
Dampak Injeksi Terhadap Naraca
Lainya Injeksi
Koefisien Pengganda
Transfer Open
Loop Closed
Loop Total
Peternakan TK Pertanian
TK non Pertanian Pemilik Modal
Perusahaan Pemerintah
Buruh Tani Peng.Pertanian
Go l.Ren. di Desa BAK d i Desa
Go l. Atas Di Desa Go l.Ren.d i Kota
BAK d i Kota Go l.Atas di Kota
TBM Perkebunan
Peternakan Kehutanan
Perikanan IMMT
ITPA B IKBG
IBP RRM
HTL TBR
ABD SKL
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
0.0771 0.0176
0.5269 0.0016
0.0067 0.1477
0.0030 0.0037
0.0069 0.0088
0.0036 0.0139
0.0332 0.3808
0.1345 0.1254
0.6899 0.0031
0.0701 0.0570
0.0127 0.0578
0.0624 0.0157
0.0918 0.3348
0.0577 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 0.0186
0.0794 0.2038
0.0008 0.0187
0.0164 0.0035
0.0220 0.0241
0.0055 0.0396
0.0989 0.0171
0.0459 0.0115
0.0635 0.0001
0.0336 0.0521
0.0105 0.0001
0.0008 0.0499
0.0050 0.0027
0.0264 0.2282
0.1531 0.2049
0.8936 0.0039
0.0888 0.0734
0.0162 0.0798
0.0866 0.0212
0.1313 0.4337
0.0748 0.1231
0.0291 0.5905
0.0017 0.0403
0.1997 0.0135
0.0037 0.0078
0.0588 0.0085
0.0166 0.0596
0.6089
penerimaan upahgaji para pekerjanya, sehingga secara total penerimaan rumahtangga golongan rendah di kota meningkat cukup besar
Hasil analisis dekomposisi pengganda pada subsektor industri makanan, minuman dan tembakau disajikan pada Tabel 5.10. yang dapat dijelaskan bahwa
adanya injeksi pada subsektor industri makanan, minuman dan tembakau akan meningkatkan penerimaan faktor produksi, terutama pada faktor produksi kapital
dan tenaga kerja non pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa industri makanan, minuman dan tembakau merupakan subsektor yang bersifat capital intensive.
Injeksi sebesar 1 milyar rupiah pada subsektor industri makanan, minuman dan tembakau akan meningka tka n penerimaan sebesar 0.9327 milyar rupiah, 0.7565
milyar rupiah. Peningkatan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.1763 milyar rupiah dan 0.9327 milyar rupiah akibat adanya injeksi pada subsektor
industri makan, minuman dan tembakau, merupakan kontribusi dari dampak pengganda silang open loop sebesar 0.7565 milyar rupiah dan dampak
pengganda closed loop 0.1763 milyar rupiah pada subsektor peternakan. Dengan kata lain, peningkatan pendapatan sebesar 1 milyar rupiah pada subsektor industri
makanan, minuman dan tembakau peningkatan permintaan akan meningkatkan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.9327milyar rupiah, setelah dampak
injeksi melalui seluruh system blok faktor produksi dan institusi, dan 0.1763 setelah injeksi melalui seluruh blok lainnya dan kembali ke blok semula.
Peningkatan pendapatan pada industri makanan, minuman dan tembakau juga memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan pada blok
institusi rumahtangga, terutama pada rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kot a.
Tabel 5.10. Dekomposisi Pengganda Subsektor Industri Maka nan, Minuman da n Tembakau
Peningkatan tersebut diduga karena kelompok rumahtangga ini adalah pemasok terbesar bahan baku bagi subsektor industri makanan, minuman dan
tembakau, sehingga besarnya pendapatan subsektor ini akan meningkatkan rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kota lebih besar daripada
rumahtangga lainnya. Sementara itu, besarnya peningkatan pendapatan yang diterima oleh rumahtangga golonga n renda h karena sub-subsektor ini memerlukan
Neraca Asal Injeksi
Dampak Injeksi Terhadap Naraca
Lainya Injeksi
Koefisien Pengganda Transfer
Open Loop
Closed Loop
Total Industri
Makanan, Minuman dan
Tembakau TK Pertanian
TK non Pertanian Pemilik Modal
Perusahaan Pemerintah
Buruh Tani Peng.Pertanian
Go l.Ren. di Desa BAK d i Desa
Go l. Atas Di Desa Go l.Ren.d i Kota
BAK d i Kota Go l.Atas di Kota
TBM Perkebunan
Peternakan Kehutanan
Perikanan IMMT
ITPA B IKBG
IBP RRM
HTL TBR
ABD SKL
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
0.5158 0.0832
0.0831 0.0011
0.0467 0.0699
0.0041 0.0022
0.0052 0.0139
0.0022 0.0083
0.0235 0.2623
0.0637 0.1281
0.7565 0.0026
0.0555 0.0426
0.0108 0.0500
0.0571 0.0149
0.0796 0.3672
0.0633 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 0.0159
0.0745 0.1763
0.0007 0.0167
0.0146 0.0031
0.0202 0.0218
0.0049 0.0366
0.0855 0.0148
0.0393 0.0098
0.0542 0.0001
0.0286 0.0449
0.0090 0.0001
0.0007 0.0439
0.0043 0.0023
0.0246 0.2028
0.0796 0.2026
0.9327 0.0033
0.0721 0.0572
0.0139 0.0702
0.0789 0.0198
0.1161 0.4527
0.0781 0.5551
0.0930 0.1373
0.0012 0.0754
0.1148 0.0131
0.0023 0.0059
0.0579 0.0065
0.0106 0.0481
0.4651
input- input yang berada di kota. Konsekkuensi logis dari peningkatan pendapatan pada subsektor ini adalah meningkatnya penerimaan upahgaji para pekerjanya,
sehingga secara total penerimaan rumahtangga golongan rendah di kota meningkat cukup besar
Hasil analisis dekomposisi pengganda pada subsektor peternakan disajikan pada Tabel 5.11. yang dapat dijelaskan, bahwa adanya injeksi pada subsektor
industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit akan meningkatkan penerimaan faktor produksi, terutama pada faktor produksi kapital dan tenaga
kerja non pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit
merupaka n subsektor yang bersifat capital intensive. Injeksi sebesar 1 milyar rupiah pada subsektor ini akan meningkatkan
penerimaan sebesar 0.8141 milyar rupiah, 0.5797 milyar rupiah. Peningkatan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.2344 milyar rupiah dan 0.8141
milyar rupiah akibat adanya injeksi pada subsektor industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit, merupakan kontribusi dari dampak pengganda
silang open loop sebesar 0.5797 milyar rupiah dan dampak pengganda closed loop 0.2344 milyar rupiah pada subsektor peternakan. Dengan kata lain,
peningkatan pendapatan sebesar 1 milyar rupiah pada subsektor industri teks til, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit
peningkatan permintaan akan meningkatkan penerimaan faktor produksi kapital sebesar 0.9327milyar rupiah,
setelah dampak injeksi melalui seluruh system blok faktor prod uks i dan institusi, dan 0.1763 setelah injeksi melalui seluruh blok lainnya dan kembali ke blok
semula. Peningkatan pendapatan pada industri tekstil., pakaian jadi, alas kaki
Tabel 5.11. Dekomposisi Pengganda Subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki, dan Barang dari Kulit
dan barang dari kulit juga memberika n ko ntribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan pada blok institusi rumahtangga, terutama pada
rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kota. Peningkatan tersebut diduga karena kelompok rumahtangga ini adalah pemasok terbesar bahan baku
bagi subsektor industri pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit, sehingga
Neraca Asal Injeksi
Dampak Injeksi Terhadap Naraca
Lainya Injeksi
Koefisien Pengganda Transfer
Open Loop
Closed Loop
Total Industri
Tekstil, Pakaian Jadi,
Alas Kaki, dan Barang dari
Kulit TK Pertanian
TK non Pertanian Pemilik Modal
Perusahaan Pemerintah
Buruh Tani Peng.Pertanian
Go l.Ren. di Desa BAK d i Desa
Go l. Atas Di Desa Go l.Ren.d i Kota
BAK d i Kota Go l.Atas di Kota
TBM Perkebunan
Peternakan Kehutanan
Perikanan IMMT
ITPA B IKBG
IBP RRM
HTL TBR
ABD SKL
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
0.0039 0.0027
0.0036 0.0006
0.0008 0.0067
0.5274 0.0035
0.0263 0.0159
0.0047 0.0176
0.0310 0.5093
0.0011 0.3433
0.5797 0.0044
0.0650 0.0704
0.0172 0.0530
0.1098 0.0199
0.0976 0.2813
0.0485 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 0.0216
0.0835 0.2344
0.0009 0.0209
0.0182 0.0040
0.0237 0.0265
0.0061 0.0423
0.1138 0.0196
0.0536 0.0133
0.0735 0.0001
0.0389 0.0605
0.0122 0.0001
0.0010 0.0559
0.0058 0.0031
0.0281 0.2557
0.0227 0.4268
0.8141 0.0054
0.0860 0.0885
0.0212 0.0768
0.1363 0.0261
0.1399 0.3951
0.0681 0.0575
0.0159 0.0771
0.0007 0.0397
0.0672 0.5396
0.0036 0.0273
0.0718 0.0105
0.0207 0.0590
0.7650
besarnya pendapatan subsektor ini akan meningkatkan rumahtangga BAK di kota dan golongan rendah di kota lebih besar daripada rumahtangga lainnya. Sementara
itu, besarnya peningkatan pendapatan yang diterima oleh rumahtangga golongan rendah karena sub-subsektor ini memerlukan input- input yang berada di kota.
Konsekkuensi logis dari peningkatan pendapatan pada subsektor ini adalah meningka tnya pe nerimaan upahgaji pa ra pekerjanya, sehingga secara total
penerimaan rumahtangga golongan renda h di kota meningkat cukup be sar.