Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Penye rapan Tenaga Kerja

golongan rumahtangga di kota terdiri dari: Golongan Rendah di Kota, Golongan Penerima Pendapatan di Kota dan Golongan Atas di kota. Analisis simulasi dampak dari stimulus ekonomi kedua sektor potensial, pendapatan golongan rumahtangga di provinsi Bali diperlihatkan pada Tabel 6.3. Pertama, nilai dasar pendapatan masing- masing golongan rumahtangga yang diperoleh dari pembentukan Social Accounting Matrix Bali tahun 2007, dimana golongan rumahtangga buruh tani menerima pendapatan paling kecil yaitu sebesar 136,241 juta rupiah dibandingkan dengan golongan rumahtangga yang lain. Kemudian golongan rumahtangga pengusaha pertanian menerima sebesar 2,617,149 juta rupiah, golongan rumahtangga golongan rendah di desa menerima sebesar 2,538,527 juta rupiah, golongan rumahtangga penerima pendapatan di desa menerima sebesar 608,004 juta rupiah, golongan rumahtangga golongan atas di desa menerima sebesar 2,982,601 juta rupiah. Golongan rumahtangga golongan rendah di ko ta menerima pendapatan sebesar 3,943,127 juta rupiah, golongan rumahtangga penerima pendapatan di kota menerima sebesar 982,426 juta rupiah dan golongan rumahtangga golongan atas di kota menerima pendapatan sebesar 5,635,812 juta rupiah. Dalam hal ini golongan rumahtangga golongan atas di kota menerima pendapatan paling tinggi dibandingkan golongan rumah tangga yang lainnya, berturut- turut diikuti oleh rumahtangga golongan rendah di kota, rumahtangga golongan atas di desa, rumahtangga pengusaha pertanian, rumahtangga golongan rendah di desa, rumahtangga penerima pendapatan di kota, rumahtangga penerima pendapatan di desa, dan golongan rumahtangga buruh tani. Tabel 6.3. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Pendapatan Rumahtangga di Provinsi Bali No. Golongan Rumahtangga Nilai Dasar Rp Juta Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Dampak Rp Juta Persen Dampak Rp Juta Persen Dampak Rp Juta Persen 1 Buruh Tani 136,241 474 0.35 528 0.39 501 0.37 2 Pengusaha Pertanian 2,617,149 11,110 0.42 10,091 0.39 10,600 0.41 Sumbe r: Social Acounting Matrix Provinsi Bali Tahun 2007 diolah Kedua, dampak stimulus ekonomi terhadap distribusi pendapatan, yang ditunjukkan simulasi stimulus ekonomi sektor pertanian sebesar 100 milyar rupiah simulasi 1. Dari hasil analisis simulasi tersebut dapat dijelaskan bahwa rumahtangga yang memperoleh dampak terhadap pendapatan terbesar adalah rumahtangga buruh tani, yakni sebesar 474 juta rupiah. Selanjutnya rumahtangga pengusaha pertanian menerima sebesar 11,110 juta rupiah, rumahtangga golongan rendah di desa menerima sebesar 8,736 juta rupiah, golongan rumahtangga golongan penerima pendapatan di desa menerima sebesar 2,187 juta rupiah, rumahtangga golongan atas di desa menerima sebesar 10,862 juta rupiah, rumahtangga golongan rendah di kota menerima sebesar 10,898 juta rupiah, rumahtangga penerima pendapatan di kota menerima sebesar 3,285 juta rupiah, dan rumahtangga golongan atas di kota menerima sebesar 17,989 juta rupiah. Ketiga, dampak stimulus ekonomi terhadap distribusi pendapatan rumahtangga dalam simulalsi 2 stimulus ekonomi sektor pariwisata sebesar 100 milyar rupiah. Dari hasil simulasi tersebut dapat dijelaskan bahwa golongan rumahtangga buruh tani menerima dampak peningkatan pendapatan sebesar 528 juta rupiah lebih be sar dibandingkan simulasi 1. Selanjutnya rumahtangga pengusaha pertanian menerima sebesar 10,091 juta rupiah lebih kecil dibandingkan simulasi 1, rumahtangga golongan rendah di desa menerima sebesar 9,431 juta 3 Golongan Rendah di Desa 2,538,527 8,736 0.34 9,431 0.37 9,083 0.36 4 Penerima Pendapatan di Desa 608,004 2,187 0.36 2,269 0.37 2,228 0.37 5 Golongan Atas di Desa 2,982,601 10,862 0.36 10,561 0.35 10,712 0.36 6 Golongan Rendah di Kota 3,943,127 10,898 0.28 14,398 0.37 12,648 0.32 7 Penerima Pendapatan di Kota 982,426 3,285 0.33 3,680 0.37 3,482 0.35 8 Golongan Atas di Kota 5,635,812 17,929 0.32 19,717 0.35 18,823 0.33