D ampak Stimulus Ekonomi Terhadap Output Perekonomian

Keempat, stimulus ekonomi sektor pertanian sebesar 50 milyar rupiah dan sektor pariwisata sebesar 50 milyar rupiah simulasi 3 berdampak terhadap peningkatan output sektor pertanian sebesar 112,311 juta rupiah 0.87 persen, sektor Pariwisata sebesar 100,427 juta rupiah 0.36 persen, dan output sektor lainnya sebesar 82,559 juta rupiah 0.24 persen. Berdasarkan hasil simulasi ini dapat dinyatakan bahwa sektor pertanian memperoleh dampak output perekonomian yang besar apabila diberikan stimulus dengan besaran yang sama terhadap sektor pertanian dan sektor pariwisata. Subsektor dari sektor pertanian yang memperoleh dampak output yang paling besar dengan adanya stimulus ekonomi ini simulasi 3 adalah subsektor peternakan sebesar 52,420 juta rupiah, bertur ut-turut diikuti oleh subsektor tanaman bahan makanan sebesar 36,868 juta rupiah 0.85 persen, subsektor perikanan sebesar 15,204 juta rupiah 0.73 persen, subsektor perkebunan sebesar 7,598 juta rupiah 0.86 persen dan subsektor kehutanan sebesar 221 juta rupiah 8.37 persen. Kemudian dari sektor pariwisata, yang paling tinggi memperoleh dampak output adalah subsektor industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 24,323 juta rupiah 0.63 persen, berturut-turut diiuku oleh subsektor restor an da n rumah maka n sebesar 23,530 juta rupiah, subsektor atraksi budaya sebesar 17,067 juta rupiah 0.42 persen, subsektor industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang kulit sebesar 14,172 juta rupiah 0.36 persen, subsektor hotel sebesar 13,808 juta rupiah 0.21 persen, subsektor travel biro 4,653 juta rupiah 0.36 persen, subsektor industri barang perhiasan sebesar 2,003 juta rupiah1.17 persen, da n subs ektor ind ustri kerajinan da ri ba han galian sebe sar 869 juta rupiah 0.92 persen. Berdasarkan hasil analisis simulasi yang telah diungkapkan di atas bahwa apabila stimulus ekonomi diberikan kepada sektor pertanian maka sektor pertanian itu sendiri yang memperoleh dampak paling besar sedangkan dampak terhadap sektor pariwisata dan sektor lainnya relatif lebih kecil. Subsektor dari sektor pertanian yang memperoleh dampak yang besar adalah subsektor peternaka n da n subsektor tanaman ba han maka nan. Sementara itu, apabila stimulus ekonomi diberikan kepada sektor pariwisata atau stimulus diberikan kepada sektor pertanian dan sektor pariwisata dengan besaran yang sama maka akan meningkatkan output sektor pariwisata dan output sektor pertanian hampir sama besarnya dalam persentase. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa prioritas pembangunan pada sektor pariwisata sudah selayaknya dilakukan.

6.2. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Penye rapan Tenaga Kerja

Berdasarkan Tabel 6.2, dapat dijelaskan: Pertama, dari hasil Social Accounting Matrix Provinsi Bali tahun 2007, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 428,640 orang, sektor pariwisata menyerap sebesar 424,332 orang, dan sektor lainnya gabungan beberapa sektor menyerap sebesar 1,171,238 orang. Tiga subsektor pertanian yang paling tinggi menyerap tenaga kerja adalah subsektor peternakan menyerap sejumlah 212,802 orang, diikuti oleh subsektor perikanan sebesar 106,145 orang dan subsektor tanaman bahan makanan sebesar 85,506 orang. Tiga subsektor dari sektor pariwisata yang paling tinggi menyerap tenaga kerja adalah subsektor atraksi budaya sebesar 122,024 orang, diikuti oleh subsektor industri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit sebesar 99,979 orang, dan subsektor hotel sebesar 66,934 orang. 6.2. Dampak Stimulus Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provins i Bali Sektor Produksi Nilai Dasar Orang Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Dampak Orang Persen Pertanian 428,640 53,925

12.58 19,265

4.49 36,595

8.54 Tanaman bahan makanan 85,506 13,881 16.23 6,730 7.87 10,305 12.05 Perkebunan 24,010 2,754 11.47 1,188 4.95 1,971 8.21 Peternakan 212,802 33,185 15.59 9,928 4.67 21,557 10.13 Kehutanan 177 75 42.26 62 34.82 68 38.54 Perikanan 106,145 4,030 3.80 1,358 1.28 2,694 2.54 Pariwisata 424,332 6,355 1.50 19,886 4.69 13,120 3.09 Restoran dan rumah makan 64,997 773 1.19 3,429 5.28 2,101 3.23 Hotel bintang 66,934 86 0.13 1,616 2.41 851 1.27 ndustri makanan, minuman dan tembakau 45,267 3,403 7.52 6,528 14.42 4,965 10.97 ndustri tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan barang dari kulit 99,979 532 0.53 4,395 4.40 2,464 2.46 ndustri kerajinan dari bahan galian 1,524 66 4.34 132 8.67 99 6.51 ndustri barang perhiasan 2,011 114 5.67 244 12.12 179 8.89 Travel biro 21,596 243 1.13 796 3.69 520 2.41 Atraksi budaya 122,024 1,137 0.93 2,746 2.25 1,942 1.59 Lainnya 1,171,238 10,227 0.87 11,962 1.02 11,095 0.95 Perdagangan 551,406 4,993 0.91 5,275 0.96 5,134 0.93 Pertambangan 21,209 52 0.24 89 0.42 70 0.33 ndustri kayu 48,869 604 1.24 701 1.43 652 1.33 ndustri kertas, barang dari kertas dan karton 3,335 255 7.64 424 12.72 339 10.18 ndustri kimia, brg dr kimia, karet dan plastik 9,940 257 2.59 262 2.63 259 2.61 Bahan bakar minyak - - - - - - - ndustri karoseri dan alat angkutan 7,069 479 6.77 819 11.58 649 9.18 Listrik dan Air minus 15,782 250 1.58 461 2.92 355 2.25 Bangunan 106,468 313 0.29 463 0.43 388 0.36 Anghutan umum darat dan angkutan darat lainnya 26,914 541 2.01 579 2.15 560 2.08 Angkutan laut antar pulaunegara 8,655 103 1.19 138 1.59 120 1.39 Angkutan udara 30,496 310 1.02 359 1.18 335 1.10 Komunikasi, pos, giro 9,314 237 2.54 320 3.44 279 2.99 Perbankan 28,575 1,156 4.05 1,416 4.96 1,286 4.50 asa Pemerintahan Umum 303,205 678 0.22 658 0.22 668 0.22 e r: Social Accounting Matrix Provinsi Bali Tahun 2007 diolah.