secara langsung mendeskripsikan bahwa batik tersebut berasal dari Bogor. Hal tersebut memudahkan konsumen dalam mewujudkan pelestarian batik
sebagai warisan budaya, mengingat banyaknya produk tekstil impor yang menyerupai batik. Selain itu manfaat yang dicari konsumen Batik Bogor
Tradisiku adalah kebanggaan sebesar 16 persen, ilmu pengetahuan tentang batik sebesar 7 persen, dan memiliki bahan sandang yang bernilai sebesar
6 persen.
4.4.2 Pencarian Informasi
Konsumen yang telah mengenali kebutuhan dan manfaat yang diharapkan akan melakukan proses pencarian informasi terhadap
kebutuhan tersebut. Dalam langkah pencarian informasi ini terdapat dua tahap yaitu pencarian internal, langkah pertama konsumen akan berusaha
mengingat semua produk dan merek, serta langkah kedua konsumen akan berfokus kepada produk dan merek yang sangat dikenalnya. Setelah itu
dilakukan dengan tahap kedua yaitu pencarian eksternal, proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merek, pembelian maupun
konsumsi kepada lingkungan konsumen. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 10 diketahui bahwa
sumber informasi yang paling dominan mengenai Batik Bogor Tradisiku adalah temankolega sebesar 57 persen. Kemudian diikuti oleh
eventpameran sebesar 27 persen, keluarga sebesar 12 persen, penjual sebesar 3 persen, majalah koran sebesar 3 persen, dan yang paling
terakhir adalah televisi sebesar 2 persen. Sumber informasi secara langsung merupakan sumber informasi yang efektif dalam menyampaikan
informasi tentang Batik Bogor Tradisiku. Sumber informasi dari temankolega termasuk sumber pribadi yang merupakan sumber yang
paling efektif dalam menyalurkan informasi. Informasi ini bersifat word of mouth
merupakan salah satu media promosi yang sangat efektif. Hal ini dikarenakan karena produk dapat disampaikan secara spesifik, komunikasi
yang terjalin dua arah, dan adanya feedback.
Tabel 12. Penyebaran konsumen berdasarkan sumber informasi mengenai Batik Bogor Tradisiku
Sumber Informasi Persentase
Keluarga 12
TemanKolega 57
Televisi 2
Penjual 3
Majalahkoran 3
Eventpameran 27
Responden dapat memilih jawaban lebih dari satu n = 100 orang Sebagian besar konsumen memilih fokus perhatian utama
mengenai Batik Bogor Tradisiku tabel 13 yaitu motif sebesar 48 persen. Hal ini dikarenakan Batik Bogor Tradisiku memiliki motif yang menarik
perhatian konsumen dengan memiliki kekhasan ikon-ikon kota Bogor, contohnya tugu kujang. Motif tersebut menggambarkan tugu kujang
sebagai ikon kota Bogor yang lekat di benak konsumen. Fokus perhatian utama mengenai Batik Bogor Tradisiku terbanyak kedua yaitu bahan
sebanyak 15 persen, karena bahan kain yang ditawarkan oleh Batik Tradisiku terdiri dari berbagai jenis kain mulai dari kain katun hingga kain
sutra. Selain itu, bahan kain akan mempengaruhi harga yang ditawarkan oleh Batik Bogor Tradisiku. Semakin tinggi kualitas bahan kain yang
ditawarkan, maka akan berdampak terhadap harga yang ditawarkan oleh Batik Bogor Tradisiku. Jaminan merupakan faktor perhatian utama yang
paling sedikit yaitu sebesar satu persen, hal ini dikarenakan karena konsumen Batik Bogor Tradisiku hampir tidak pernah mendengar
informasi konsumen yang kecewa setelah membeli Batik Bogor Tradisiku.
Tabel 13. Penyebaran konsumen berdasarkan fokus perhatian konsumen Batik Bogor Tradisiku
4.3 Evaluasi Alternatif