68 dalam hal ini perusahaan harus mampu memikirkan cara untuk bisa bertahan
dalam suatu industri. 4.
Tingkat Inflasi yang cenderung meningkat Tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Februari 2010 hingga Februari 2011
berfluktuasi dan cenderung meningkat. Adanya perubahan tingkat inflasi tiap bulannya membuat terjadinya ketidakpastian perusahaan dalam menjankan
usahanya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap harga pokok penjualan. Ketika harga-harga mengalami peningkatan maka biaya pokok produksi bertambah,
sehingga akan berdampak kepada keuntungan yang perusahaan terima. Perusahaan dalam hal ini tidak dapat menaikkan harga secara sepihak demi
mempertahankan keuntungan karena harga produk perusahaan berdasarkan harga para pesaingnya. Selain itu tingkat inflasi juga mempengaruhi prioritas pemilihan
barang atau jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Ketika inflasi meningkat maka masyarakat cenderung mengonsumsi makanan pokok.
7.2 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan
Berdasarkan analisis internal dengan pendekatan rantai nilai didapatkan beberapa faktor kekuatan dan kelemahan pada CV Bening. Kekuatan yang
dimiliki perusahaan merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan yang ada, sedangkan kelemahan merupakan
suatu hal yang dapat menghambat perusahaan mencapai suatu tujuan karena hal ini akan menurunkan kinerja perusahaan. Adapun faktor internal yang menjadi
kekuatan yang dimiliki CV Bening, antara lain: 1.
Lokasi perusahaan strategis Lokasi perusahaan yang strategis maksudnya adalah lokasi perusahaan baik
kantor ataupun pabrik dekat dengan jalan utama sehingga mudah dijangkau oleh pemasok, ataupun konsumen yang ingin membeli produk dan ingin melihat proses
produksi produk. Hal ini menjadi keunggulan jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing utamanya yaitu Sakana, dan perusahaan sejenis yaitu Bintang
yang berada di dekat perusahaan. Lokasi Sakana lebih dalam dan cukup jauh untuk menuju jalan utama, sedangkan Bintang, lokasi pabrik cukup dalam dan
sulit dijangkau kendaraan roda empat, sehingga sulit untuk pendistribusian bahan
69 baku dari pemasok ke pabrik, keberadaan kantor dan lokasi tentunya
mempengaruhi efisiensi waktu untuk kegiatan operasional perusahaan. 2.
Memiliki prestasi dan penghargaan Prestasi dan penghargaan yang diraih perusahaan cukup banyak, antara lain:
menjadi terbaik satu dalam hal verifikasi UMKM pengolahan hasil perikanan tingkat provinsi pada tahun 2009 dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat, menjadi juara satu penghargaan Adibakti Mina Bahari bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tingkat nasional tahun 2008, dan
mendapatkan beberapa plakat sebagai ucapan terima kasih dari kunjungan Dinas Provinsi Riau, Dinas Provinsi Sumatera Barat, dan studi banding dari penyuluh
perikanan Kabupaten Bandung. Kekuatan tersebut tentunya sangat bermanfaat apabila digunakan untuk memajukan perusahaan, karena prestasi tersebut dapat
dijadikan gambaran bahwa perusahaan merupakan perusahaan yang kompeten dibidangnya.
3. Perusahaan telah menjalankan kegiatan produksi berdasarkan HACCP
Kegiatan produksi yang sesuai dengan HACCP yaitu kegiatan yang mengikuti prosedur pelaksanaan, yaitu adanya ruang sekat antara tempat basah
ataupun tempat kering. Tempat basah disini adalah tempat pencucian bahan baku, dan pencucian alat-alat produksi. Tempat kering yaitu tempat penyimpanan bahan
baku keting seperti tepung, bumbu dan telur, ataupun tempat penirisan produk jadi. Produk jadi tidak boleh kembali ke tempat penyimpanan ataupun tempat
penggilingan bahan baku. Hal inilah yang tidak dilakukan oleh perusahaan lain karena perusahaan lain memiliki luas pabrik yang lebih kecil daripada Bening,
sehingga tidak disekat-sekat seperti Bening. Dengan penerapan kegiatan produksi yang telah sesuai HACCP membuat perusahaan lebih mudah dipercaya oleh pihak
eksternal dalam hal kualitas produk. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan, antara lain:
1. Pemilik tidak hanya fokus menjalankan pada satu usaha yaitu usaha
pengolahan ikan Pemilik perusahaan tidak hanya menjalankan usaha pengolahan tetapi juga
menangani proyek lain, sehingga waktu, uang, tenaga, dan fikiran pemilik pun terpecah. Setiap menjalankan usaha tentunya perusahaan menghadapi
70 permasalahan, ketika pemilik memiliki banyak proyek yang ditangani sendiri
maka pemilik dikhawatirkan tidak fokus menyelesaikan masalah yang timbul tersebut. Hal ini menjadi kelemahan sebab pemilik memiliki peranan yang besar
dalam kegiatan usaha, sehingga keberadaan pemilik secara utuh, amat penting bagi perusahaan.
2. Segala keputusan kegiatan usaha masih bergantung pada pemilik
perusahaan Segala kegiatan perusahaan masih mengandalkan pemilik, meskipun ada
kepala bagian tetap saja mereka tidak dapat mengambil keputusan sendiri, sehingga segala kegiatan usaha berjalan dengan lambat sebab menunggu
keputusan dari pemilik. Hal ini menjadi kelemahan karena sistem organisasi tidak berjalan dengan baik, dan hal tersebut menghambat berkembangnya suatu usaha,
padahal beberapa karyawan mampu memberikan masukkan ke perusahaan karena beberapa dari karyawan sudah memiliki pengalaman dalam usaha pengolahan
tersebut. 3.
Tidak adanya divisi pemasaran secara khusus, pemasaran masih dilakukan oleh pemilik
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam berjalannya suatu perusahaan, pemasaran yang bagus tentunya akan membuat
perusahaan berkembang dan membuat produk tersebar luas dipasaran sehingga penjualan perusahaan pun akan meningkat.
4. Administasi dan keuangan perusahaan belum rapi
Administrasi dan keuangan perusahaan belum rapi, contohnya adalah belum adanya rekening khusus untuk pengolahan ikan, sehingga uang yang masuk
ataupun keluar tidak dapat termonitor secara teratur. Pendapatan perusahaan masuk ke rekening para kepala bagian, sehingga dikhawatirkan perusahaan tidak
dapat secara langsung melihat jumlah uang perusahaan. Selain itu perusahaan telah membuat laporan keuangan, namun masih bersifat sederhana serta
pencatatan yang per hari yang masih dalam lembar-lembaran kertas. 5.
Modal usaha terbatas Modal merupakan sumberdaya yang penting dalam menjalankan suatu
usaha, dalam hal ini perusahaan masih terkendala dengan modal, sejak awal
71 didirikan modal perusahaan merupakan modal sendiri, sehingga jumlahnya
terbatas. Sehingga berjalannya usaha hanya mengandalkan modal pribadi pemilik. Keterbatasan modal ini menjadi sesuatu yang dapat menghambat berkembangnya
suatu usaha. Hal ini berbeda sekali dengan salah satu pesaingnya yang menggunakan sistem tanam modal, dan melakukan bagi hasil, sehingga mereka
tidak bermasalah dengan pengadaan modal. 6.
Ketidakmampuan perusahaan mendapatkan bahan baku ikan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, perusahaan
mengalami kesulitan dalam pengadaan bahan baku ikan. Hal ini biasa terjadi pada musim paceklik ikan. Sehingga ketidaktersediaan bahan baku tersebut membuat
perusahaan mengalami masalah dalam kegiatan produksinya.
7.3 Tahap Pencocokkan: Matriks SWOT