34
3.1.7 Perumusan Strategi
1. Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah matching tool penting yang dilihat dari kekuatan Strengths, kelemahan Weaknesess, peluang Opportunities, dan ancaman
Threaths yang akan membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi dan analisis ini didasari dengan logika perusahaan sehingga
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada David 2009.
2. Arsitektur strategik
Menurut Yoshida 2006, arsitektur strategik diperkenalkan oleh Gary Hamel dan C.K. Prahalad di awal tahun 1990-an. Arsitektur strategik lahir karena
penyusunan strategi dengan pendekatan klasik dianggap kurang bisa mengatisipasi perubahan lingkungan yang cepat. Penyusunan strategi dengan
pendekatam arsitektur strategik bersifat bentangan, maksudnya adalah strategi yang dihasilkan tidak hanya mampu mengakomodasi perubahan lingkungan yang
telah dibakukan dalam bentuk asumsi. Dengan adanya arsitektur strategik membuat manajemen penyusunan strategi dengan lebih leluasa mengembangkan
skenario strategi atau program untuk mencapai visi dan misi organisasi dan strategi tersebut dipetakan ke dalam blue print strategy yang sekali lagi digunakan
untuk mencapai tujuan dalam beberapa waktu tertentu. 3.2
Kerangka Pemikiran Operasional
Persaingan dalam mendapatkan bahan baku ikan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi CV Bening. Ketidakmampuan mendapatkan bahan
baku dikarenakan kurangnya modal usaha dan juga ketersediaan ikan laut yang musiman. Akibat tidak tersedianya ikan, perusahaan mengalami gangguan
produksi yang menyebabkan omset perusahaan menurun. Melihat hal tersebut peneliti mencoba membuat strategi yang dapat digunakan perusahaan. Untuk
perumusan strategi, peneliti pertama kali harus mengetahui visi, misi, dan tujuan CV Bening. Sehingga strategi yang dibuat sejalan dengan visi, misi, dan tujuan
35 yang ingin dicapai. Kemudian dilakukan identifikasi lingkungan eksternal dan
lingkungan internal CV Bening. Lingkungan eksternal perusahaan dilakukan dengan menganalisis lingkungan jauh perusahaan dan lingkungan industri,
sedangkan untuk lingkungan internal dianalisis dengan pendekatan rantai nilai. Hasil dari analisis eksternal dan internal diplotkan ke dalam matriks SWOT untuk
merumuskan strategi sehingga mendapatkan alternatif strategi yang dapat digunakan CV Bening. Seluruh alternatif strategi yang dihasilkan akan dibuatkan
peta perencanaan strategi berdasarkan waktu tertentu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan waktu enam semester atau tiga tahun untuk memetakan strategi
yang didapat. Waktu tersebut dirasa cukup untuk melihat kemungkinan perubahan lingkungan yang terjadi di masa depan. Penentuan ini tentunya telah didiskusikan
oleh pihak perusahaan. Sehingga dengan menggambarkan pola strategi perusahaan lebih mudah melihat perubahan strategi yang akan ditempuh selama
tiga tahun tersebut. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
36
Gambar 4 . Kerangka Pemikiran Operasional
Usaha pengolahan ikan CV Bening Jati Anugrah 1.
Penurunan omset penjualan 2.
Ketidakmampuan dalam pengadaan bahan baku
Visi, Misi, dan Tujuan CV Bening Jati Anugrah
Strategi Bisnis CV Bening Jati Anugrah Arsitektur Strategik
Identifikasi Lingkungan Eksternal • Analisis Lingkungan Jauh
1. Kekuatan ekonomi
2. Kekuatan sosial, budaya,
demografis dan lingkungan 3.
Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum
4. Kekuatan teknologi
• Analisis Lingkungan Industri 1. Ancaman pendatang baru
2. Persaingan dalam industri 3. Kekuatan pemasok
4. Kekuatan Pembeli 5. Ancaman produk pengganti
Identifikasi Lingkungan Internal Analisis Rantai Nilai
• Kegiatan Utama 1.
Logistik ke dalam 2.
Operasi 3.
Logistik ke luar 4.
Pemasaran dan penjualan 5.
Pelayanan • Kegiatan Penunjang
1. Infrastruktur perusahaan
2. Manajemen SDM
3. Pengembangan teknologi
4. Pembelian
Matriks SWOT
37
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan pengolahan ikan CV Bening Jati Anugrah yang berlokasi di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Penentuan
lokasi dilakukan secara sengaja purposive. Pemilihan tempat penelitian mempertimbangkan bahwa perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang
berpotensi melakukan pengembangan usaha dalam usaha pengolahan ikan. Hal ini dikarenakan perusahaan berada di daerah Parung yang merupakan daerah
minapolitan sehingga perusahaan memiliki peluang yang baik untuk mengembangkan usaha dibidang perikanan. Selain itu perusahaan juga memiliki
prestasi dan penghargaan namun saat ini ternyata mengalami penurunan omset penjualan. Pertimbangan lainnya adalah adanya kesediaan manajemen perusahaan
untuk dijadikan objek penelitian dan ketersediaan data dari perusahaan. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2011.
4.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik pengamatan langsung observasi, melakukan wawancara secara mendalam indepth. Metode
pengumpulan data lainnya yaitu dengan studi pustaka yaitu dengan mencari sumber lain yang dapat dijadikan acuan terkait penulisan.
4.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan
langsung dan melalui wawancara dengan pihak yang terkait. Data didapat dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Sumber data dari lingkungan
internal, yaitu pemilik untuk mengetahui gambaran umum perusahaan dan sistem perusahaan, kepala bagian keuangan dan administrasi untuk mengetahui informasi
keadaan keuangan serta sistem keuangan perusahaan, kepala bagian produksi dan kepala bagian operasional untuk mengetahui kegiatan produksi dan apa saja yang
dilakukan oleh bagian produksi, operasional, dan pembagian kerjanya serta beberapa karyawan untuk melihat kondisi perusahaan. Sumber data eksternal
meliputi Kasi Pengolahan Ikan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor