Ancaman Masuknya Pendatang Baru

50 menggunakan mesin penghancur daging ikan chopper dan mesin pengadon silent cutter dan mesin cetak bakso yang mempermudah kegiatan produksi perusahaan, selain itu perusahaan juga menggunakan frezer untuk menyimpan hasil olahan yang telah dikemas. Peralatan produksi yang dimiliki CV Bening masih tertinggal dengan pesaing utamanya. CV Sakana telah memiliki peralatan yang lebih canggih terutama di alat perebusan yang dimiliki. Teknologi komunikasi untuk mendapatkan informasi seperti telepon, handphone juga digunakan perusahaan dalam melakukan hubungan dengan agen ataupun pemasok, sehingga mempermudah komunikasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Adanya perkembangan teknologi tersebut dapat dijadikan suatu peluang untuk memperlancar usaha.

6.1.2 Analisis Lingkungan Industri

Menurut Porter 1980, kekuatan kompetitif perusahaan antara industri dapat dilihat dengan menganalisis lima kekuatan, yaitu ancaman masuknya pendatang baru, persaingan antar perusahaan dalam industri, ancaman masuknya produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar konsumen.

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru tentu sangat mempengaruhi berlangsungan usaha dalam suatu industri, adanya pendatang baru membuat persaingan semakin ketat. Ada tidaknya ancaman pendatang baru tergantung dari hambatan masuk perusahaan ke dalam suatu industri. Menurut porter terdapat enam hambatan masuk perusahaan, yaitu dilihat dari skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala. Adapun penjabaran dari keenam faktor tersebut yaitu: 1. Skala ekonomis Perusahaan pengolahan ikan seperti yang dilakukan perusahaan CV Bening yaitu pembuatan bakso ikan, siomay dan sebagainya dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari skala usaha rumah tangga hingga besar. Hal ini tergantung daripada kemampuan tiap perusahaan melakukan produksi dan tergantung 51 kapasitas produksinya, sehingga perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri untuk bersaing dengan perusahaan. 2. Diferensiasi produk Produk olahan ikan yang dilakukan CV Bening sama dengan produk olahan yang ada yang dilakukan oleh perusahaan lainnya, tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap produk tersebut. Perbedaan terlihat hanya pada kualitas produk. Sehingga perusahaan baru akan mudah masuk dan bersaing karena produk perusahaan tidak memiliki suatu keunikan terhadap produk yang lainnya. 3. Kebutuhan modal Usaha dalam pengolahan ikan membutuhkan modal yang beragam. Untuk skala usaha rumah tangga yang tanpa harus memiliki peralatan sendiri, tentulah tidak membutuhkan modal yang besar. Namun lain halnya dengan skala usaha yang sudah besar, tentunya harus memiliki modal yang cukup besar karena tidak mungkin perusahaan tersebut tidak memiliki peralatan sendiri, karena jumlah produksi yang sudah besar mengharuskan perusahaan melakukan pengadaan peralatan penggiling daging, dan alat adon yang harganya sekitar tujuh jutaan. Selain itu untuk masalah permodalan perusahaan bisa mengajukan pinjaman modal karena adanya bantuan untuk UMKM. Dapat disimpulkan, kebutuhan modal dalam menjalankan usaha pengolahan ikan bukan suatu hambatan yang besar karena bergantung pada skala. 4. Biaya beralih pemasok Kebutuhan akan bahan baku produk olahan ikan dapat terpenuhi dari berbagai pemasok yang ada. Jumlah pemasok ikan cukup banyak tersebar di beberapa daerah di Indonesia sehingga biaya beralih pemasok cukup rendah. 5. Akses ke saluran distribusi Saluran distribusi pada suatu perusahaan tentunya berbeda-beda. Pada usaha olahan ikan CV Bening perusahaan telah mempunyai konsumen berupa agen dan pedangan keliling tetap yang telah berlangganan cukup lama. Tentunya untuk perusahaan yang baru akan mudah mencari jalur distribusi produk ikan olahannya, karena permintaan ikan masih cukup banyak. Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi ikan yang terus meningkat. 52 6. Biaya tidak menguntungkan Biaya tidak menguntungkan biasanya dialami oleh pendatang baru, karena mereka masih mencoba masuk dalam industri yang baru. Ketika mereka belum mampu bersaing dan gagal, akan menjadi beban perusahaan karena mengeluarkan banyak biaya untuk menjalankan usaha barunya.

2. Persaingan antar Perusahaan dalam Industri