Pengadaan bahan baku Pencucian bahan-bahan Penggilingan bahan-bahan Pencampuran bahan-bahan tambahan Pembentukan adonan Perebusan atau pengukusan Penirisan

56

2. Operasi

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikatakan sudah baik. Dalam menjalankan produksi, perusahaan telah menjalankan prosedur produksi berdasarkan standar HACCP Hazard Analysis dan Critical Control Points yaitu melakukan penyekatan ruangan yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan produksinya. Perusahaan telah memisahkan antara tempat pengadaan bahan baku basah atau kering, tempat pencucian bahan baku, tempat pengolahan hingga produk jadi. Peraturan tersebut dibuat untuk menjaga kehigienisan produk, sehingga tidak terkontaminasi oleh apapun. Kebersihan tempat sudah cukup diperhatikan, beberapa kali lantai produksi disiram air agar lantai bersih kembali. Proses produksi olahan ikan tentunya berbeda-beda tergantung produk olahannya. Secara umum proses produksi pengolahan ikan dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 . Proses Produksi Pengolahan Ikan Sumber: CV Bening Jati Anugrah 2011

a. Pengadaan bahan baku

Bahan baku yang dibutuhkan disiapkan sesuai banyaknya adonan yang akan dibuat pada hari itu. Bahan yang digunakan meliputi ikan, udang, lemak sapi, es batu, dan bumbu-bumbu yang sesuai dengan jenis produk yang akan diproduksi. Pencampuran bahan-bahan tambahan Pengadaan bahan baku Pencucian bahan-bahan Penggilingan bahan-bahan Pembentukan adonan Perebusan atau pengukusan Penirisan 57

b. Pencucian bahan-bahan

Setelah bahan-bahan siap, maka kemudian bahan-bahan produksi seperti ikan, udang, dan lemak sapi dicuci hingga bersih.

c. Penggilingan bahan-bahan

Bahan-bahan olahan seperti ikan, lemak sapi, udang digiling menjadi satu pada mesin chopper. Penggilingan dilakukan dua kali agar bahan material tersebut benar-benar halus sehingga tekstur produk akan halus pula.

d. Pencampuran bahan-bahan tambahan

Bahan material yang sudah digiling kemudian dimasukkan ke dalam mesian sillent cutter serta ditambahkan dengan bahan-bahan tambahan seperti tepung terigu, telor, bumbu, es batu, dan lain-lain. Bahan tambahan untuk produksi berbeda-beda tergantung dari jenis produk yang akan diproduksi. Rincian selengkapnya pada Lampiran 3 hingga Lampiran 14.

e. Pembentukan adonan

Adonan yang telah siap kemudian dibentuk sesuai dengan jenis produk yang diproduksi. Misalnya untuk bakso, maka adonan dibentuk bulat, sedangkan kaki naga dibentuk bulat lonjong dengan diberikan batang pada bagian tengahnya.

f. Perebusan atau pengukusan

Produk yang telah dibentuk kemudian direbus untuk bakso dan dikukus untuk produk olahan lainnya. Proses ini dilakukan kurang lebih selama lima belas menit. Perebusan bakso ini menggunakan perebusan manual.

g. Penirisan

Produk yang telah direbus atau di kukus kemudian ditiriskan di atas papan bambu dengan kipas angin untuk mempercepat proses pendinginan tersebut. Pendinginana ini dilakukan agar produk tidak mudah rusak atau busuk.

3. Logistik ke Luar

Outbound Logistics Logistik ke luar perusahaan meliputi penanganan produk jadi. Penanganan produk jadi yaitu produk yang telah selesai diproduksi, kemudian dikemas ke dalam plastik ukuran ½ kg untuk produk olahan selain bakso dan plastik besar untuk olahan bakso. Pengemasan produk dilakukan setelah produk-produk tersebut benar-benar dingin, hal ini dilakukan agar produk tidak mudah busuk. Kemudian untuk produk olahan selain bakso diberikan pelabelan, nama produk 58 serta tanggal kadaluarsa produk, setelah itu produk yang telah dikemas ada yang dikirim langsung ke pelanggan ada yang disimpan diruang penyimpanan. Produk olahan selain bakso langsung di kirim untuk disimpan di PIH Pasar Ikan Higienis. Semua stok olahan bakso tetap disimpan di pabrik sekaligus kantor CV Bening. Pemesanan produk biasanya satu hari sebelum produk dihasilkan, sedangkan untuk bakso biasanya perusahaan langsung memproduksi dalam jumlah tertentu, karena setiap hari agen-agen ataupun pedagang keliling mengambil bakso.

4. Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran dilakukan melalui agen-agen dibeberapa wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penjualan produk olahan selain bakso dilakukan di Pasar Ikan Higienis, sedangkan penjualan untuk olahan bakso dilakukan di pabrik sekaligus kantor CV Bening selain ke agen-agen penjualan bakso dilakukan ke para pedagang keliling baik pedagang binaan perusahaan ataupun pedagang keliling dengan modal sendiri. Analisis pemasaran dapat dilihat dari STP dan Bauran pemasaran 4P, yaitu: 1. Segmentasi : Produk yang dihasilkan untuk masyarakat bawah bakso ikan, segala kalangan masyarakat olahan selain bakso 2. Targetting : Semua golongan mulai anak-anak hingga dewasa 3. Positioning : Cemilan yang menyehatkan Bauran Pemasaran dari produk olahan CV Bening, yaitu: 1. Produk Product Produk yang dihasilkan oleh CV Bening merupakan produk olahan ikan, yaitu bakso ikan, nugget, ekado, siomay, kaki naga. Produk selain bakso dikemas ke dalam plastik dengan berat ½ kg dalam setiap kemasannya. Kemasan kemudian diberi label perusahaan yang berisikan keterangan halal MUI Kabupaten Bogor, nama produk, dan tanggal kadaluarsa. 2. Harga Price Harga dari produk olahan ikan ini berbeda, untuk bakso ikan kemasan isi 50 butir dijual dengan harga Rp 300 per butir, harga tersebut untuk agen ataupun pedagang non binaan perusahaan, sedangkan untuk pedagang binaan perusahaan menjual dengan harga Rp 315 per butir. Perbedaan tersebut terjadi karena untuk 59 agen binaan, segala peralatan dagang disediakan oleh perusahaan, seperti gerobak, kompor, tabung gas, dan sebagainya. Produk olahan selain bakso dijual dengan harga berkisar Rp 13.500 s.d. Rp 14.500 per kemasan. Penetapan harga ini selain didasarkan kepada harga pokok produksi juga berdasarkan harga yang digunakan oleh pesaing. Sehingga perusahaan tidak bisa menaikkan harga di atas harga pesaing demi meningkatkan keuntungan perusahaan. 3. Tempat Place Pemasaran produk dilakukan di tempat yang berbeda. Bakso ikan dijual di pabrik sekaligus kantor perusahaan. Produk ini dijual kepada agen dan pedagang keliling. Agen-agen yang disuplai oleh perusahaan berasal dari Depok, Citayem, Bogor, Cilengsi sedangkan pedagang keliling hanya berada di daerah Bogor saja. Olahan selain ikan dijual di pasar ikan higienis yang kemudian dijual ke daerah Jabodetabek. 4. Promosi Promotion Pada awalnya perusahaan mempromosikan produk-produknya dengan mengikuti bazar-bazar, namun saat ini promosi tidak dilakukan oleh perusahaan. Saat ini promisi yang dilakukan adalah dengan memberikan sample kepada calon pembeli. Selain itu biasanya konsumen mengetahui perusahaan ini dari konsumen lama, ataupun dari dinas peternakan dan perikanan karena CV Bening telah memiliki nama baik di lingkungan eksternal. Sehingga dapat dikatakan belum ada promosi khusus yang dilakukan perusahaan seperti melalui media hal tersebut dikarenakan mahalnya biaya iklan di media.

5. Layanan

Layanan baik yang diberikan perusahaan tentunya akan berdampak terhadap nama baik perusahaan dimata konsumennya. Pelayanan yang dilakukan perusahaan antara lain pengontrolan hasil akhir produk dengan mencicipi produk dan melihat tekstur produk sehingga produk yang dijual terjamin kualitasnya. Kemudian perusahaan juga melakukan layanan pasca pembelian yaitu menerima kembali produk-produk terutama bakso ikan ketika produk tidak terjual. Namun hal ini jarang terjadi di dalam perusahaan, karena bakso yang diambil oleh konsumen selalu habis terjual. 60

b. Kegiatan Pendukung