38 mengenai kondisi perusahaan pengolahan ikan di Kabupaten Bogor, pesaing
utama, dan beberapa konsumen perusahaan terkait kualitas produk dan pelayanan perusahaan. Data sekunder diperoleh dari informasi yang mendukung seperti studi
pustaka, hasil-hasil penelitian terdahulu dan dari instansi-instansi terkait topik penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perikanan dan Peternakan.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif untuk menentukan faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
serta ancaman perusahaan, analisis SWOT, kemudian alternatif strategi yang didapatkan dipetakan ke dalam arsitektur strategik.
4.4.1 Matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Matriks SWOT terdiri dari sembilan sel yaitu empat faktor kunci, empat sel strategi dan satu sel selalu dibiarkan kosong sel kiri atas. Empat sel strategi
yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, T.
Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matriks SWOT, yaitu 1 mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan perusahaan, 2
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kelemahan perusahaan, 3 mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang bagi perusahaan, 4
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman bagi perusahaan, 5 membuat strategi SO, 6 membuat strategi ST, 7 membuat strategi WO, dan 8
membuat strategi WT. Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 5. Kekuatan
Strengths KelemahanWeaknesses
Peluang Opportunities Strategi SO
Strategi WO Ancaman Threats
Strategi ST Strategi WT
Gambar 5. Matriks SWOT
Sumber: David 2009 hal. 328-329
4.4.2 Perancangan Arsitektur Strategik
Kerangka metode penelitian yang digunakan untuk menyusun arsitektur strategik CV Bening dapat dilihat pada Gambar 6. Langkah yang harus dilakukan
adalah dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan perusahaan yang dimiliki. Langkah selanjutnya adalah menganalisis lingkungan eksternal dan internal
39 perusahaan. Hasil identifikasi lingkungan eksternal adalah peluang dan ancaman,
sedangkan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan. Hasil identifikasi tersebut merupakan input untuk memformulasikan strategi pada
matriks SWOT. Hasil matriks SWOT berupa strategi-strategi SO, WO, ST, dan WT. Hasil strategi pada matriks SWOT dijabarkan dalam bentuk program-
program untuk mencapai sasaran. Peneliti menggunakan program-program tersebut untuk menyusun arsitektur strategik. Selanjutnya peneliti
mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi perusahaan. Tantangan merupakan cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing
yang baru.
Gambar 6. Perancangan Arsitektur Strategik CV Bening Jati Anugrah
Setelah komponen-komponen arsitektur strategik CV Bening telah diperoleh dengan jelas, selanjutnya peneliti menetapkan rentang waktu yang
digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategik CV Bening. Rentang waktu yang digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategik adalah
enam semester atau tiga tahun. Pemilihan ini berdasarkan kepada subjektivitas peneliti namun telah didiskusikan kepada perusahaan. Waktu tersebut dirasa
cukup yaitu tidak terlalu lama dan tidak terlalu dekat dan dianggap cukup untuk memetakan strategi yang didapatkan. Setelah diperoleh alternatif strategi CV
Bening, maka kemudian peneliti berusaha merekomendasikan program kegiatan yang mengacu pada strategi-strategi yang telah dirumuskan dan dimasukkan ke
dalam arsitektur strategik.
Tantangan Identifikasi
Lingkungan Internal Identifikasi
Lingkungan
Eksternal
SWOT
Arsitektur Strategik
Sasaran Rekomendasi
Program Kegiatan
40
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1