Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Utama

62 perebusan sehingga masih membutuhkan banyak tenaga kerja jika dibandingkan dengan salah satu pesaingnya yaitu CV Sakana. Teknologi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghubungi pelanggan dan supplier yaitu telepon dan handphone, namun perusahaan lebih sering menggunakan handphone. Untuk melakukan promosi, perusahaan belum menggunakan layanan informasi internet bahkan perusahaan juga belum memiliki website perusahaan, sehingga hanya beberapa daerah saja yang mengetahui perusahaan ini.

4. Pembelian

Perusahaan melakukan pembelian bahan baku, peralatan dan perlengkapan perusahaan. Pembelian bahan baku ikan dan udang dilakukan dibeberapa daerah antara lain: Muara Baru, Muara Angke, Kemang Bogor, dan Pondok Gede, tiap- tiap tempat tersebut terdapat beberapa pemasok. Bahan baku es batu dibeli di Tangerang, dan bahan baku lainnya dibeli di Pasar Parung. Pemilihan perusahaan untuk melakukan pembelian dibeberapa pemasok tersebut agar harga bahan baku yang didapat tidak terlalu mahal. Pembelian bahan baku ikan dan udang dilakukan dua kali seminggu, es dilakukan dua hari sekali dan bahan baku lainnya dilakukan setiap hari sebelum produksi.

6.2.2 Keterkaitan Komponen pada Rantai Nilai

1. Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Utama

Kegiatan utama dalam rantai nilai tentunya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Kegiatan inbound logistik pada CV Bening dapat dikatakan masih lemah. Hal ini terlihat dari kegiatan pengadaan bahan baku ikan dan udang. Saat ini perusahaan telah memiliki tujuh pemasok ikan sekaligus udang untuk mengantisipasi kesulitan mendapatkan bahan baku, namun dengan pemasok tersebut ternyata CV Bening masih saja kesulitan mendapatkan bahan baku terutama pada musim-musim tertentu. Sistem pengiriman bahan baku tidak tetap, terkadang perusahaan yang mengambil terkadang pihak pemasok yang mengirimkan. Dalam hal ini perusahaan juga harus menetapkan sistem pengiriman bahan bakunya yang tetap sehingga prosedur pengiriman lebih teratur. Keterbatasan pada kegiatan inbound logistik akan mengganggu pada kegiatan operasi perusahaan. Ketersediaan bahan baku yang tidak menentu mengakibatkan 63 kegiatan operasi juga tidak menentu. Ikan dan udang merupakan bahan baku penting dalam kegiatan operasi. Dapat dikatakan kegiatan operasi pada CV Bening sudah baik karena perusahaan telah menerapkan standar dasar pelaksanaan pengolahan ikan yaitu HACCP. Kegiatan logistik ke luar CV Bening sudah cukup baik. Perusahaan telah melakukan pengemasan dan pelabelan namun masih sederhana. Kegiatan ini akan terganggu apabila kegiatan logistik ke dalam dan kegiatan operasi terganggu. Hal ini berimplikasi kepada tertundanya penanganan produk jadi. Ketika penanganan produk jadi tersebut terhambat maka kegiatan pemasaran dan penjualan pun akan terganggu. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap ketepatan penyediaan produk untuk konsumen yang mayoritas agen dan pedagang. Pedagang atau agen yang membeli produk tentunya tidak ingin usahanya terganggu akibat pasokan ikan olahan perusahaan tidak tepat waktu. Hal ini tentunya akan mempengaruhi minat beli ulang konsumen yang sudah menjadi langganan perusahaan. Selain itu servis yang dilakukan perusahaan juga sangat mempengaruhi kepuasan konsumen. Dalam hal ini perusahaan melakukan pelayanan yang sudah cukup baik. Penerimaan kembali produk yang tidak terjual oleh agen ataupun pedagang kelilingnya dilakukan sebagai pelayanan perusahaan kepada konsumennya. Dari lima kegiatan tersebut terlihat bahwa kegiatan dalam rantai nilai memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Pada CV Bening, kegiatan utama yang paling lemah dan sangat mempengaruhi kegiatan utama lainnya yaitu kegiatan inbound logistik.

2. Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Pendukung