63 kegiatan operasi juga tidak menentu. Ikan dan udang merupakan bahan baku
penting dalam kegiatan operasi. Dapat dikatakan kegiatan operasi pada CV Bening sudah baik karena perusahaan telah menerapkan standar dasar pelaksanaan
pengolahan ikan yaitu HACCP. Kegiatan logistik ke luar CV Bening sudah cukup baik. Perusahaan telah
melakukan pengemasan dan pelabelan namun masih sederhana. Kegiatan ini akan terganggu apabila kegiatan logistik ke dalam dan kegiatan operasi terganggu. Hal
ini berimplikasi kepada tertundanya penanganan produk jadi. Ketika penanganan produk jadi tersebut terhambat maka kegiatan pemasaran dan penjualan pun akan
terganggu. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap ketepatan penyediaan produk untuk konsumen yang mayoritas agen dan pedagang. Pedagang atau agen
yang membeli produk tentunya tidak ingin usahanya terganggu akibat pasokan ikan olahan perusahaan tidak tepat waktu. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
minat beli ulang konsumen yang sudah menjadi langganan perusahaan. Selain itu servis yang dilakukan perusahaan juga sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen. Dalam hal ini perusahaan melakukan pelayanan yang sudah cukup baik. Penerimaan kembali produk yang tidak terjual oleh agen ataupun pedagang
kelilingnya dilakukan sebagai pelayanan perusahaan kepada konsumennya. Dari lima kegiatan tersebut terlihat bahwa kegiatan dalam rantai nilai
memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Pada CV Bening, kegiatan utama yang paling lemah dan sangat mempengaruhi kegiatan utama lainnya yaitu
kegiatan inbound logistik.
2. Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Pendukung
Selain kegiatan utama, kegiatan yang mempengaruhi berjalannya kegiatan usaha perusahaan adalah kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung pada CV
Bening Jati Anugrah yang dapat dikaji antara lain infrastruktur, manajemen sumberdaya manusia, pengembangan teknologi dan pembelian. Infrastruktur
perusahaan belum cukup kokoh untuk mendukung perusahaan, ditambah lagi dengan manajemen sumberdaya manusia yang belum terstruktur dengan rapi,
serta sistem pembelian yang tidak teratur membuat kegiatan tersebut belum sepenuhnya mendukung kegiatan perusahaan. Infrastruktur yang mendukung
64 kegiatan perusahaan yaitu bentuk hukum perusahaan yaitu CV dan sertifikasi
produk yang telah dimiliki perusahaan.
3. Keterkaitan Kegiatan Utama dengan Kegiatan Pendukung
Keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari kekokohan internal perusahaannya. Ketika semua aspek-aspek internal dalam rantai nilai sudah kokoh
satu sama lainnya maka akan menghasilkan margin bagi perusahaan. Ketika kegiatan utama sudah baik tetapi kegiatan penunjang tidak dapat menunjang maka
tetap saja perusahaan belum kuat dari sisi internalnya, begitu juga sebaliknya.
65
VII. FORMULASI STRATEGI
7.1 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman
Peluang merupakan sesuatu yang dapat diambil atau dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Ancaman adalah
sesuatu yang dapat mengancam berjalannya suatu usaha, oleh sebab itu perusahaan harus mencoba meminimalkan atau menghindari ancaman tersebut.
Adapun faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang, antara lain: 1.
Trend konsumsi ikan semakin meningkat Terjadinya peningkatan konsumsi ikan nasional dapat dijadikan peluang
usaha. Hal ini memperlihatkan bahwa setiap tahunnya makin banyak masyarakat yang mengonsumsi ikan. Peningkatan konsumsi ikan, tentunya didasari dengan
semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang hingga tahun 2010 mencapai 237,6 juta orang. Selain itu berdasarkan hasil Susenas Panel Maret
2009, terlihat bahwa, pengeluaran konsumsi ikan rata-rata per kapita sebulan mengalami peningkatan dari tahun 2008 yaitu Rp 15.315 menjadi Rp 18.454 pada
tahun 2009. Tingkat konsumsi ikan cenderung meningkat, namun seperti diketahui tingkat konsumsi ikan nasional masih tergolong rendah. Oleh karena itu
perusahaan masih dapat memasarkan produk olahan ikan untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional.
2. Adanya program GEMARIKAN
Program GEMARIKAN merupakan program yang diupayakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengkampanyekan pentingnya
mengonsumsi ikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat lebih paham terhadap kesehatan mereka. Adanya program tersebut secara tidak langsung
menguntungkan perusahaan dan dapat dijadikan peluang bagi perusahaan, karena dengan program tersebut masyarakat mengetahui manfaat mengonsumsi ikan dan
akan lebih banyak mengonsumsi ikan dalam bentuk apapun. 3.
Adanya program pelatihan pengolahan produk hasil perikanan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan