Kegiatan Utama ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6. 1

54 baik, serta harga yang sesuai dengan keinginan konsumen tersebut. Namun pada produk yang dijual Bening, harga tidak terlalu menjadi faktor pindahnya konsumen. Hal ini dikarenakan harga produk sejenis antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan konsumen tidak terlalu mengancam keberadaan perusahaan.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan daerah di dalam perusahaan yang memiliki pengaruh penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha karena menyangkut apa yang perusahaan dapat lakukan dan dapat dikontrol secara langsung oleh perusahaan. Analisis lingkugan internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan melalui pendekatan analisis rantai nilai.

6.2.1 Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Analisis rantai nilai terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan utama dan kegiatan penunjang.

a. Kegiatan Utama

Merupakan aktivitas-aktivitas yang melibatkan diri dalam penciptaan fisik produk atau jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli, serta aktivitas purna jual. Secara garis besar kegiatan utama terbagi menjadi lima yaitu kegiatan membawa bahan baku ke perusahaan logistik ke dalam, proses bahan baku menjadi suatu produk operasi, pengiriman produk logistik ke luar, memasarkan produk pemasaran dan penjualan, serta pelayanan ke konsumen layanan. Kegiatan utama yang dilakukan CV Bening sebagai berikut:

1. Logistik ke Dalam

Inbound Logistics Kegiatan logistik ke dalam diawali dengan kegiatan penerimaan bahan baku yaitu ikan pelagis ikan tuna, marlin, kakap, dan teri dan udang, pengadaan bumbu-bumbu lada, garam, bawang putih, bawang bombay, tepung terigu, es balokan, lemak sapi dan pengadaan plastik kemasan. Bahan baku ikan didapat dengan cara pemesanan melalui telepon untuk mengetahui ada tidaknya bahan material yaitu ikan dan udang di tempat pemasok. Apabila bahan material tersebut 55 tersedia di tempat pemasok maka ikan diambil oleh sopir perusahaan yaitu Bapak Yandi. Namun terkadang ikan yang ada dikirim oleh pemasok dengan tambahan biaya pengiriman. Bahan baku ikan ataupun udang yang dipasok, dibawa ke Pasar Ikan Higienis PIH untuk kemudian disimpan di cold storage sehingga ikan yang didapat tidak mudah rusak. Penjadwalan pemesanan ikan tidak menentu, tetapi rata-rata pembelian dilakukan dua kali dalam seminggu antara lima kwintal hingga sepuluh kwintal. Ikan yang bagus adalah ikan yang dagingnya berwarna merah muda, tidak banyak kulit dan serat. Ketika ikan yang diberikan tidak sesuai maka ikan tersebut dikembalikan ke pemasok, dan digantikan dengan ikan yang baru. Perusahaan mempunyai beberapa pemasok ikan, hal ini untuk mengantisipasi ketika ikan sedang sulit diperoleh. Pemasoknya berasal dari Muara Baru, Muara Angke, Kemang Bogor, dan Pondok Gede. Ikan-ikan tersebut dikirim ataupun diambil dua kali seminggu. Begitu pula dengan es balok, perusahaan selalu mendapatkan kiriman es dari pemasok yaitu dari perusahaan Citra Lestari Es selama dua hari sekali. Pengadaan bahan lain selain ikan dan es balok, bahan lainnya adalah bumbu-bumbu dan tepung. Untuk bahan ini perusahaan melakukan pembelian dari agen bernama Sadena yang lokasinya tidak jauh dari pabrik produksi yaitu di Pasar Parung. Ketika perusahaan membuat produk olahan selain bakso tentunya membutuhkan sayur-sayuran seperti daun bawang, wortel, dan lain-lain dibeli di pasar Parung pada hari produksi, hal ini dilakukan agar sayur tersebut fresh untuk jumlahnya pembelian bahan baku tergantung dari instruksi kepala produksi. Kegiatan logistik ke dalam yang paling bermasalah adalah pengadaan bahan baku yang masih lemah. Hal ini biasa terjadi ketika musim paceklik ikan. Musim ini terjadi karena adanya peralihan musim dari musim barat ke musim timur. Peralihan musim tersebut terjadi pada bulan Maret hingga April, namun karena cuaca yang tidak dapat diprediksi, musim timur lebih cepat terjadi yaitu pada bulan Februari. Musim tersebut angin kencang dan ombak besar sehingga nelayan jarang melaut. Tetapi sebenarnya perusahaan dapat tetap memiliki bahan baku ikan jika saja perusahaan memiliki strategi untuk mengatasi kelemahan mereka tersebut. 56

2. Operasi

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikatakan sudah baik. Dalam menjalankan produksi, perusahaan telah menjalankan prosedur produksi berdasarkan standar HACCP Hazard Analysis dan Critical Control Points yaitu melakukan penyekatan ruangan yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan produksinya. Perusahaan telah memisahkan antara tempat pengadaan bahan baku basah atau kering, tempat pencucian bahan baku, tempat pengolahan hingga produk jadi. Peraturan tersebut dibuat untuk menjaga kehigienisan produk, sehingga tidak terkontaminasi oleh apapun. Kebersihan tempat sudah cukup diperhatikan, beberapa kali lantai produksi disiram air agar lantai bersih kembali. Proses produksi olahan ikan tentunya berbeda-beda tergantung produk olahannya. Secara umum proses produksi pengolahan ikan dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 . Proses Produksi Pengolahan Ikan Sumber: CV Bening Jati Anugrah 2011

a. Pengadaan bahan baku