Profil Kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan

perusahaan. Pihak swasta tersebut ikut pula membudidayakan tanaman pangan jenis singkong yang umum dibudidayakan para petani lokal. Penggunaan teknologi pembudidayaan yang lebih efektif dan masa tanam yang lebih panjang, menyebabkan hasil produksi petani lokal kalah bersaing dengan hasil produksi dari pihak swasta tersebut. Harga singkong yang dijual oleh petani lokal pun menurun drastis. Hal ini akhirnya menyulut protes dari pihak petani lokal untuk meminta pihak swasta tidak menggarap lagi di daerah garapan mereka. Melihat begitu besarnya perlawanan petani lokal pada pihak swasta dan untuk menghindari konflik. Atas dorongan beberapa tokoh masyarakat dan kesepakatan para petani di wilayah Desa Iwul, maka dibentuklah Kelompok Tani Sauyunan. Kelompok tani ini diharapkan dapat menggalang persatuan diantara para petani di Desa Iwul, juga agar jumlah petani yang menggarap di Desa Iwul dapat terkontrol. Hal ini juga untuk mengantisipasi pihak PT Telaga Kahuripan untuk mengizinkan pihak swasta masuk ke daerah garapan petani lokal. Pengukuhan kelompok tani ini pertama kali ditetapkan pada tanggal 8 Mei 2005, sebagai Kelas Pemula dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Nomor : 520346-SPBinus. Kemudian pada tanggal 28 September 2009 Kelompok Tani Sauyunan telah dikukuhkan sebagai kelompok tani Kelas Madya dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Nomor : 52019IX09. Susunan organisasi Kelompok Tani Sauyunan terdiri dari empat pengurus inti yaitu ketua kelompok tani, wakil ketua, bendahara dan sekretaris serta empat kepala sub-bidang, yang yang memiliki tugas pokok masing-masing yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan guna menuju pada satu tujuan yaitu memajukan pertanian pangan di Desa Iwul Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kelompok Tani Sauyunan sampai tahun 2010 tercatat memiliki anggota sebanyak 169 orang, yang merupakan para petani yang tinggal atau para petani yang menggarap lahan di wilayah Desa Iwul. Terdapat tiga persyaratan utama untuk dapat menjadi anggota Kelompok Tani Sauyunan, yaitu: 1 memiliki keterampilan tiga jenis usaha tani yang sesuai dengan yang ditekuninya, 2 selalu berinovasi dan berwawasan luas terhadap pertanian, perikanan dan peternakan, serta 3 ikut bertanggung jawab dalam ketahanan pangan nasional. Fasilitas yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sauyunan sudah sesuai dengan kriteria kelengkapan kelompok yang telah ditetapkan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 2009, yaitu susunan pengurus, catatan daftar anggota, kantor, Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART, rencana kelompok, pembukuan, buku tamu, buku kegiatan kelompok, serta fasilitas yang dapat menunjang kegiatan usahatani anggota. Namun untuk fasilitas yang dapat menunjang kegiatan usahatani anggota, sampai saat ini Kelompok Tani Sauyunan hanya memiliki satu buah handtracktor yang belum banyak diakses oleh petani anggotanya. Handtracktor tersebut merupakan bantuan dari pemerintah melalui program Bantuan Uang Muka Alsintan BUMA. Program ini hanya memberikan 50 persen bantuan biaya pembelian alsintan yang dibutuhkan kelembagaan kelompok tani, sedangkan sisanya dapat ditanggulangi kelompok melalui pembayaran sewa handtracktor tersebut oleh anggota atau diluar anggota. Gambar 2. Struktur Organisasi Kelompok Tani Sauyunan, Tahun 2010 Bendahara Aming Sekretaris Suwardi Sub-bidang Bid. Pemasaran Alyang Bidang Kaderisai Encum Bid. Pembina Hama Sanita Bid. Hub. Antar lembaga Nasir N. Bid. Irigasi Martil Ketua Taufik H. Wakil Ketua Hasanudin Jaringan kerja yang telah dimiliki oleh Kelompok Tani Sauyunan yaitu kerjasama dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai lembaga penyediaan saprotan dan lembaga penyediaan informasi teknologi, selain itu Kelompok Tani Sauyunan juga rutin berkonsultasi tentang usahatani mereka dengan Penyuluh Pertanian Lapang Kecamatan Parung. Kelompok Tani Sauyunan juga telah menjalin kerjasama dengan Koperasi Yayasan Darul Mutaqin dalam penyediaan modal bagi usahatani anggota, penyalur pemasaran komoditas pertanian mereka. Kelompok Tani Sauyunan selama ini menyalurkan komoditas pertaniannya selain kepada Koperasi Yayasan Darul Mutaqin juga kepada pedagang-pedagang pengumpul di daerah Parung atau menyalurkan langsung ke pabrik tapioka yang ada di daerah Kedung Halang, Bogor. Kelompok Tani Sauyunan rutin melakukan pertemuan kelompok setiap bulannya. Pertemuan kelompok ini biasanya diawali dengan kegiatan arisan kelompok dahulu, setelah itu baru dilanjutkan dengan rapat yang membicarakan rencana kerja kelompok. Pendampingan PPL selama ini telah rutin dilakukan, namun sudah tiga bulan terakhir November 2010 – Januari 2011 tidak ada pendampingan dari pihak PPL Kecamatan Parung. Hal ini diakui oleh pihak PPL Kecamatan Parung, akibat kurangnya tenaga PPL dan banyaknya desa atau kelompok tani yang harus ditanganinya. Kegiatan pembinaan yang pernah diberikan kepada Kelompok Tani Sauyunan yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

4.2 Profil Desa Iwul Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor

4.2.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Dilihat dari letak geografisnya Desa Iwul terletak di barat Kabupaten Bogor tepatnya di wilayah Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Dilihat dari letak wilayahnya, Desa Iwul berbatasan dengan beberapa desa, yaitu sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jampang, Kecamatan Parung; c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Perigi Mekar, Kecamatan Parung; d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung. Desa Iwul merupakan desa yang terletak di dataran tinggi yaitu dengan ketinggian 200-229 meter dari permukaan laut, sehingga suhu rata-rata 32 ºC dengan curah hujan 249 mm per tahunnya. Kondisi lahan di Desa Iwul berupa tanah datar rata tidak bergunung atau curam, dengan keadaan tanah stabil, tidak ada erosi atau longsor. Desa ini memiiki akses yang mudah ke ibukota kecamatan, ibukota kabupaten, dan ibukota propinsi; dengan jarak berturut-turut sekitar 7 Km, 30 Km dan 195 Km. Dengan kendaraan bermotor, akses ke ibukota kecamatan, kaupaten dan propinsi dapat ditempuh berturut-turut sekitar 15 menit, 60 menit dan tiga jam. Secara administratif, Desa Iwul memiliki 20 Rukun Tetangga RT yang terdistribusi dalam 6 Rukun Warga, semuanya tersebar di empat dusun yang ada di desa ini, yaitu Dusun Binong, Dusun Iwul, Dusun Poncol dan Dusun Lengkong Barang. Desa Iwul memiliki luas wilayah 431.185 Ha, sebagian besar diperuntukkan sebagai lahan pertanian berbentuk sawah dan ladangtegalan, yaitu sekitar 62,49 persen. Selainnya diantaranya diperuntukkan sebagai lahan pemukiman sebesar 32,73 persen, bangunan umum MusholaMasjid 2,12 persen, pemakamankuburan 1,19 persen , jalan umum 1,44 persen dan 0,47 persen untuk bangunan sekolah. Meskipun lebih dari setengah wilayah di Desa Iwul merupakan lahan pertanian, namun pada kenyataannya 87,5 persen berupa lahan guntai, yakni lahan bukan milik warga desa atau dimiliki penduduk di luar desa. Hal ini lah yang menyebabkan banyak petani di Desa Iwul yang memanfaatkan lahan milik PT. Telaga kahuripan yang belum terpakai yaitu sebesar 150 Ha di wilayah Desa Iwul yang terkonsentrasi di wilayah RW 05 dan RW 06.

4.2.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Iwul sebanyak 6188 jiwa yang terdiri dari 51,86 persen laki-laki dan 48,14 persen perempuan. Total penduduk desa tersebut berasal dari 1751 kepala keluarga KK. Kepadatan penduduk Desa Gunungsari sebesar 500 jiwakm.