Sumber: Hasil Uji Crosstabulation, SPSS 16.0
6.3 Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Distribusi dengan
Pengembangan Usahatani Anggota
Berdasarkan hasil temuan lapang, terdapat hubungan antara pengorganisasian kegiatan distribusi dari kelembagaan kelompok tani dengan
pengembangan usahatani anggotanya. Melalui perhitunngan korelasi Spearman, didapatkan nilai probability value sebesar 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar
0,630. Hasil ini menjunjukkan nilai yang lebih kecil dari α yang ditetapkan, yaitu
sebesar 0,05. Artinya, terdapat hubungan yang cukup berarti antara pengorganisasian kegiatan distribusi dari kelembagaan kelompok tani dengan
pengembangan usahatani anggotanya. Semakin baik pengorganisasian kegiatan distribusi yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani, maka semakin baik
pula pengembangan usahatani anggotanya Hasil perhitungan korelasi Spearman tersebut, juga dapat terlihat distribusi
sebarannya dalam Tabel 7. Tabulasi silang tersebut memperlihatkan bahwa responden yang menyatakan pengorganisasian kegiatan distribusi yang dilakukan
kelembagaan kelompok tani belum baik, pengembangan kegiatan usahataninya pun rendah. sebesar 50 persen responden. Berbeda dengan 7,5 persen responden
lainnya yang menyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan distribusi kelembagaan kelompok tani cukup baik, sehingga pengembangan usahataninya
pun sedang. Begitu juga yang dirasakan 20 persen responden yang menyatakan
Pengembangan usahatani anggota Total
rendah sedang
tinggi Pengorganisasian
kegiatan produksi Rendah
35 2,5
37,5 Sedang
22,5 15
10 47,5
tinggi 2,5
12,5 15
Total 55
17,5 22,5
100
Tabel 6. Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Produksi dengan Derajat Pengembangan Usahatani Anggota dalam persen
Sumber: Hasil Uji Crosstabulation, SPSS 16.0
bahwa pengorganisasian kegiatan distribusi yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani tinggi, mengalami pengembangan usahataninya tinggi pula.
6.4 Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Konsumsi Produktif dengan
Pengembangan Usahatani Anggota
Berdasarkan hasil temuan lapang, terdapat hubungan antara pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif dari kelembagaan kelompok tani
dengan pengembangan usahatani anggotanya. Melalui perhitunngan korelasi Spearman, didapatkan nilai probability value sebesar 0,000 dengan koefisien
korelasi sebesar 0,666. Hasil ini menjunjukkan nilai yang lebih kecil dari α yang
ditetapkan, yaitu sebesar 0,05. Artinya, terdapat hubungan yang cukup berarti antara pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif dari kelembagaan kelompok
tani dengan pengembangan usahatani anggotanya. Semakin baik pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani,
maka semakin baik pula pengembangan usahatani anggotanya Hasil perhitungan korelasi Spearman tersebut, juga dapat terlihat distribusi
sebarannya dalam Tabel 8. Tabulasi silang tersebut memperlihatkan bahwa responden yang menyatakan pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif yang
dilakukan kelembagaan kelompok tani belum baik, pengembangan kegiatan usahataninya pun rendah. sebesar 52,5 persen responden. Berbeda dengan 7,5
persen responden lainnya yang menyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif kelembagaan kelompok tani cukup baik, sehingga
pengembangan usahataninya pun sedang. Begitu juga yang dirasakan 7,5 persen
Pengembangan usahatani anggota Total
rendah sedang
tinggi Pengorganisasian kegiatan
distribusi Rendah 50
10 2,5
62,5 Sedang 5
7,5 12,5
Tinggi 5 20
25 Total
60 17,5
22,5 100
Tabel 7. Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Distribusi dengan Derajat Pengembangan Usahatani Anggota dalam persen