Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Konsumsi Produktif dengan

Sumber: Hasil Uji Crosstabulation, SPSS 16.0 bahwa pengorganisasian kegiatan distribusi yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani tinggi, mengalami pengembangan usahataninya tinggi pula.

6.4 Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Konsumsi Produktif dengan

Pengembangan Usahatani Anggota Berdasarkan hasil temuan lapang, terdapat hubungan antara pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif dari kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggotanya. Melalui perhitunngan korelasi Spearman, didapatkan nilai probability value sebesar 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar 0,666. Hasil ini menjunjukkan nilai yang lebih kecil dari α yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,05. Artinya, terdapat hubungan yang cukup berarti antara pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif dari kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggotanya. Semakin baik pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani, maka semakin baik pula pengembangan usahatani anggotanya Hasil perhitungan korelasi Spearman tersebut, juga dapat terlihat distribusi sebarannya dalam Tabel 8. Tabulasi silang tersebut memperlihatkan bahwa responden yang menyatakan pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif yang dilakukan kelembagaan kelompok tani belum baik, pengembangan kegiatan usahataninya pun rendah. sebesar 52,5 persen responden. Berbeda dengan 7,5 persen responden lainnya yang menyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif kelembagaan kelompok tani cukup baik, sehingga pengembangan usahataninya pun sedang. Begitu juga yang dirasakan 7,5 persen Pengembangan usahatani anggota Total rendah sedang tinggi Pengorganisasian kegiatan distribusi Rendah 50 10 2,5 62,5 Sedang 5 7,5 12,5 Tinggi 5 20 25 Total 60 17,5 22,5 100 Tabel 7. Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Distribusi dengan Derajat Pengembangan Usahatani Anggota dalam persen Sumber: Hasil Uji Crosstabulation, SPSS 16.0 responden yang menyatakan bahwa pengorganisasian konsumsi produktif yang dilakukan oleh kelembagaan kelompok tani tinggi, mengalami pengembangan usahataninya tinggi pula. Pengembangan usahatani anggota Total rendah sedang tinggi Pengorganisasian kegiatan konsumsi produktif Rendah 52,5 5 57,5 Sedang 7,5 15 22,5 tinggi 7,5 5 7,5 20 Total 60 17,5 22,5 100 Tabel 8. Hubungan Pengorganisasian Kegiatan Konsumsi Produktif dengan Derajat Pengembangan Usahatani Anggota dalam persen BAB VII FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PENGORGANISASIAN KEGIATAN USAHATANI

7.1 Keragaan Kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan