lebih menguntungkan bagi anggota, serta pengorganisasian kegiatan konsumsi sumberdaya finansial yang lebih produktif bagi anggota.
2.4.2.1 Pengorganisasian Kegiatan Produksi
Pengorganisasian kegiatan produksi adalah fungsi kelompok tani yang dapat dilihat dari pengorganisasian input sarana pertanian, bantuan modal bagi
petani anggota serta kegiatan pembinaan bagi petani. Pengorganisasian input sarana pertanian adalah peranan kelembagaan
kelompok tani dalam mendorong peningkatan jumlah luasan lahan yang digarap oleh petani anggota, bantuan pupuk serta bibit yang didapatkan petani anggota
melalui kelembagaan kelompok tani. Pengorganisasian kegiatan produksi pertanian petani anggota juga dapat berjalan baik, apabila petani anggota
mendapatkan bantuan modal bagi pengembangan usahataninya. Selain itu juga dengan frekuensi pelaksanaan kegiatan pembinaan yang difasilitasi kelembagaan
kelompok tani bagi petani anggotanya. Kegiatan pembinaan pada variabel ini, dapat diukur melalui peningkatan keterampilan dari petani anggota berdasarkan
hasil kegiatan pembinaan tersebut. Pengorganisasian kegiatan produksi kelembagaan kelompok tani bagi
petani anggota dapat diturunkan menjadi tiga kategori yaitu: 1 pengorganisasian kegiatan produksi rendah dengan skor 4 - 5, 2 pengorganisasian kegiatan
produksi sedang dengan skor 6 - 7, serta 3 pengorganisasian kegiatan produksi tinggi dengan skor 8 - 9.
Pengkategorian selang skor pengorganisasian kegiatan produksi kelembagaan kelompok tani bagi petani anggota didapatkan berdasarkan hasil
rataan skor dari empat jawaban pertanyaan yang diajukan kepada responden. Keempat pertanyaan yang diajukan tersebut merupakan turunan dari tiga indikator
yang telah dijelaskan diatas yaitu pengorganisasian input sarana pertanian, bantuan modal bagi petani anggota serta kegiatan pembinaan bagi petani.
2.4.2.2 Pengorganisasian Kegiatan Distribusi
Pengorganisasian kegiatan distribusi ialah fungsi kelompok tani dalam memberikan kekuatan petani anggota dalam memilih alternatif pemasaran hasil
produksi pertanian yang menguntungkan serta kepastian harga bagi petani anggota. Alternatif pemasaran hasil produksi pertanian bagi petani anggota ialah
kemampuan petani anggota untuk dapat memilih sendiri saluran pemasaran hasil produksi pertanian yang menurut mereka memiliki keuntungan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil survai awal yang dilakukan peneliti sebelumnya, saluran pemasaran hasil produksi pertanian yang umum terdapat di Desa Iwul ialah
melalui tengkulak, menjual langsung ke pasar serta disalurkan bersama melalui kelompok tani. Sedangkan kepastian harga hasil produksi pertanian ialah
informasi harga hasil produksi pertanian yang didapatkan oleh petani. Kepastian harga hasil produksi pertanian juga memperlihatkan pada kemungkinan petani
untuk dapat menentukan harga hasil produksi pertaniannya sendiri. Pengorganisasian kegiatan distribusi dapat diturunkan menjadi tiga
kategori yaitu pengorganisasian kegiatan distribusi rendah apabila memiliki skor 6 – 8, pengorganisasian kegiatan distribusi sedang apabila memiliki skor
9 – 11 dan pengorganisasian kegiatan distribusi tinggi apabila memiliki skor 12 – 13. Pengkategorian tersebut berdasarkan hasil rataan skor dari lima
pertanyaan yang diberikan kepada responden.
2.4.2.3 Pengorganisasian Kegiatan Konsumsi