Teknik Pengumpulan Data Hubungan antara kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggota

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner yang diisi berdasarkan wawancara kepada responden dan informan, serta pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti. Sementara data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur yang relevan dengan tujuan penelitian seperti buku, jurnal, artikel, skripsi, dan berbagai karya ilmiah lainya.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif, selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengeditan, semua data yang diperoleh di lapangan diedit. Tujuannya adalah untuk memilih data dan informasi yang ada. Langkah ini bertujuan untuk memasukkan semua data yang diperlukan berdasarkan kerangka formulasi yang telah ditetapkan. 2. Tabulasi, langkah ini bertujuan untuk menyajikan data-data dalam bentuk tabel dan gambar untuk mempermudah penyajian dan interpretasi data-data tersebut. 3. Interpretasi, menghubungkan semua variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam kerangka pemikiran yang akan digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Data yang diperoleh berupa data ordinal. Setelah data dari kuesioner responden tersebut dikumpulkan, selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis secara kuantitatif dengan ditambahkan analisis kualitatif. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik, yakni Korelasi Rank Spearman. Untuk memudahkan pengolahan data dan penarikan kesimpulan dalam uji Korelasi Rank Spearman maka digunakan program SPSS 16.0 for Windows, sedangkan data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan informan akan digunakan untuk memperjelas gambaran mengenai hubungan antara peran kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggota. BAB IV PROFIL KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI SAUYUNAN DAN KOMUNITAS DESA IWUL

4.1 Profil Kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan

Kelompok Tani Sauyunan merupakan kelompok tani yang menaungi petani tanaman pangan yang ada di wilayah Desa Iwul, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kelompok Tani Sauyunan dibentuk pada tanggal 8 Mei 2001 atas dasar musyawarah bersama masyarakat yang berada di Desa Iwul demi kemajuan pertanian di wilayah mereka. Latar belakang dibentuknya Kelompok Tani ini ialah karena adanya keinginan para petani Desa Iwul yang merupakan petani dengan lahan sempit dan petani penggarap, untuk dapat menggalang kekuatan bersama agar dapat menjadi unit usaha bersama yang mandiri dan mendapat legitimasi untuk dapat mengelola lahan kosong milik PT. Telaga Kahuripan yang sudah sejak lama mereka garap. Penggarapan lahan milik PT Telaga Kahuripan pada awalnya mendapat perlawanan yang keras dari pihak PT Telaga Kahuripan sendiri, namun hal itu tidak menyurutkan niat petani untuk tetap menggarap lahan milik perusahaan secara diam-diam. Untuk menghindari konflik, akhirnya pada tahun 1999 atas desakan petani kepada pihak perusahaan, dibuatlah perjanjian tertulis untuk memperbolehkan petani lokal yang berada di wilayah Desa Iwul, untuk menggarap lahan milik PT Telaga Kahuripan. Perjanjian tertulis ini menyatakan bahwa pihak PT Telaga Kahuripan memperbolehkan pihak petani lokal untuk menggarap dilahannya, akan tetapi petani harus membayar pajak sebesar Rp 25 per meter lahan garapan yang digunakan per tahunnya. Setelah perjanjian ini berjalan hampir dua tahun, ternyata jumlah petani yang menggarap di lahan milik PT Telaga Kahuripan meningkat drastis. Namun tidak semua petani yang menggarap tersebut telah terdaftar dalam perjanjian yang dilakukan sebelumnya. Hal ini menyebabkan kerugian di pihak PT Telaga Kahuripan. Untuk menutupi kerugiaan tersebut pada pertengahan tahun 2000 atas seizin pihak pengelola PT Telaga Kahuripan, masuklah pihak swasta yang ikut menggarap di lahan milik