Perumusan Masalah Penelitian Hubungan antara kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggota

proyek. Sehingga masyarakat merasa tidak punya kepentingan dengan apa yang dilakukan, sekalipun namanya adalah pembangunan.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Kelompok Tani Sauyunan merupakan kelompok tani yang menaungi para petani di Desa Iwul Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kelompok tani ini dibentuk atas kesadaran para petani sendiri, agar mereka memiliki kekuatan yang mandiri dan kebutuhan mereka untuk mendapatkan legitimasi dalam penggarapan lahan bukan milik yang umum dilakukan petani di Desa Iwul. Petani yang ada di Desa Iwul merupakan petani palawija dengan komoditas hasil pertanian utamanya adalah singkong. Mayoritas petani yang ada di Desa Iwul merupakan petani dengan lahan sempit dan juga petani tanpa lahan. Selama ini mereka bertani dengan memanfaatkan perkarangan disekitar rumah mereka atau dengan merambah lahan milik PT. Telaga Kahuripan yang memiliki total luas lahan sebesar 150 hektar di kawasan Desa Iwul yang belum dipergunakan. Hal ini berkali-kali menyebabkan terjadinya ketegangan diantara petani dengan pihak PT. Telaga Kahuripan. Akhirnya pada tahun 1999 diadakan kesepakatan antara petani dengan pihak PT. Telaga Kahuripan. Perjanjian ini menyepakati bahwa petani tetap dapat menggarap lahan di lahan milik PT. Telaga Kahuripan yang belum dikelola serta membayar pajak pemakaian yaitu Rp 25 per meter lahan garapan setiap tahunnya. Namun lahan garapan ini harus dikembalikan kepada PT. Telaga Kahuripan apabila lahan tersebut sudah akan dipergunakan. Petani di desa ini memiliki pendidikan rata-rata hanya tingkat Sekolah Dasar SD. Selain memiliki pendidikan yang rendah, usahatani yang dijalankan petani di desa ini pun masih tradisional. Tanaman yang mereka garap didominasi oleh jenis umbi-umbian yang tidak membutuhkan modal besar dan mudah perawatannya. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran beberapa tokoh masyarakat di desa tersebut, untuk mendorong petani membentuk suatu kelompok tani memanfaatkan kelembagaan pertanian yang telah ada di desa tersebut, agar posisi tawar petani meningkat ketika harus berhadapan kembali dengan pihak perusahaan maupun pihak lainnya serta agar kehidupan perekonomiannya pun meningkat. Pada tahun 2001 terbentuklah Kelompok Tani Sauyunan yang diharapkan dapat menggalang kerjasama dan kekuatan petani di Desa Iwul seiring sejalan selamanya sesuai dengan arti nama kelompok tersebut. Kelompok Tani Sauyunan juga diharapkan dapat berperan sesuai fungsi kelompok tani yang diharapkan oleh Departemen Pertanian, yaitu sebagai kelas belajar, unit produksi usahatani dan wahana kerjasama antar anggota kelompok atau antara anggota kelompok dengan pihak lain Deptan, 1989. Sehingga memudahkan akses petani terhadap sumberdaya finansial modal bagi pengembangan usaha-usaha produktif, akses informasi terhadap program-program pembangunan, membentuk jaringan atau kemitraan dengan pihak lain serta untuk akses informasi petani akan perubahan teknologi dan pengetahuan di bidang pertanian, yang pada akhirnya bertujuan untuk mengembangkan usahatani yang dijalankan petani. Untuk itu penelitian ini mencoba untuk menganalisis Bagaimana hubungan antara peran kelembagaan kelompok tani dengan pengembangan usahatani anggota, studi Kelompok Tani Sauyunan Desa Iwul Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor Jawa Barat? Hal ini hanya dapat terjawab apabila telah teruraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana peran kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan dalam mendorong pengorganisasian kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi bagi usahatani anggotanya? 2. Sejauh mana peran kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan dalam mendorong pengorganisasian kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi bagi usahatani anggota berhubungan dengan pengembangan usahatani anggotanya? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong keberhasilan kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan dalam pengorganisasian kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi bagi usahatani anggotanya?

1.3 Tujuan Penelitian