homestay yang ada di Karimunjawa. Sedangkan 4 orang lainnya adalah nelayan yang menyewakan kapal mereka.
6.1.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan responden yang dimaksud dalam penelitian ini diukur berdasarkan tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti. Komposisi tingkat
pendidikan responden dapat dilihat di Tabel 15 berikut.
Tabel 15. Responden Menurut Tingkat Pendidikan, Desa Karimunjawa, 2012 Tingkat Pendidikan
Nelayan Non Pariwisata Nelayan Pariwisata
N n
Rendah 18
72.0 13
52.0 Sedang
7 28.0
10 40.0
Tinggi 2
8.0 Total
25 100.0
25 100.0
Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa responden nelayan non pariwisata dan nelayan pariwisata masih berpendidikan rendah tidak sekolah dan tidak tamat SD
yaitu 72 persen dan 52 persen. Nelayan non pariwisata yang berpendidikan rendah lebih banyak jumlahnya daripada nelayan pariwisata yang berpendidikan rendah.
Fasilitas pendidikan di Desa Karimunjawa memang belum terlalu memadai. Nelayan biasanya memulai pekerjaannya semenjak usia masih muda sehingga tidak ada waktu
untuk bersekolah. Kebanyakan responden setelah lulus SD tidak melanjutkan sekolah karena ikut melaut bersama orang tua mereka untuk menambah pendapatan.
Responden yang berpendidikan tinggi tamat SMA dan akademik hanya terdapat di nelayan pariwisata yaitu 8 persen sedangkan nelayan non pariwisata tidak ada yang
berpendidikan tinggi. Responden mendapatkan pendidikan tingkat SMA di luar Karimunjawa, yaitu di Jepara dan di Semarang karena di Karimunjawa hanya ada
SMK. Syarat menjadi seorang pelaku wisata di Karimunjawa tidak dibatasi oleh
tinggi rendahnya pendidikan, khususnya yang bergabung dalam HPI Himpunan
Pramuwisata Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh ZA 33 tahun, seorang anggota HPI yang juga bekerja sebagai nelayan.
“Kalau jadi tour guide itu kan SDM nya harus bagus Mbak. Terutama bahasa indonesia dan umurnya di atas 17 tahun, umur buat bekerja gitu
Mbak. Setidaknya bisa baca tulis. Tapi aturan dari HPI sendiri tidak ada yang mengharuskan tamat SMA atau harus sekolah, yang penting
bertanggung jawab dan mengerti tentang sapta pesona itu, Mbak”.
6.1.3 Jumlah Anggota Keluarga