maupun luasnya. Perubahan zonasi yang ditetapkan terdiri dari zona inti dan zona rimba, zona perlindungan bahari untuk wilayah perairan, zona pemanfaatan darat,
zona pemanfaatan wisata bahari, zona budidaya bahari, zona religi, budaya dan sejarah, zona rehabilitasi, dan zona tradisional perikanan.
5.1.1 Zonasi Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2005
Zonasi pada tahun 2005 memuat tentang tujuh zona di kawasan TNKJ . Berikut zonasi TNKJ tahun 2005 disajikan pada Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Zonasi TNKJ Tahun 2005
Zona Luas Ha
Lokasi
Zona Inti 444.629
0,4 Sebagian Perairan P.Kumbang, Taka Menyawakan, Taka Malang dan Tanjung
Bomang Zona
Perlindungan 2.587.711
2,32 Hutan hujan tropis dataran rendah di Pulau Karimunjawa dan hutan mangrove
di Pulau Kemujan. Perairan P. Gleang, P. Burung, Tanjung
Gelam, P. Sintok, P.Cemara Kecil, P.Katang, Gosong Selikur, Gosong
Tengah.
Zona Pemanfaatan
Pariwisata 1.226.525
1,10 Perairan P. Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Menyewakan, P.
Kembar, P. Tengah, sebelah timur P. Kumbang, P. Bengkoang, Indonor dan
Karang Kapal.
Zona Pemukiman
2.571.546 2,30 P. Karimunjawa, P. Kemujan, P. Parang
dan P. Nyamuk. Zona
Rehabilitasi 122.514
0,11 Perairan sebelah timur P. Parang, sebelah timur P. Nyamuk, sebelah barat P.
Kemujan dan sebelah barat
P.Karimunjawa Zona Budidaya
788.213 0,71 Perairan P. Karimunjawa, P. Kemujan, P.
Menjangan Besar, P. Parang dan P. Nyamuk
Zona Pemanfaatan
Perikanan Tradisional
103.883.862 93,07 Seluruh perairan di luar zona yang telah
ditetapkan yang berada di dalam kawasan TNKJ.
Jumlah 111.625.000
100,0 Sumber: Zonasi TNKJ 2012
Zona inti merupakan zona terkecil, yaitu 0,4 persen namun mempunyai kondisi alam baik biota dan fisiknya masih asli, belum diganggu oleh manusia dan
mutlak dilindungi. Fungsi zona ini untuk perlindungan keterwakilan keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan laut yang khasalamiunik dan biota laut lainnya yang
peka terhadap gangguan dan perubahan serta sebagai plasma nutfah dari biota laut untuk kepentingan penelitian pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
kegiatan budidaya. Adapun kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah penangkapan atau pengambilan sumberdaya laut seperti karang, ikan karang, penyu dan biota laut
lainnya baik hidup maupun mati serta penggunaan sarana wisata bahari. Zona perlindungan yang luasnya 2,32 persen merupakan bagian taman
nasional yang mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti dan zona pemanfaatan karena letak, kondisi dan potensinya. Fungsi zona ini sebagai wilayah
untuk kepentingan pengawetan dan pemanfaatan sumberdaya alam bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas, habitat satwa migran dan budidaya
serta mendukung zona inti. Kegiatan yang dilarang dalam zona ini adalah penangkapan atau pengambilan sumberdaya laut seperti karang, ikan karang, penyu
dan biota laut lainnya baik hidup maupun mati serta penggunaan sarana wisata bahari. Zona pemanfaatan perikanan tradisional adalah zona terluas, yaitu 93,07
persen dari luas TNKJ. Kawasan perairan ini diperuntukkan sebagai daerah pemanfaatan perikanan tradisional. Aktivitas yang boleh dilakukan adalah kegiatan
pemanfaatan perikanan tradisional oleh masyarakat yang karena kesejarahan mempunyai ketergantungan dengan sumberdaya alam. Aktivitas yang tidak boleh
dilakukan di zona ini adalah semua kegiatan di zona inti dan introduksi jenis biota serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan muroami, jaring pocong, jaring
cantrang, sianida. Zona pemanfaatan pariwisata yang memiliki luas 1,10 persen dari luas
TNKJ, adalah bagian taman nasional yang dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata alam dan jasa lingkungan. Peruntukan zona ini adalah untuk
pengembangan aktivitas pariwisata alam dan rekreasi yang berwawasan lingkungan, penelitian, dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan, pendidikan dan
penunjang budidaya. Kegiatan yang dapat dilakukan di zona ini adalah perlindungan dan pengamanan, inventarisasi dan monitoring ekosistem, penelitian, pengembangan
potensi wisata, pembinaan habitat dan populasi, pengusahaan pariwsata alam dan jasa lingkungan. sedangkan kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah menghilangkan
fungsi dan luas zona inti, melakukan penangkapan biota laut, penambatan kapal dengan jangkar serta penggunaan sarana wisata yang merusak ekosistem.
Zona budidaya yang miliki luas 0,71 persen dari luas TNKJ adalah kawasan perairan yang diperuntukan guna kepentingan budidaya perikanan, misalnya keramba
jaring apung, budidaya rumput laut dan budidaya kerapu bibit alami. Aktivitas yang tidak diperbolehkan adalah secara sengaja atau tidak sengaja mengambil,
mengganggu atau memindahkan biota baik yang masih hidup atau mati. Zona rehabilitasi adalah bagian dari taman nasional yang karena mengalami kerusakan,
sehingga perlu dilakukan kegiatan pemulihan komunitas hayati dan ekosistemnya yang mengalami kerusakan. Selanjutnya dalam perkembangannya dapat diubah
menjadi zona lain seperti zona wisata bahari atau zona lainnya. Zona pemukiman yang memiliki luas 2,30 persen luas TNKJ adalah bagian
taman nasional yang dijadikan areal pemukiman masyarakat sebelum taman nasional ditunjuk. Peruntukannya adalah untuk mengakomodir masyarakat aslisetempat yang
telah bermukim sejak sebelum taman nasional tersebut ditunjuk. Kriteria zona ini adalah kawasan pemukiman yang sudah ditempati masyarakat asli sebelum taman
nasional ditunjuk dan kawasan yang mampu mendukung pemukiman masyarakat setempat agar tidak menekan kebutuhan ekosistem pada zona yang lain yang ada
dalam taman nasional.
5.1.2 Ancaman Kerusakan Ekologi dan Perubahan Zonasi TNKJ