BAB VI DAMPAK WISATA BAHARI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
DAN EKONOMI NELAYAN
6.1 Karakteristik Nelayan Non Pariwisata dan Nelayan Pariwisata
Perkembangan pariwisata di Desa Karimunjawa telah membuka berbagai lapangan pekerjaan. Kesempatan ini banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk
meningkatkan pendapatan mereka. Penurunan jumlah tangkapan ikan membuat nelayan mencari alternatif pekerjaan lain untuk menambah pendapatan. Hal tersebut
merupakan alasan sebagian besar nelayan untuk ikut dalam kegiatan wisata. Namun ada juga nelayan yang tetap bertahan di bidang perikanan.
Nelayan di Karimunjawa saat ini terbagi menjadi dua, yaitu nelayan yang aktif dalam kegiatan pariwisata nelayan pariwisata dan nelayan yang tidak aktif
dalam kegiatan pariwisata nelayan non pariwisata. Nelayan yang aktif dalam kegiatan pariwisata adalah nelayan yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
selain menggantungkan pada hasil penangkapan ikan di laut, juga terlibat secara langsung dalam kegiatan aktivitas pariwisata membuat souvenir, menyewakan
perahu, pemandu wisata, menyewakan pemondokan maupun fasilitas lainnya. Sedangkan nelayan yang tidak aktif adalah nelayan yang kegiatannya sehari-harinya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya hanya menggantungkan diri pada hasil penangkapan ikan di laut. Ciri-ciri kedua kelompok nelayan yang dilihat dari umur,
pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan keluarga akan memperlihatkan dengan jelas perbedaan ukuran tingkat pemanfaatannya dari para nelayan yang aktif
dalam kegiatan pariwisata dengan nelayan yang tidak aktif.
6.1.1 Umur
Umur responden adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada pelaksanaan penelitian. Data penelitian di lapangan menunjukkan bahwa
usia nelayan beragam antara 22-55 tahun. Sebagian besar nelayan yang ada di Karimunjawa memulai pekerjaannya semenjak usia remaja. Pekerjaan menjadi
nelayan memang bisa dilakukan mulai dari umur remaja hingga umur tua. Penduduk
Karimunjawa yang aktif dalam kegiatan pariwista umumnya berada di umur 20-50 tahun. Berikut akan disajikan data pada Tabel 14 tentang klasifikasi responden
berdasarkan umur.
Tabel 14. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur, Desa Karimunjawa, 2012 Umur Responden Tahun
Nelayan Non Pariwisata Nelayan Pariwisata
n n
Rendah 7
28.0 5
20.0 Sedang
12 48.0
18 72.0
Tinggi 6
24.0 2
8.0 Total
25 100.0
25 100.0
Berdasarkan Tabel 14 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden non pariwisata dan responden wisata berusia sedang 31-50, yaitu masing-masing
sebesar 48 persen dan 72 persen. Hal ini terjadi karena untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan membutuhkan stamina yang masih kuat dan berpengalaman. Alat
tangkap ikan yang paling banyak digunakan di Karimunjawa saat ini adalah pancing dan ada juga yang menggunakan tembak kompressor. Nelayan kompressor adalah
nelayan yang membutuhkan stamina yang prima untuk menyelam sehingga ada kecenderungan umur nelayan kompressor yang masih muda.
Kebanyakan nelayan yang tergabung dalam pariwisata memiliki umur yang sedang karena pada usia tersebut, nelayan aktif dalam wisata harus berhubungan
langsung dengan wisatawan, seperti yang diungkapkan oleh AM 40 tahun. “ Orang-orang yang ikut wisata itu kebanyakan yang muda-muda Mbak.
Kalo yang tua-tua udah malas. Orang Karimun itu ya Mbak orangnya pemalu-pemalu kalo ketemu sama orang banyak apalagi yang baru
dikenal. Yang masih muda itu yang masih aktif, suka ketemu orang banyak. Gimana mau jadi tour guide kalo malu ketemu sama wisatawan? Kerjanya
tour guide itu kan ngurusin tamu-tamu wisatawan yang datang. Orang- orang muda lebih suka yang instan sih Mbak. Kerja sedikit dapat uang.”
Meski kebanyakan nelayan yang ikut dalam wisata memiliki umur yang sedang, namun terdapat 2 orang yang memiliki umur tinggi. Mereka adalah pemilik
homestay yang ada di Karimunjawa. Sedangkan 4 orang lainnya adalah nelayan yang menyewakan kapal mereka.
6.1.2 Pendidikan