3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive sesuai dengan kebutuhan penelitian. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu daerah yang sebagian besar penduduknya berprofesi
sebagai nelayan. Desa ini memiliki luas 4.302, 50 ha dengan luas kawasan daratan sekitar 60 persen. Jumlah penduduknya adalah 4.137 dan 1.483 45.44 berprofesi
sebagai nelayan
1
. Saat ini Karimunjawa juga dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Tengah dan jumlah wisatawan yang berkunjung semakin
bertambah sejak tahun 2007. Kawasan ini memiliki keindahan dan kekayaan alam yang ada untuk dikembangkan dalam sektor perikanan maupun pariwisata. Desa
Karimunjawa juga dijadikan sebagai salah satu kawasan Taman Nasional Karimunjawa pada tahun 1999. Pertimbangan lainnya adalah tersedianya data
pendukung yang dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu dengan mengambil wilayah Desa Karimunjawa sebagai tempat penelitian,
diharapkan dapat memberikan manfaat dan solusi dari permasalahan yang diteliti terhadap masyarakat Desa Karimunjawa. Studi lapangan dilakukan pada bulan April-
Mei 2012.
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Populasi penelitian ini adalah nelayan lokal yang ada di Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Unit analisis
penelitian ini adalah individu nelayan yang berada di daerah tersebut baik yang memanfaatkan ataupun yang tidak memanfaatkan pariwisata sebagai mata
pencaharian sampingannya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel aksidental yang didasarkan pada kemudahan untuk menemui
responden. Metode aksidental adalah metode penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja nelayan yang secara aksidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, apabila nelayan yang ditemui cocok sebagai sumber
1
Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa 2007
data atau responden. Sampel yang terpilih karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat Prasetyo dan Jannah 2006. Metode ini dipilih karena kerangka
sampel yang digunakan untuk dasar pemilihan sampel tidak tersedia. Nelayan memiliki waktu kerja yang tidak dapat diperkirakan oleh karena itu apabila
menggunakan kerangka sampling akan sulit mendapatkan data dari sampel yang sudah ditentukan. Nelayan Karimunjawa ada yang mulai melaut pada pagi hari
sampai sore hari dan ada juga yang melaut dari sore hingga pagi hari. Sebagian besar penduduk desa Karimunjawa berprofesi sebagai nelayan yang
menggantungkan hidup pada hasil penangkapan ikan di laut. Sejak meningkatnya sektor pariwisata di Karimunjawa, sebagian besar nelayan memanfaatkan potensi
ekowisata di daerah tersebut dengan menjadi tour leader, guide, penyewa alat selam, penginapan, warung makan, transportasi, membuat souvenir dan lain-lain. Sedangkan
ada juga kelompok nelayan yang tetap bertahan hanya dengan memanfaatkan perikanan. Hal ini membuat nelayan terbagi menjadi dua, yaitu nelayan yang
memanfaatkan kegiatan ekowisata dan nelayan yang hanya memanfaatkan usaha perikanan. Nelayan pariwisata adalah nelayan yang sehari-hari dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya selain menggantungkan pada hasil penangkapan ikan di laut juga terlibat secara langsung dalam kegiatan pariwisata. Sedangkan nelayan non
pariwisata adalah nelayan yang kegiatan sehari-harinya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya hanya menggantungkan hasil penangkapan ikan di laut. Dengan mengetahui
ciri-ciri dua kelompok nelayan dilihat dari umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga,
pendapatan keluarga dan pengalaman melaut tersebut akan
memperlihatkan dengan jelas perbedaan ukuran tingkat pemanfaatannya dari para nelayan yang aktif di kegiatan pariwisata dengan yang tidak aktif.
Jumlah sampel yang akan dijadikan responden adalah sebanyak 50 orang yang terdiri dari 25 responden berasal dari nelayan pariwisata dan 25 orang responden dari
keluarga non pariwisata. Jumlah ini cukup untuk memenuhi reliabilitas dan validitas data. Masing-masing responden akan didata tentang kondisi sosial dan ekonomi
sebelum dan sesudah kegiatan ekowisata bahari. Untuk melihat perubahan ekologi di
daerah tersebut maka data yang akan dikumpulkan adalah panjang pantai berpasir, jumlah hasil tangkapan nelayan dan ketersediaan air bersih.
3.2 Teknik Pengolahan dan Analisis Data