Kunjungan Wisatawan KONDISI PARIWISATA DAN PERIKANAN DI KARIMUNJAWA

jangkar di daerah zona wisata. Hal ini dilakukan agar keindahan karang yang dimiliki tetap terjaga dan menjadi daya tarik wisatawan.

5.3. Kunjungan Wisatawan

Sejak ditetapkannya Karimunjawa sebagai Taman Nasional, kegiatan wisata sudah mulai ada di daerah tersebut. Namun tidak terlalu berkembang karena sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi yang belum memadai. Kegiatan wisata mulai berkembang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan sejak tahun 2007, yaitu setelah adanya jaringan selular. Namun jumlah kunjungan yang sangat meningkat dimulai pada tahun 2008, yaitu pengoperasian kapal cepat Express Bahari dan jaringan hot spot. Setelah adanya pembangunan jaringan komunikasi ini, maka promosi wisata yang gencar dapat dilakukan pihak terkait sehingga nama Karimunjawa semakin terkenal dan banyak menarik perhatian orang yang ingin melakukan perjalanan wisata. Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah data tingkat kunjungan wisata di Karimunjawa yang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Kunjungan Wisata di Karimunjawa Tahun 2007-2012 Tahun Wisnus Wisman Jumlah Keterangan 2007 9.356 1.769 11.125 2008 12.719 1.809 14.528 2009 15.836 1.844 17.680 2010 25.192 2.267 27.459 2011 32.729 2.848 35.577 2012 3.144 370 3.514 sd bulan April Jumlah 63.103 7.689 70.792 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2012 Berdasarkan Tabel 8, terlihat tingkat kunjungan wisatawan meningkat setiap tahunnya mulai dari tahun 2007 sampai 2012. Pertumbuhan wisatawan nusantara memang lebih tinggi dari wisatawan mancanegara walaupun terjadi kenaikan jumlah kunjungan keduanya. Jumlah kunjungan paling banyak terjadi pada tahun 2011, dimana terdapat 32.729 wisatawan nusantara dan 2.848 wisatawan mancanegara. Tahun 2012 terjadi jumlah penurunan kunjungan wisatawan karena data terakhir yang tersedia adalah data sampai bulan April 2012, sesuai dengan waktu penelitian. Perkembangan wisata Karimunjawa juga tidak lepas dari Program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang menetapkan Karimunjawa sebagai salah satu destinasi wisata untuk mendukung program “Visit Jateng 2013”. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa wisatawan nusantara, terdapat beberapa wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke Karimunjawa sebelumnya karena tidak pernah bosan dengan keindahan alamnya, seperti yang diungkapkan oleh JY 28, wisatawan asal Surabaya berikut ini. “Saya udah 2 kali berkunjung ke Karimun. Pertama tahun 2010 bareng temen-temen. Ini kunjungan saya yang kedua. Memang enggak lama, cuma 3 hari karena kita cuma mau survei homestay, bulan depan kita mau ngadain tour ke Karimun dari kantor. Temen-temen minta saya yang survei dulu karena saya sudah tau tempatnya. Pokoknya saya tidak pernah bosen dengan laut Karimun. Bali saja kalah sama keindahannya Karimun.” Jumlah kunjungan wisatawan sangat ditentukan oleh hari-hari libur karena jarak tempuh yang jauh dan keterbatasan kapal penyeberangan membuat wisatawan yang datang harus menginap dan melakukan tour. Penurunan jumlah wisatawan terjadi pada bulan Februari sampai Maret karena pada bulan tersebut jarang sekali ada libur akademik. Selain itu, pada periode bulan tersebut adalah musim baratan, dimana terjadi gelombang yang tinggi sehingga menghambat perjalanan kapal penyeberangan. Jumlah kunjungan yang sedikit juga terjadi pada bulan Agustus sampai September karena bertepatan dengan bulan puasa. Jumlah wisatawan cenderung meningkat pada bulan April-Juli dan Oktober-Januari.

5.4. Pemanfaatan Ruang untuk Kegiatan Wisata